Harga emas 24 karat per gram di tanggal 15 Oktober 2025 sebesar Rp2.299.000, portofolio emas hingga tanggal itu di Kantor Pegadaian Cabang Labuan Bajo Rp7 miliar lebih.
KLIKLABUANBAJO.ID| Portofolio emas di Kantor Pegadaian Labuan Bajo mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan keadaan 31 Desember 2024 lalu.
Pada tahun lalu itu portofolio emas di Pegadaian Labuan Bajo Rp3,7 miliar, pertumbuhannya hingga 15 Oktober 2025 sebesar 89 persen.
Baca Juga: Festival Tari Skala Internasional di Labuan Bajo, Ruang Pertemuan Budaya Dunia
Pemimpin Cabang Kantor Pegadaian Labuan Bajo, Yusuf Arno Bessie, menyampaikan bahwa dari 3 prodak yang ada di Kantor Pegadaian, portofolio emas yang mengalami pertumbuhan paling tinggi.
"Kalau khusus emas di 31 Desember 2024 portofolionya Rp3,7 miliar, sampai tanggal 15 Oktober 2024 kemarin, portofolio emas Rp7 miliar lebih. Pertumbuhannya 89 persen," kata Yusuf, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Komisi II DPR RI Perkuat Peran Bawaslu dalam Pengawasan Partisipatif
Disampaikannya, ada 3 prodak yang ada yakni prodak gadai, prodak non gadai, dan prodak emas.
Untuk non gadai, realisasi sampai 31 Desember 2024 lalu portofolionya Rp14,6 miliar. Sedangkan kondisi hingga 15 Oktober 2025 Rp14,8 miliar.
Prodak gadai per 31 Desember 2024 sebesar Rp 67,5 miliar, kondisi 15 Oktober 2025 Rp87,7 miliar. Terjadi kenaikan sekitar 20 miliar atau 29,8 persen.
Baca Juga: Politisi Andreas Hugo Ajak Masyarakat Labuan Bajo Ikut dalam Gerakan Kebajikan Pancasila
Secara umum portofolio kredit per 31 Desember 2024 lalu sebesar Rp85 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan hingga tanggal 15 Oktober 2025 yaitu Rp106 miliar.
"Kecenderungan sekarang kenaikan emas di atas Rp10 ribu setiap hari. Harga emas di pegadaian sama dengan di pasaran. Kita ikut pasar internasional," kata Yusuf.
Baca Juga: 1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo
Disampaikannya, saat ini adalah momen terbaik untuk investasi emas.
Artikel Terkait
Servatinus Hadirkan Buku Ketiga Berjudul, Apa Kabar Labuan Bajo?
Ruas Jalan Nasional di Labuan Bajo Direndam Banjir Sudah Berulang Kali
Bupati Hery Nabit: Bandara Ruteng Paling Unik di Indonesia
Sarpras di Kawasan Marina Labuan Bajo Minim Perhatian
Provinsi NTT Masih di Bawah Angka Standar Nasional Kepemilikan KTP Warga
Pasokan BBM ke Labuan Bajo Tersendat, Sektor Pariwisata Terkena Dampak
Rokok dan Minuman Dimusnahkan di Labuan Bajo Bernilai Total Rp946.705.940
Dari Australia Pesawat Militer Angkatan Laut Amerika Transit di Labuan Bajo
Pasar Terapung di Labuan Bajo Miliki 5 Keunikan
Dunia Usaha Dipersilahkan Menyewa Ruang Komersil di Obyek Wisata Gua Batu Cermin
Suara Penolakan Pembangunan Vila di Padar Mulai Terdengar, Mantan Aktivis HMI: Harus Kaji Ulang
Fosil Kerang Laut di GBC Menempel di Batu Bagian Luar Gua
Pembangunan Vila di Padar, Ketua PMBB: itu Bisa Merusak Ekosistem
Dua Desa di Labuan Bajo Layak jadi Kelurahan, Ali Sehidun: Konsekuensinya Aset
KPU Mabar Dapat Masukan Pemekaran Dapil, Bawaslu: Tidak Berpengaruh terhadap Pengawasan
Ada Beach Club di Fase Kedua Pembangunan Mawatu Labuan Bajo
Cincin Berlian dari Miss Juniper Digasak 2 Remaja di Labuan Bajo
Mai Hang Food Festival di Labuan Bajo Digelar 18 Oktober 2025
Korban Jiwa di Event Tour de EnTeTe, Polisi Periksa 5 Orang di Labuan Bajo
Kopi Juria dan Yellow Caturra Pilihan Favorit Pembeli di Galeri Kreatif GBC Labuan Bajo
Sapa Bumi untuk Partisipasi Orang Muda di Mabar, Artin Wuriyani: Kami Aktifivasi Ide Kreatif
RUA Akunitas Mabar Menyusun Program Kerja Kolaborasi dengan Bank Nobu, Apresiasi dari Ney Asmon
Korban Jiwa di Event Tour de EnTeTe, Penyelesaian Secara Hukum Masih di Kepolisian
Di Mabar NTT Penghasilan Anggota DPRD Rp45 Juta per Bulan, UMP Warganya Rp2 Juta
Kantor-Kantor Dinas di Manggarai Barat Jarang Rapat Staf
Ada 4 Perda Baru di Mabar Selama Tahun 2025, Ranperda Pembentukan 31 Desa Sedang Dirancang
Bupati Mabar: Transfer Keuangan Daerah Berkurang 20 Persen
Penerimaan dari Opsen Pajak Kendaraan untuk Mabar hingga September Rp5,7 Miliar
Ada 26 Sektor Investasi di Mabar, Nilai Tertinggi Hotel dan Restoran Rp320,5 Miliar