Kisah Petani Muda Tolak Kerja di Bank Memilih Pulang Kampung, Menurutnya Masa Depan Pertanian Menjanjikan

photo author
- Minggu, 2 Oktober 2022 | 22:21 WIB
Ronald Simanjorang (Foto : Tangkapan Layar Video YouTube CapCapung)
Ronald Simanjorang (Foto : Tangkapan Layar Video YouTube CapCapung)

Dengan pengetahuan yang ia peroleh saat kuliah, pada tahun 2018 mencoba menerapkan cara menggunakan mekanisasi. Saat itu, Ronald masih bertani kentang.

"Kita panen pakai traktor, itu pertama kali di Tanah Karo," ujarnya.

Bertani itu, kata Ronald, hampir sama dengan mengurus rumah tangga. Pasalnya, tanaman harus dirawat seperti mengurus anak. Sudah diurus dengan baik, masa depan ditentukan olehnya sendiri.

"Sama kayak pertanian sudah dirawat dengan baik, harga bukan kita yang menentukan. Bisa nanti hasilnya sangat bagus tapi harga tidak mendukung. Nah, di sini nih tantangannya," katanya.

Baca Juga: Uji Tampil Anggota Baru Bengkel Seni Milenial Suradewa Vocational School Larantuka di Pantai Ketapang

Menjadi petani, lanjut Ronald, bukan hanya sekedar untuk menghasilkan uang, tapi salah satunya adalah memelihara kehidupan.

Hal yang paling penting menjadi petani adalah kemauan. Tidak punya lahan sekali pun kalau ada kemauan pasti bisa sukses. 

"Yang paling penting ada kemauan. Ada orang di sini punya lahan, tapi dia nggak punya semangat bertani. Ada yang punya semangat, tapi tidak punya lahan. Kalu ada kemauan, ya udah kerjakan lahan orang nanti bagi hasil. Jadi persoalan lahan itu ya bukan persoalan utama," tambahnya.

Ronal selalu menggunakan prinsip learning by doing dalam bekerja. Menurutnya, proses belajar paling efektif adalah kita kerjakan dan kita belajar.

"Jauh lebih efektif daripada kita langsung aplikasikan yang dari kampus karena kalau waktu zaman kita kuliah itu faktor-faktor nya nggak sama dengan di lapangan. Jadi learning by doing, itu sangat penting," katanya.

Saya ini, Ronald bertani bawang. Ia memilih bertani bawang karena perawatan relatif lebih mudah daripada tanaman yang lain.

Baca Juga: Akibat Aksi Tiga Ribu Penonton Turun ke Lapangan Stadion Kanjuruhan, 127 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

"Di awal kita persiapan lahan, kasih kompos, kasih pupuk, pasang mulsa datang hujan tinggal tanam, dan pengendalian hama penyakit," katanya.

Justru yang repot bertani bawang, katanya, di pasca panen, karena butuh cuaca yang cerah dan matahari cukup. Pasalnya, kalau terkena hujan atau lembab akan rusak.

Ronald menjelaskan, hal penting yang harus diperhatikan dalam membudidaya bawang Pertama bibit, paling penting bibit karena akan menentukan hasil. Bibit yang baik akan menghasilkan panen yang maksimal. Sebelum tanam pastikan pupuknya tepat karena bawang itu tidak suka pupuk yang berlebihan dan tapi tidak boleh juga kurang. Kedua, Penanganan rumput dan gulma, Ketiga pengendalian hama penyakit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Robertus Endang S

Sumber: Youtube CapCapung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X