KLIKLABUANBAJO.ID | Salah satu butik di Labuan Bajo ini mengalir orderan setelah saat KTT April 2023 lalu menyediakan kain tenun songke pewarna alam yang dipesan untuk pembuatan baju dari para kepala negara yang hadir KTT ke-42 ASEAN.
Pemilik Butik ForlaViViaN Sentra Tenun Ikat Labuan Bajo Bonifasia Juniwati, menyampaikan bahwa saat ini pendapatan dari butiknya itu bisa di atas Rp30 juta per bulan.
Baca Juga: Tempat Nongkrong Terbaik Sambil Nikmati Minuman Sarabba di Labuan Bajo
Dia menuturkan, saat KTT ke-42 ASEAN lalu, yang memesan kain tenun di butiknya itu untuk membuat baju para kepala negara adalah Ibu Julie Sutrisno Laiskodat.
"Waktu itu ibu gubernur yang pesan kain tenun pewarna alam. Setelah KTT ASEAN, permintaan sangat tinggi, sekarang sudah promosi ke luar negeri. Umumnya penjualan dilakukan secara online sehingga menggunakan jasa pengiriman," kata Bonifasia.
Baca Juga: 7 Spot Wisata Air Terjun Terpopuler di Labuan Bajo NTT
Pesanan dari sejumlah kantor juga kata dia cukup tinggi, bahkan ada yang pesan dalam jumlah banyak atau partai.
"Pesanan paling banyak adalah kain tenun pewarna alam," kata Bonifasia.
Harga kain tenun pewarna alam di butik tersebut bervariasi, ada yang Rp1.800.000, ada juga yang Rp2.500.000, sedangkan kalau kain tenun biasa ada yang harga Rp600.000, ada juga yang Rp1.500.000, khusus untuk selempang ada yang harganya Rp100.000.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Kupang Nusa Tenggara Timur
Butik tersebut dirintis pada tahun 2010, saat itu masih campur dengan produk pakaian. Mulai tahun 2015 fokus tenun ikat dan mulai melakukan pendampingan serta kerja sama dengan para penenun.
Baca Juga: Sejuk Kolam Gua Kristal, Oase di Tengah Teriknya Kota Kupang NTT
Sama seperti usaha lainnya, butik ini sepi selama pandemi Covid-19, baru mulai ramai lagi pada Bulan Maret 2023 dan semakin meningkat sejak April 2023.***
Baca Juga: Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Favorit Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo
Baca Juga: Bundaran Patung Tirosa Jadi Pusat Tongkrongan Paling Favorit di Kota Kupang
Artikel Terkait
Investor Malaysia Berminat Investasi di Labuan Bajo dan Lombok Bangun Hotel 150 Kamar
Ini Potensi Investasi Sektor Pariwisata Indonesia yang Diminati Investor Malaysia
Persiapan Pemberlakuan Kebijakan Golden Visa Terus Dilakukan Pemerintah
Pariwisata yang Berkualitas dan Berkelanjutan, Salah Satunya dengan Mengatasi Ancaman Perubahan Iklim
Sudah Rp18,9 Triliun Dana untuk Membangun Ekosistem Pariwisata di Destinasi Prioritas
Ada Sarabba Minuman Nikmat yang Disajikan di Komodo Coffee Labuan Bajo
Anggota DPRD Mabar Ali Sehidun Ingatkan Pemeritah tentang Pengelolaan Puncak Waringin Labuan Bajo
Angkatan 1995 Loyola Labuan Bajo di Momen Pancawindu, Ada Rindu untuk Almamater
Ketua PWI NTT Ferry Jahang: Saya Siap Kibarkan Bendera PWI di NTT
Menparekraf Memberi Nilai Kepada Tiga Produk Kuliner Peserta KaTa Kreatif di Batam ala Food Vlogger
Usai KTT di Labuan Bajo Kini Butik Penyedia Kain Tenun Songke untuk Baju para Kepala Negara Mengalir Pesanan
Ada 31 Desa Persiapan di Manggarai Barat NTT, Berikut Penjelasan tentang Kapan Desa itu Definitif
Dua Orang Kakak Beradik ini 'Sulap' Bahan Bekas jadi Sepatu Unik, Dapat Apresiasi dari Menparekraf