KLIKLABUANBAJO.ID -- Setiap tahun masyarakat Petani di Kampung Warsawe Desa Cunca Wulang Kecamatan Mbeliling Labuan Bajo NTT mengeluhkan setiap kali memasuki musim tanam. Sebagai petani sawah tadah hujan, masyarakat petani bergantung kepada hujan untuk memulai membajak sawah.
Demikian juga memasuki Januari 2023, hujan yang belum maksimal tidak memberi keyakinan kepada para petani untuk memulai membajak sawah mereka. Seperti dikeluhkan petani Langke, Kampung Warsawe.
Adalah Viktor Vani mengeluhkan pertama hujan yang belum stabil membuatnya ragu untuk memulai membajak sawah. Belum lagi tidak cukupnya persediaan alat traktor, sehingga menunda membajak sawah.
"Tolong tulis, kami sangat kesulitan mendapatkan alat bajak sawah. Mesin traktor sangat terbatas di Cunca Wulang,"kata Viktor Senin (9/1/2023).
Viktor menyebutkan kesulitan terutama dialami masyarakat petani di kawasan Langke di sekitar spot wisata Air Terjun Cunca Wulang yang sudah dikenal dunia itu. Dikatakan Viktor, sudah lama masyarakat mengeluhkan hal itu dan belum mendapatkan pemecahan.
"Kerbau sekarang sudah tidak ada, masyarakat petani kesulitan untuk membajak sawah,"ujarnya.
Baca Juga: Rasakan Kenikmatan Nasi khas Tradisional NTT yang Dibakar, Nikmatnya Bikin Tambah
Hal yang sama diakui oleh Lorens Asagen yang juga memiliki areal persawahan di Langke Desa Cunca Wulang. Sampai saat ini Lorens mengaku belum berani menyiram bibit karena takut dengan hujan yang belum pasti.
Petani lain Yoseph Bensuin dan Aloysius Mite tetap optimis hujan akan tiba sehingga ia segera menyiramkan bibit persiapan musim tanam tahun ini. Namun kekhawatiran mereka sama karena kurangnya alat traktor di desa Cunca Wulang.
"Mudah-mudahan mendapat bantuan traktor dari pemerintah Kabupaten Manggarai Barat,"harap keduanya.
Baca Juga: Bayang, Puisi Karangan Charlesy Setiawan Jemaon
Masalah lain yang dihadapi para petani di kawasan sekitar destinasi wisata Cunca Wulang yakni kesulitan mengairi sawah karena selokan air masih tanah. Belum juga ada bendungan, sehingga setiap tahun tanggul penahan air jebol sehingga setiap tahun diperbaiki.
Mereka berharap ada bantuan pemerintah untuk membangun bendungan kecil sawah tadah hujan di Langke, sehinga masyarakat petani tidak setiap tahun memperbaiki bendungan sederhana itu. ***
Artikel Terkait
Kisah Petani Sukses, Budidaya Rumput Pakchong dan Gama Umami di Lahan 9 Hektar. Hasilnya Fantastis
Harga Coklat di Tingkat Petani Masih Stabil di Kisaran Rp 25 ribu Perkilogram
Berikut Sebuah Cerita Inspiratif untuk Anda yang Dirundung Masalah, Mengisahkan Petani Miskin dan Si Kaya
Petani Muda Masa Depan Bangsa, Kisah Seorang Sarjana Teknik Rintis Usaha Olahan Pangan Pertanian
Kisah Petani Muda Tolak Kerja di Bank Memilih Pulang Kampung, Menurutnya Masa Depan Pertanian Menjanjikan
Petani di Desa Golo Nobo Manggarai Barat NTT Ini Telaten Kembangkan Pupuk Organik Cair bagi Masyarakat
Kades Golo Nobo Sebut Petani di Desanya Masih Anggap Vanili Tanaman Liar
Rombengan, Pakaian Ramah Kantong Para Petani di Flores
Bajak Sawah Tergantung Hujan, Nasib Petani Sawah Tadah Hujan di Labuan Bajo NTT
Merawat Emas Hijau, Animo Petani Manggarai Barat NTT Masih Lesu