KLIKLABUANBAJO.ID | Dua orang Kakak beradik ini awalnya hanya bermodal Rp100 ribu, melalui kerja keras dan inovasi mengolah bahan bekas menjadi sepatu, kini keduanya punya omzet Rp10 juta sampai Rp15 juta setiap bulan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekrat/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong agar keduanya memanfaatkan berbagai program dari Kemenparekraf/Baparekraf untuk meningkatkan kualitas produk juga pemasaran seperti akses permodalan.
Baca Juga: Dua Orang Kakak Beradik ini 'Sulap' Bahan Bekas jadi Sepatu Unik, Dapat Apresiasi dari Menparekraf
“Ini salah satu inspirasi bahwa dengan modal Rp100 ribu sekarang pendapatannya Rp10 juta per bulan. Mereka dikasih peluang dan sekarang bukannya mereka sulit mencari order, tapi kebanjiran order. Mereka sulit untuk membuatnya karena pembatasan dari modal tersebut,” kata Menparekraf Sandiaga, dilansir dari Kemenparekraf.go.id.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi inovasi dari kakak-beradik Eren dan Rivan yang menghasilkan produk ekonomi kreatif berupa sepatu dari bahan-bahan bekas.
Baca Juga: Ada 31 Desa Persiapan di Manggarai Barat NTT, Berikut Penjelasan tentang Kapan Desa itu Definitif
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi inovasi dari kakak-beradik Eren dan Rivan yang menghasilkan produk ekonomi kreatif berupa sepatu dari bahan-bahan bekas dalam sesi Creative Talkshow Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 yang berlangsung di Mega Mall Batam, (28/07/2023).
Menparekraf Sandiaga dalam sesi Creative Talkshow Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 yang berlangsung di Mega Mall Batam, Jumat (28/07/2023), mengatakan Eren dan Rivan menciptakan produk baru dari limbah seperti baju bekas, plastik, hingga karung.
“Jadi bahan-bahan yang sudah menjadi limbah diolah akhirnya menjadi berkah gitu ya,” kata Menparekraf Sandiaga.
Eren dan Rivan memulai usaha sepatu pada Februari tahun 2023. Eren belajar membuat sepatu dari temannya. Mulai dari membuat upper sepatu, memasang sol, menjahit, sampai strategi pemasaran.
Baca Juga: Menparekraf Memberi Nilai Kepada Tiga Produk Kuliner Peserta KaTa Kreatif di Batam ala Food Vlogger
Meski banyak mendapat apresiasi, namun dikatakan Eren usahanya itu tidak berjalan mudah. Saat mencoba live di TikTok untuk memasarkan produknya, jumlah penontonnya hanya sedikit. Kemudian Rivan mencoba membantu dan berhasil menarik perhatian penonton cukup banyak.
Menparekraf mendorong agar keduanya memanfaatkan berbagai program dari Kemenparekraf/Baparekraf untuk meningkatkan kualitas produk juga pemasaran seperti akses permodalan.
Baca Juga: Anggota DPRD Mabar Ali Sehidun Ingatkan Pemeritah tentang Pengelolaan Puncak Waringin Labuan Bajo
Artikel Terkait
Valentino Rossi ke Labuan Bajo Setelah Jorge Lorenzo, Destinasi NTT Dikunjungi 2 Orang itu di Waktu Lalu
Festival Kembali Digelar di Labuan Bajo, Pilot Project untuk Pengembangan Ekosistem Event
Aplikasi untuk Konten Kreator Diluncurkan, Kemenparekraf Dukung Penuh
Mendorong Penguatan Pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Toba
Babak Baru Ikan Pindang, Salah Satu Bentuk Hilirisasi
Pinisi Pertama Hadir di Danau Toba, Menawarkan Paket Wisata Berkeliling serta Bermalam di Atas Kapal
Jus Anggir Produk Ekonomi Kreatif Kuliner dari SMKN, Minuman dari Buah Jeruk Purut
Harapan untuk Tarik Minat Kunjungan Wisatawan Nusantara dengan Adanya Penambahan Fasilitas di Kaldera Toba
Awal Mula Pantai Sanur di Pulau Bali, Pernah jadi Lokasi Pendaratan para Bala Tentara Belanda
Berkunjung ke Penjara Arnhem di Belanda, Tentang Banyaknya Penjara Kekurangan Tahanan
Top, Misi Dagang Jatim-Sulsel Ditindaklanjuti, Transaksi Ratusan Miliar
Event Merupakan Cara Promosi Paling Ampuh di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
3 Desa Wisata Dapat Bantuan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kisah Dewi, Gadis NTT yang Sukses Dapat Beasiswa S2 ke Melbourne University
Pengemudi Ojek Online Bisa Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Para Pekerja Informal Masuk Program itu
KM Dharma Rucitra Surabaya-Labuan Bajo Makin Diminati Penumpang
Mengenal Lebih Dekat Pos Lintas Batas Negara Kita dan Upaya Pertumbuhan Ekonomi
Dukung Depok Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, ini yang Disampaikan Kemenparekraf
Festival Musik dan Kebangkitan Industri Ekonomi Kreatif Setelah Pandemi, Menparekraf Apresiasi We The Fest
NTT Makin Tenar, Pusat Pengamatan Antariksa Modern Pertama di Indonesia Timur Bangun di Kupang
Ternyata Ada Satu Tempat di NTT yang Memiliki Waktu Paling Cerah Terbanyak dalam Setahun di Indonesia
Mengenal Lebih Dekat Teknologi Video yang Diterapkan di Sepak Bola Nasional Liga 1 2023/2024
Negara di Kawasan Asia yang Memiliki Penggemar Sepak Bola Terbanyak, Ternyata ini Urutan Indonesia
NTT Memang Keren Bisa Melihat Miliaran Bintang di Langit, Lokasinya jadi Kawasan Pengamatan Astronomi
Fasilitas Canggih untuk Pengamatan Benda Langit di NTT, Salah Satunya Terbesar di Asia Tenggara
Penjelasan Menparekraf tentang Standar Prosedur Kapal Wisata di Labuan Bajo
Daftar Agenda Festival Maritim Labuan Bajo dan Kekuatan Venue sebagai Daya Tarik
707 Ton Porang dari Manggarai Raya NTT Kirim ke Pabrik di Surabaya dan Makassar, Berikut Daftar Harganya
Babak Baru Ekonomi Kreatif di Kabupaten Buleleng Bali
Dorong Penguatan Keberlangsungan Lingkungan dalam Pengembangan Pariwisata Kawasan Kintamani
Studio Rekaman Legendaris di Salah Satu Kota di Indonesia ini Dijadikan Sentra Kreativitas
Agenda Festival Maritim Labuan Bajo Menyajikan Nuansa Pesisir dan Mengusung Tema 3 Masa