KLIKLABUANBAJO.ID -- Hujan yang mengguyur wilayah Manggarai Barat NTT pekan-pekan terakhir belum memberikan jaminan bagi petani, terutama petani sawah tadah hujan.
Para petani di Kecamatan Mbeliling sampai 8 Desember 2022 belum bisa membajak sawah karena ketersediaan air masih sedikit.
Hujan beberapa pekan terakhir belum cukup untuk mengalirkan air pada lahan petani sawah tadah hujan. Petani berharap hujan akan segera turun.
Baca Juga: Membanggakan, Peserta Magang dari PBK BLK Mabar NTT Langsung Terserap ke Dunia Kerja
Andreas Cetak, petani Warsawe yang ditemui di sawah tadah hujan miliknya Kamis (8/12/2022) mengungkapkan keluhannya.
"Hujan sudah tidak ada lagi, padahal saya sudah siapkan lahan untuk siram bibir," kata Andreas.
Sambil menanti hujan turun, Andreas mengisi hari-harinya saat ini dengan membersihkan pematang sawah.
Baca Juga: Putus Asa, Sebuah Puisi
Dengan itu, pada saat hujan tiba nanti, ia sudah bisa langsung membajak sawahnya segera.
"Paling lambat pertengahan Januari 2023 semoga sudah bisa ditanam," kata Andreas.
Andreas juga mengeluhkan harga Porang saat ini anjlok sehingga ia belum bisa menjual Porang dengan gembira.
Baca Juga: Menjelang Liburan Natal dan Tahun Baru Ada Penambahan Jumlah Kedatangan Kapal Pelni di Labuan Bajo
Meski harga Porang turun, Andreas tetap membersihkan tanaman Porang miliknya. Ia optimis harga Porang para saatnya akan kembali membaik.
Beberapa petani di Desa Cunca Wulang, terutama untuk wilayah sekitar spot wisata air terjun Cunca Wulang juga belum bisa dibajak karena persediaan air belum cukup.