pertanian

Kontribusi Sektor Pertanian Manggarai Barat Terhadap PDRB Sangat Kecil

Sabtu, 23 September 2023 | 08:09 WIB
Salah satu panorama alam persawahan di Manggarai Barat NTT, jalan dari Mbeliling menuju Lembor. Kontribusi sektor pertanian Manggarai Barat terhadap PDRB sangat kecil. (Foto: Feliks Janggu)

KLIKLABUANBAJO.ID | Kontribusi dari sektor pertanian Manggarai Barat (Mabar) NTT, terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten tersebut sangat kecil.

Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi, membenarkan itu dalam sambutannya saat acara seremoni serah terima Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada sejumlah kelompok tani, Jumat (22/9/2023) pagi di Labuan Bajo.

Baca Juga: Bupati Manggarai Barat NTT Akui Pertanian Berbasis Zonasi Belum Terwujud, ini Permintaannya

"Kalau melihat PDRB, sektor pertanian memberi kontribusi yang sangat-sangat kecil terhadap PDRB. Padahal profesi mayoritas masyarakat adalah petani. Itu di angka 78,90 persen. Itu artinya rakyat Mabar sama dengan petani," kata Edistasius.

Dia menambahkan, kalau sektor pertanian memberi angka yang signifikan terhadap PDRB maka pendapatan atau income per kapita akan naik.

Obsesi pemerintah kata dia, income per kapita sama dengan UMP. Untuk diketahui, Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT saat ini Rp2.123.994.

Baca Juga: Penjelajahan Tim DJN Melintasi Etape Terakhir, Recovery di Aimere Sebelum ke Borong

"Kalau dikali 12, kurang lebih 25 juta. Bagaimana angka pencapaian yang sudah kita raih, selama ini baru di 58 persen. Ini ada gap," kata Bupati Edistasius.

Menurutnya kalau terjadi gap atau kesenjangan maka dia tidak menjamin stabilitas berjalan dengan baik.

"Kalau tidak berjalan dengan baik akan mengganggu orang berinvestasi. Kita berkembang pesat, masyarakat yang tinggal di kota maju besar sementara di desa kalau pas-pasan masih baik. Tetapi kalau kecendrungan menurun saya kira ini preseden buruk," kata Edistasius.

Baca Juga: Bantuan 16 Jenis Alsintan Diberikan ke Kelompok Tani di Manggarai Barat NTT

Hal lain yang disampaikannya saat itu yakni tentang zonasi pertanian yang belum terwujud.

Menurutnya, zonasi pertanian memang sudah disentuh tetapi tidak masif.

"Ada satu hal yang belum kita wujudkan yaitu pertanian berbasis zonasi. Disentuh tetapi tidak masif," kata Edistasius.

Dia menegaskan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar Laurensius Halu yang hadir saat itu agar melakukan mitigasi.

Halaman:

Tags

Terkini