KLIKLABUANBAJO.ID| Mahasiswa dari Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN), memberikan penyuluhan dan demonstrasi pembuatan Pupuk Bokasi di Kampung Noa, Desa Golo Ndoal, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, Senin, (19/07/2022).
Penyuluhan dan demonstrasi oleh mahasiswa KKN dari UKI Santu Paulus itu disaksikan oleh Kelompok Tani yang ada di Desa Golo Ndoal, dihadiri juga oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Marsin Ngampu, S.Pt.
Penyuluhan tentang teknik pembuatan dan manfaat Pupuk Bokasi diberikan oleh dua orang mahasiswa KKN dari UKI Santu Paulus, yakni Aventus Purnama Dep dan Apolonius Harmin.
Baca Juga: KKN di Cunca Wulang, Mahasiswa Unika Santo Paulus Ruteng Diterima Secara Adat
Salah satu tujuan kegiatan itu untuk mendukung para petani dalam membudidayakan tanaman hortikultura.
Aventus dalam penyuluhannya menjelaskan bahwa alat dan bahan pendukung dalam pembuatan Pupuk Bokasi adalah EM4, kapur dolomit, gula merah, kapur pembenah tanah, kotoran ternak, sekam padi yang sudah dibakar, tanah, air, ember dan sekop.
"Kami ingin mendorong kita semua agar memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumah atau manfaatkan polybag sebagai media tanam dalam membudidaya komoditas hortikultura", kata Aventus, mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (SEP).
Baca Juga: Inilah Program Kerja Mahasiswa Unika Santo Paulus Ruteng Selama KKN di Cunca Wulang
Sebagai PPL, Marsin menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa KKN dari Jurusan SEP yang memberikan penyuluhan, sekaligus mendemonstrasi cara pembuatan Pupuk Bokasi saat itu.
"Dari segi manfaat, Pupuk Bokasi ini tepat sekali untuk diaplikasikan di lahan komoditas hortikultura yang ada di sekitar rumah," kata Marsin.
Dia yakin Kelompok Tani bisa mempraktekan pembuatan Pupuk Bokasi itu.
Baca Juga: Produksi Cengkeh Membaik, Harga Pun Cukup Bagus
Apresiasi atas kegiatan tersebut juga disampaikan oleh salah satu anggota Kelompok Tani Maju Bersama, Arkadius Arvin.
"Kami salah satu Kelompok Tani yang ada di Desa Golo Ndoal ini merasa bersyukur dengan melihat langsung cara pembuatan Pupuk Bokasi yang dilakukan oleh mahasiswa pertanian pada hari ini," kata Arkadius. ***
Baca Juga: Asosiasi Pilot Drone Indonesia Hadir di Labuan Bajo
Artikel Terkait
Rencana Naik Harga Tiket ke Komodo dan Padar, Ini Pandangan Gahawisri
Bom Ikan Ditemukan di Perairan Labuan Bajo
Tolak Naik Harga Tiket ke Komodo, ini Tanggapan Kadis Parekraf NTT
Dokter Spesialis Komodo Jadi Motivasi Pemprov NTT Naikan Harga Tiket
Kesan Warga Singapura Tiga Minggu Tinggal di Labuan Bajo NTT
Ini Harapan Bupati Mabar terkait Kebijakan bagi Wisatawan Tujuan Komodo dan Padar
Budaya Lejong : Bentuk Penyuluhan Kearifan Lokal Khas Manggarai dalam Pemberdayaan Para Petani
Waket DPRD Mabar Minta BK Perhatikan Anggota yang Jarang Hadir
Budayakan Hidup Bersih, Sekami Stasi Warsawe Pungut Sampah di Lingkungan Gereja
Demonstrasi di Labuan Bajo, 7 Gugatan Kritis Lewat Pertanyaan ke Bupati
Protes Tiga Wisatawan India di Labuan Bajo, Air Terjun Keruh saat Berwisata ke Cunca Wulang