Parapuar Labuan Bajo dan 10 Kabupaten Menjadi Fokus Perhatian BPOLBF

Pada tahun 2024 ini, BPOLBF merubah skema pengembangan SDM kepariwisataan Floratama dengan berfokus pada seminar-seminar tematik kepariwisataan, seperti desa wisata, wisata religi, krisis kepariwisataan, pelatihan eksekutif kepariwisataan seluruh NTT, kolaborasi antar komunitas, aktivasi peningkatan SDM dalam komunitas dan kolaborasi.

Baca Juga: Taekwondo Mabar Gelar Komodo Open Turnamen, Selain dari NTT Ada juga Peserta dari Luar NTT

Frans menjelaskan hampir 60% sumber daya manusia yang bergerak dalam ekosistem kepariwisataan adalah perempuan.

"Kita menyadari bahwa hampir 60% dari sumber daya manusia yang bergerak di ekosistem kepariwisataan ini sebetulnya didominasi oleh perempuan dan BPOLBF sendiri berkomitmen dan juga sudah sering kali memberikan program unggulan untuk peningkatan SDM, seperti Floratama Academy, Ideathon, dan KONTRAS (Komunikasi Antar Komunitas, Red) dengan mengangkat tema Perempuan Inspiratif," kata Frans.

Baca Juga: Evaluasi Penyelenggaraan Floratama Academy Berlangsung di Ruteng Sebelum Floratama Academy 2024

Disampaikannya juga bahwa sebagai daerah yang didorong untuk menjadi hub kepariwisataan NTT, DPSP Labuan Bajo juga tentu perlu memperhatikan penanganan dan pengelolaan sampah agar wisatawan merasa nyaman.

Menurutnya, terdapat 4 strategi utama dalam penyelesaian masalah sampah di Labuan Bajo, yaitu pengelolaan sampah terpadu, edukasi sampah, pelibatan komunitas lokal dan pengurangan plastik sekali pakai.

Baca Juga: BPOLBF Gelar Acara Komunikasi Antar Komunitas di Ruteng

Strategi ini perlu dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan organisasi lingkungan NGO untuk mengimplementasikan pengelolaan sampah secara lebih baik.***

Baca Juga: Pelajar SMKN 3 Komodo Antusias Ikut Edukasi Penanganan Sampah di Labuan Bajo