KLIKLABUANBAJO.ID | Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Bersih Wae Mbeliling Manggarai Barat (Mabar) kini terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu menjadi salah satu misi perusahaan itu yang tertuang dalam rencana bisnisnya tahun 2021 - 2025.
"Merujuk pada dokumen rencana bisnis 2021 sampai 2025, beberapa fokus untuk peningkatan SDM pada Perumda Wae Mbeliling melalui Analisis Faktor Inernal (IFAS) di antaranya rasio pegawai Perumda Wae Mbeliling dengan pelanggan, tingkat keahlian yang belum merata, hubungan kerja antar unit masih lemah, jenjang karir dan penghargaan masih minim dan kerja yang belum maksimal," kata Direktur Perumda Wae Mbeliling Aurelius Hubertus Endo, Senin (18/9/2023).
Baca Juga: Spot Wisata Air Terjun Cunca Plias di Labuan Bajo NTT Makin Populer
Dia menyampaikan itu saat pembukaan acara penandatanganan nota kesepahaman yang dilanjutkan dengan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) pegawai Perumda Air Minum Wae Mbeliling di Jayakarta Hotel Labuan Bajo.
"Tanggung jawab kerja belum mencapai nilai baik, masih ada pegawai yang bermantal asal menerima gaji setiap bulan, belum mampu bekerja di bawah tekanan dan masih tingginya tunggakan pelanggan yang tak tertagih. Di sisi lain, manajemen Perumda Wae Mbeliling berhadapan dengan situasi revolusi teknologi, dikenal dengan sebutan Revolusi Industri 4.0, dimana semua aspek pelayanan menuju digitalisasi," kata Aurelius.
Baca Juga: Sinyal 4G Telkomsel-Bakti Kominfo di Cunca Wulang Full, Tetapi Tidak Ada Layanan Internet
Dilanjutkannya, situasi ini ditandai dengan runtuhnya piramida organisasi tradisional.
"Batasan, peringkat dan garis demarkasi (pendidikan, jabatan dan pangkat) lenyap. Setiap hari teknologi baru membuka akses informasi dan memusnahkan birokrasi yang kaku. Karena itu, Pegawai Perumda Wae Mbeliling harus cepat, fleksibel dan mampu beradaptasi dengan situasi yang rentan berubah," kata Aurelius.
Dia menambahkan, revolusi digital 4,0 tidak hanya membutuhkan pegawai yang memiliki kecerdasan teknik dan intelektual (otak, tangan dan kaki), melainkan pegawai yang memiliki kecerdasan sosial (pergaulan), emosional (etika dan etiket) dan rohani (moralitas) yang baik agar mereka menjadi pelayan publik yang mampu bertanggung jawab, menghasilkan capaian kinerja maksimal dan mampu bekerja di bawah tekanan.
Baca Juga: Kepastian Penerbangan Langsung Australia ke Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Dia menjelaskan bahwa tantangan-tantangan internal yang dihadapi manajemen yaitu, pertama, munculnya ego antar sektoral; kedua, lemahnya kaderisasi pegawai dan menyebabkan tujuan organisasi tidak tercapai dengan efektif dan efisien; ketiga munculnya ketidakjujuran, suburnya potensi kecurangan, dan kurang tanggap dalam menjalankan tugas dari aspek perencanaan sampai dengan laporan akhir tugas pelayanan.
"Ini menyebabkan rasa percaya publik menurun pada pelayanan Perumda Wae Mbeliling," kata Aurelius.
Keempat kata dia, kualitas komunikasi publik lemah, kerena rendahnya kompetensi SDM terhadap regulasi BUMD air minum, strategi komunikasi perusahaan yang kaku, kurangnya advokasi soal hak dan kewajiban antar perusahaan dan pelanggan dan kualitas isi komunikasi perusahaan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat/pelanggan yang masih lemah.
Kelima, lemahnya motivasi dan usaha mandiri tiap pegawai untuk selalu meningkatkan keterampilan kerja dalam bidang kerjanya masing-masing, entah melalui kursus formal maupun usaha belajar dari senior atau dari sumber-sumber lain yang bisa membantu pengembangan diri.
Artikel Terkait
Di Watudiran Sikka Tim DJN Flores Sea Kayak Ekspedition Hadapi Ombak Tinggi dan Angin Kencang
Geliat Investasi di Labuan Bajo Semakin Memuncak, Pemerintah Tak Boleh Hanya Berpihak ke Pemilik Modal
Sanggar Budaya Kope Oles Kaper Labuan Bajo Semakin Menarik Minat Wisatawan
PMKRI Labuan Bajo Ultimatum Pemerintah dan DPRD Mabar, Investasi Jangan Sampai Kebablasan
Sebanyak 52.217 orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
53.128 Orang Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Angkutan Kargo di Labuan Bajo Tumbuh Positif
Ketua HPI NTT Viktor Pance: HPI Perjuangkan Perda Pramuwisata dan Lisensi Pramuwisata
Kebijakan Anggaran APBD Mabar Tak Berpihak untuk Pengembangan Desa Wisata, DPRD dan Pemda Diminta Peduli
3.252 Orang Transit di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Pengembangan KEK Likupang Sulawesi Utara dalam Konsep Kawasan Pariwisata Regeneratif
HPI NTT Tertarik dengan Keindahan Wisata di Kabupaten Alor
Warga Kampung Buas Lembor Mabar NTT Butuh Jembatan di Kali Wae Lombur
Di Era Erick Tohir Memimpin PSSI, Sepak Bola Indonesia Semakin Berhasil dan Bermental Juara
Sebanyak 6.858 Orang Berangkat Lewat Laut Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat, 1.184 Orang Menyeberang dengan Feri
KPU Manggarai Barat NTT Gencar Sosialisasi Pemilih Tambahan Kepada Masyarakat
478 Pesawat Mendarat di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Berikut ini Daftar Jumlah Penumpang Kapal Pelni yang Berangkat dari Labuan Bajo Januari hingga Agustus 2023
Jangan Sepelekan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Labuan Bajo dari Peningkatan Arus Penumpang Kapal
Hiruk Pikuk Penumpang dari Labuan Bajo yang Bepergian, Peluang Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Kemegahan Flores di Mata Para Penjelajah DJN, Mulai dari Peninggalan Majapahit hingga Tebing Megah
Kota Salatiga Menuju Kota Kreatif Dunia
Terbaru di Labuan Bajo Destinasi Wisata Olahraga Kano Makin Digemari Wisatawan
Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Kunjung Danau Kelimutu Mengisi Recovery di Nanganesa Ende