Pulau Seraya Kecil yang berada di Labuan Bajo menjadi inspirasi baru, sekaligus menjadi role model bagi Provinsi NTT dalam menggunakan energi baru dan terbarukan.
KLIKLABUANBAJO.ID | Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi, mengungkapkan kekagumannya atas sistem PLTS terintegrasi dan program restorasi terumbu karang di area 3,56 hektar, menggunakan metode Modular Artificial Reef Structure (MARRS) di pulau itu.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Seraya terdiri dari 480 panel surya berkapasitas 300 kWp dan sistem penyimpanan energi baterai (770 kWh) yang telah beroperasi dengan baik selama tiga bulan terakhir.
Sistem ini akan menghasilkan 410.000 kWh energi bersih per tahun dan mengurangi emisi karbon hingga 370 ton CO2, setara dengan menanam lebih dari 4.900 pohon setiap tahunnya.
Peluncuran dua inisiatif penting di Sudamala Resort Seraya itu berlangsung Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga: Jelang Rapimnas Pemuda Katolik di Labuan Bajo, PK Komcab Mabar Bertemu Uskup
Gubernur Melki yang disambut hangat oleh CEO Sudamala Resorts, Ben Subrata, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Sudamala Resort Seraya menjadi inspirasi bagi NTT.
"Saya akan kontak GM PLN. Kita mulai optimalkan penggunaan energi baru terbarukan dan yang paling konkret PLTS. Lokasi-lokasi pemerintahan yang bisa lakukan seperti ini, panel surya. Kita diskusikan agar bisa di seluruh NTT. Minimal dimulai dari kantor pemerintahan untuk mengurangi energi fosil," kata Melki setelah meresmikan dua inisiatif Seraya Resort saat itu.
Disampaikannya, CEO Sudamala Resort Ben Subrata sudah menunjukan bahwa penggunaan PLTS tidak membutuhkan investasi yang besar tetapi dengan berjejaring bersama pihak yang menyediakannya.
"Habis ini saya pastikan untuk NTT, saya akan dari provinsi dulu. Ini inspirasi buat saya untuk transisi energi," kata Melki.
Menurutnya, selama dia mengelilingi NTT, dia baru menyaksikannya di Pulau Seraya Kecil lokasi investasi yang menggunakan PLTS hingga 85 persen.
Baca Juga: Matheus Siagian Minta Pemkab Mabar Tegas tentang Kewajiban Cantum Harga Menu Kuliner
"Ini baru dan bisa jadi model. sejauh yang saya keliling, saya belum ketemu tempat usaha yang gunakan PLTS sampai 85 persen, itu mengurangi penggunaan BBM. Ini akan jadi model, paling tidak di pemerintah kita mulai dan buat bisnis sejenis mulai berpikir serius. Cape kita pidato transisi energi. Ini pasti akan jadi role model ke depan," kata Melki.
Demikian juga dengan terumbu karang. Disampaikannya, upaya pelestarian ekosistem laut perlu dimulai di tempat-tempat bisnis dan lokasi pemerintah yang ada di pesisir.
Artikel Terkait
Provinsi NTT Masih di Bawah Angka Standar Nasional Kepemilikan KTP Warga
Rokok dan Minuman Dimusnahkan di Labuan Bajo Bernilai Total Rp946.705.940
Dari Australia Pesawat Militer Angkatan Laut Amerika Transit di Labuan Bajo
Pasar Terapung di Labuan Bajo Miliki 5 Keunikan
Sinergi untuk Pariwisata dan UMKM, Perumda Bidadari dan Politeknik Jajak Kerja Sama
Suara Penolakan Pembangunan Vila di Padar Mulai Terdengar, Mantan Aktivis HMI: Harus Kaji Ulang
Fosil Kerang Laut di GBC Menempel di Batu Bagian Luar Gua
Pembangunan Vila di Padar, Ketua PMBB: itu Bisa Merusak Ekosistem
Tempat Meeting Harga Terjangkau di Kawasan Wisata Labuan Bajo
Dari Gathering hingga Pameran, ini Lokasi yang Bisa Digunakan di Labuan Bajo
Cincin Berlian dari Miss Juniper Digasak 2 Remaja di Labuan Bajo
Mai Hang Food Festival di Labuan Bajo Digelar 18 Oktober 2025
Kopi Juria dan Yellow Caturra Pilihan Favorit Pembeli di Galeri Kreatif GBC Labuan Bajo