KLIKLABUANBAJO.ID | Saat ini ada 31 desa persiapan di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Total jumlah desa di Kabupaten Mabar, NTT, sekarang ini sebanyak 164.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mabar Melkior Nurdin, menjelaskan tentang proses atau tahapan agar 31 desa persiapan itu akan menjadi definitif.
Baca Juga: Puncak Waringin Labuan Bajo Segera Dikelola, Gunakan Pembayaran Non Tunai
"Jumlah desa persiapan saat ini sebanyak 31, sedang dalam proses untuk penetapan dan juga penegasan batas desa, yaitu antara desa induk dengan desa persiapan itu sendiri," kata Melki, sapaan akrabnya.
Selain itu juga kata dia proses tentang kode desa.
"Saat ini proses jalan terus tetapi tidak bisa dipastikan kapan jadi definitif. Proses jalan terus secara bertahap," kata Melki.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini ada moratorium terkait proses pemberian kode desa.
"Sekarang ada moratorium terkait proses pemberian kode desa," kata Melki.
Disampaikannya, moratorium pemberian kode desa itu sesuai surat Gubernur NTT pada Bulan Maret 2023 lalu karena berkenaan dengan Pileg tahun 2024 khususnya berkaitan dengan status penduduk dari warga.
Baca Juga: Tempat Nongkrong Terbaik Sambil Nikmati Minuman Sarabba di Labuan Bajo
Selain itu, dia menyampaikan bahwa saat ini ada dua desa di Kabupaten Mabar dipimpin oleh penjabat kepala desa.
"Desa Batu Tiga dipimpin oleh penjabat karena calon kepala desa yang menang dan sudah ditetapkan, meninggal dunia. Sedangkan Wae Jare karena ada persoalan saat Pilkades," tuturnya.
Baca Juga: 7 Spot Wisata Air Terjun Terpopuler di Labuan Bajo NTT
Artikel Terkait
Mengenal Lebih Dekat Teknologi Video yang Diterapkan di Sepak Bola Nasional Liga 1 2023/2024
Negara di Kawasan Asia yang Memiliki Penggemar Sepak Bola Terbanyak, Ternyata ini Urutan Indonesia
NTT Memang Keren Bisa Melihat Miliaran Bintang di Langit, Lokasinya jadi Kawasan Pengamatan Astronomi
Fasilitas Canggih untuk Pengamatan Benda Langit di NTT, Salah Satunya Terbesar di Asia Tenggara
Penjelasan Menparekraf tentang Standar Prosedur Kapal Wisata di Labuan Bajo
Daftar Agenda Festival Maritim Labuan Bajo dan Kekuatan Venue sebagai Daya Tarik
707 Ton Porang dari Manggarai Raya NTT Kirim ke Pabrik di Surabaya dan Makassar, Berikut Daftar Harganya
Babak Baru Ekonomi Kreatif di Kabupaten Buleleng Bali
Dorong Penguatan Keberlangsungan Lingkungan dalam Pengembangan Pariwisata Kawasan Kintamani
Studio Rekaman Legendaris di Salah Satu Kota di Indonesia ini Dijadikan Sentra Kreativitas
Agenda Festival Maritim Labuan Bajo Menyajikan Nuansa Pesisir dan Mengusung Tema 3 Masa
Sebuah Rancangan Peraturan Berpotensi Mengancam Masa Depan Media di Indonesia
Investor Malaysia Berminat Investasi di Labuan Bajo dan Lombok Bangun Hotel 150 Kamar
Ini Potensi Investasi Sektor Pariwisata Indonesia yang Diminati Investor Malaysia
Persiapan Pemberlakuan Kebijakan Golden Visa Terus Dilakukan Pemerintah
Pariwisata yang Berkualitas dan Berkelanjutan, Salah Satunya dengan Mengatasi Ancaman Perubahan Iklim
Sudah Rp18,9 Triliun Dana untuk Membangun Ekosistem Pariwisata di Destinasi Prioritas
Ada Sarabba Minuman Nikmat yang Disajikan di Komodo Coffee Labuan Bajo
Angkatan 1995 Loyola Labuan Bajo di Momen Pancawindu, Ada Rindu untuk Almamater
Ketua PWI NTT Ferry Jahang: Saya Siap Kibarkan Bendera PWI di NTT
Menparekraf Memberi Nilai Kepada Tiga Produk Kuliner Peserta KaTa Kreatif di Batam ala Food Vlogger
Usai KTT di Labuan Bajo Kini Butik Penyedia Kain Tenun Songke untuk Baju para Kepala Negara Mengalir Pesanan
Ada 31 Desa Persiapan di Manggarai Barat NTT, Berikut Penjelasan tentang Kapan Desa itu Definitif
Dua Orang Kakak Beradik ini 'Sulap' Bahan Bekas jadi Sepatu Unik, Dapat Apresiasi dari Menparekraf
Modal Rp100 Ribu, Kini Omzet Kakak Beradik ini Rp10 Juta Sebulan dengan Olah Bahan Bekas jadi Sepatu
Artis Tertarik dengan Sepatu Unik Hasil Inovasi dari Bahan Bekas yang Dibuat 2 Orang Kakak Beradik