KLIKLABUANBAJO.ID | Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini semakin populer karena berbagai keindahan yang dimilikinya.
Ternyata di Pulau Sumba juga terdapat 6 jenis amfibi, tepatnya di Matalawa yang merupakan akronim dari Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti.
Baca Juga: Program Penggunaan Sosial Media untuk Perdamaian, Berikut ini Penjelasannya
Taman nasional ini menjadi satu-satunya kawasan konservasi yang terletak di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Taman nasional ini memiliki mandat melestarikan hutan di Pulau Sumba sebagai habitat burung-burung endemik Sumba.
Baca Juga: Mendagri Ingatkan Pemda Waspadai Hal ini, Hati-hati dan Sigap Menyiapkan Strategi
Dilansir dari tnmatalawa.com, tidak hanya burung endemik, kawasan taman nasional ini memiliki lebih dari 159 jenis burung, 41 jenis capung, 6 jenis amfibi, 30 jenis reptil, dan 28 jenis mamalia.
Selain keanekaragaman hayati jenis satwa, kawasan ini memiliki beberapa objek wisata eksotik yang sangat indah.
Baca Juga: Sekarang Banyak yang Penasaran Ingin Lihat Hiu Paus di Tempat ini Sepanjang 20 Meter dan Berat 15 Ton
Balai TN Matalawa memiliki 2 jenis satwa terancam punah prioritas yakni Kakatua Sumba dan Julang Sumba yang menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Nomor 180/IV-KKH/2015 Nomor 180/IV-KKH/2015 agar ditingkatkan populasinya sebesar 10% setiap tahun.
Desa di sepanjang batas kawasan TN Matalawa menjadi mitra penting pengelolaan kawasan.
Baca Juga: Primata Terkecil Dunia ada di Indonesia, Ukurannya Tak Lebih dari Genggaman Tangan Orang Dewasa
Melalui kelompok-kelompok yang ada di desa tersebut, Balai TN Matalawa secara konsisten memberikan bantuan, pendampingan, dan sosialisasi agar taraf kehidupan masyarakat naik sehingga tercapai tujuan hutan lestari.
Baca Juga: Keindahan Desa Wisata Labuhan Lombok di NTB, Menikmati Bukit Kayangan dan Pemandangan Selat Sumbawa
Polisi Kehutanan Balai TN Matalawa rutin melakukan kegiatan patroli di sepanjang kawasan. Gangguan yang cukup umum ditemui diantaranya adalah perambahan, penebangan, serta kebakaran hutan dan lahan. ***
Baca Juga: Nada Gugatan terhadap Eksistensi Media Jelang Pemilu 2024
Baca Juga: Ingin Punya Sepeda Motor Listrik Bersubsidi? Berikut ini Persyaratannya
Baca Juga: Setelah KTT ke-42 ASEAN, Lebih dari 10 Hotel Baru Standar Internasional Bangun di Labuan Bajo
Baca Juga: Kolam di Atas Awan, Spot Foto Favorit Paling Diburu Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Baca Juga: Terbukti saat Momen KTT ASEAN, ini Obyek Wisata Paling Favorit di Labuan Bajo