Pupuk Bantuan Bagi Salah Satu Poktan di Desa Cunca Wulang Tercecer di Pinggir Jalan

photo author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Karung pupuk bantuan untuk salah satu poktan di Kampung Warsawe sudah mulai terkelupas. Gambar diabadikan Rabu (30/10/2024) (feliks janggu)
Karung pupuk bantuan untuk salah satu poktan di Kampung Warsawe sudah mulai terkelupas. Gambar diabadikan Rabu (30/10/2024) (feliks janggu)

KLIKLABUANBAJO.ID --- Pupuk bantuan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk salah satu  kelompok tani di Kampung Warsawe, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling Manggarai Barat, NTT tercecer di pinggir jalan. Sampai pada Rabu (30/10/2024) pupuk belum dimanfaatkan oleh para petani setempat.

Sebagian karung pupuk sudah terkelupas. Tampak plastik terobek, dan isi pupuk di dalamnya keluar dan tercecer di tanah. Hal itu terjadi karena karung plastik terkena panas terik matahari dan  juga hujan.

Informasi yang diperoleh Kliklabuanbajo.id, pupuk organik ini diberikan kepada kelompok tani sayur di Kampung Warsawe. Kelompok tani ini terdiri dari ibu-ibu rumah tangga setempat.

Baca Juga: Kolam Pemandian Umum Atasi Kesulitan Air di Kampung Wisata Warsawe Cunca Wulang

Baca Juga: Jalan Pantai Selatan Sudah Dihotmix, Akses Menuju Spot Wisata Dunia Kampung Wae Rebo Makin Lancar

Baca Juga: Pasir Putih Repi, Tetap Jadi Salah Satu Tujuan Wisata Pantai Favorit Masyarakat Labuan Bajo NTT

Pupuk-pupuk itu akan digunakan untuk pemupukan sayur-sayur kelompok tani yang sudah melaukan pembedengan. Namun kondisi musim penghujan saat ini, pupuk yang sudah tercecer keluar dari karungnya tentu akan tumpah ke tanah dan tidak lagi bisa digunakan.

Tumpukan karung pupuk tersebut menjadi tontonan masyaraka tumum di Desa Cunca Wulang dan menyayangkan pupuk yang begitu mahal, belum digunakan sampai saat ini. Masyarakat mengharapkan adanya kontrol dari pemerintah yang menyalurkan pupuk tersebut, sehingga ia tepat sasaran.

Beberapa warga bahkan bersedia membeli pupuk itu jika bisa dijualbelikan. Namun karena pupuk bantuan tidak bisa diperjualbelikan, maka ia menumpuk begitu saja di pinggir jalan. Dan jika tidak segera dimanfaatkan, tentu saja akan rusak.

Baca Juga: Minat Dunia Investasi terhadap Energi Terbarukan Mulai Terlihat di Labuan Bajo

Baca Juga: Belum Final, Ahli Waris Ir. Nikolaus Naput akan Mengajukan Banding

Baca Juga: Lusiana Apresiasi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau dalam Kepemimpinan Edi-Weng

Petani di sisi lain memasuki musim penghujan saat ini sudah mulai mengisi lahan-lahan yang sudah dibersihkan dengan menanam berbagai jenis tanaman di kebun mereka. Mereka optimis, bahwa sudah saatnya untuk menanam.

"Saatnya sudah menanam. Ini sudah saat yang tepat untuk nenam," ujar Stefan dalam bincang santai di Kampung Warsawe Rabu (30/10/2024).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X