Dengan pengetahuan yang ia peroleh saat kuliah, pada tahun 2018 mencoba menerapkan cara menggunakan mekanisasi. Saat itu, Ronald masih bertani kentang.
"Kita panen pakai traktor, itu pertama kali di Tanah Karo," ujarnya.
Bertani itu, kata Ronald, hampir sama dengan mengurus rumah tangga. Pasalnya, tanaman harus dirawat seperti mengurus anak. Sudah diurus dengan baik, masa depan ditentukan olehnya sendiri.
"Sama kayak pertanian sudah dirawat dengan baik, harga bukan kita yang menentukan. Bisa nanti hasilnya sangat bagus tapi harga tidak mendukung. Nah, di sini nih tantangannya," katanya.
Menjadi petani, lanjut Ronald, bukan hanya sekedar untuk menghasilkan uang, tapi salah satunya adalah memelihara kehidupan.
Hal yang paling penting menjadi petani adalah kemauan. Tidak punya lahan sekali pun kalau ada kemauan pasti bisa sukses.
"Yang paling penting ada kemauan. Ada orang di sini punya lahan, tapi dia nggak punya semangat bertani. Ada yang punya semangat, tapi tidak punya lahan. Kalu ada kemauan, ya udah kerjakan lahan orang nanti bagi hasil. Jadi persoalan lahan itu ya bukan persoalan utama," tambahnya.
Ronal selalu menggunakan prinsip learning by doing dalam bekerja. Menurutnya, proses belajar paling efektif adalah kita kerjakan dan kita belajar.
"Jauh lebih efektif daripada kita langsung aplikasikan yang dari kampus karena kalau waktu zaman kita kuliah itu faktor-faktor nya nggak sama dengan di lapangan. Jadi learning by doing, itu sangat penting," katanya.
Saya ini, Ronald bertani bawang. Ia memilih bertani bawang karena perawatan relatif lebih mudah daripada tanaman yang lain.
"Di awal kita persiapan lahan, kasih kompos, kasih pupuk, pasang mulsa datang hujan tinggal tanam, dan pengendalian hama penyakit," katanya.
Justru yang repot bertani bawang, katanya, di pasca panen, karena butuh cuaca yang cerah dan matahari cukup. Pasalnya, kalau terkena hujan atau lembab akan rusak.
Ronald menjelaskan, hal penting yang harus diperhatikan dalam membudidaya bawang Pertama bibit, paling penting bibit karena akan menentukan hasil. Bibit yang baik akan menghasilkan panen yang maksimal. Sebelum tanam pastikan pupuknya tepat karena bawang itu tidak suka pupuk yang berlebihan dan tapi tidak boleh juga kurang. Kedua, Penanganan rumput dan gulma, Ketiga pengendalian hama penyakit.
Artikel Terkait
Biduan Cantik yang Alih Profesi jadi Petani Ajak Anak Muda Indonesia : Ayo Bertani !
Sungai Wae Mese yang Bermuara di Labuan Bajo Ini Mengering, Petani Sawah Beralih Tanam Sayur
Aktivitas Keseharian Masyarakat Petani di Desa Wisata Cunca Wulang Labuan Bajo
Kisah Petani Sukses, Tolak Kerja di Bank Lebih Memilih jadi Petani Bawang
Kisah Petani Sukses, Sempat Minder karena Anggapan Sarjana tidak Boleh jadi Petani
Kisah Danang, Petani Anggur Impor yang Sukses Membudidaya Berbagai Varian Rasa
Kisah Petani Sukses, Budidaya Rumput Pakchong dan Gama Umami di Lahan 9 Hektar. Hasilnya Fantastis
Harga Coklat di Tingkat Petani Masih Stabil di Kisaran Rp 25 ribu Perkilogram
Najwa Shihab : Masa Depan adalah Milik Orang yang Mempersiapkan Diri Hari Ini
Berikut Beberapa Solusi Sederhana untuk Mempersiapkan Masa Depan Sang Buah Hati yang Lebih Indah
20 Kata-kata Motivasi untuk Menggapai Masa Depan yang Indah, Membangkitkan Semangat Meraih Impian
Menuju Masa Depan Digital, Menteri Johnny G. Plate Ajak Seluruh Warga Negara Bersama-sama Melangkah Maju
Optimisme Agus, Pemasaran Digital Jadi Masa Depan Pertumbuhan UMKM di Labuan Bajo NTT
Berserah Diri pada Hati Bunda Maria, Jaminan Masa Depan Orang Beriman Katolik
Untuk Masa Depan Jalinan Kisah Asmara Anda Indah dan Aman Perhatikan Hal Berikut ini
Masa Depan Indah Ditentukan Keputusan Hari Ini, Berikut 3 Hal Penting yang Harus Dilakukan untuk Meraihnya
Berikut Sebuah Cerita Inspiratif untuk Anda yang Dirundung Masalah, Mengisahkan Petani Miskin dan Si Kaya
Raih Masa Depan Indah dengan Melakukan 5 Hal Ini Saat Bangun di Pagi Hari, Nomor 3 Paling Penting
Petani Muda Masa Depan Bangsa, Kisah Seorang Sarjana Teknik Rintis Usaha Olahan Pangan Pertanian