Inspirasi dari Pulau Seraya Kecil untuk NTT, Dimulai dari Kantor Pemerintah

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 10:53 WIB
Momen peluncuran program restorasi terumbu karang menggunakan metode Modular Artificial Reef Structure (MARRS) di Pulau Seraya Kecil Labuan Bajo, Sabtu (1/11/2025). (KLIKLABUANBAJO.ID)
Momen peluncuran program restorasi terumbu karang menggunakan metode Modular Artificial Reef Structure (MARRS) di Pulau Seraya Kecil Labuan Bajo, Sabtu (1/11/2025). (KLIKLABUANBAJO.ID)

"Kita punya program kampung nelayan, ini bagus dan akan kita bangun di NTT. Nanti kita rumuskan dulu melalui program yang lebih tersistem," kata Melki.

Disampaikannya, Sudamala Resort menjadi pelopor dan model untuk NTT.

"Tadi kita bisa lihat bahwa dengan kejadian ini, ini bisa menjadi pelopor, contoh, model, role model, prototype untuk semua yang lain juga mulai bisa belajar dari Sudamala. Ternyata Sudamala bisa, yang lain mestinya juga bisa. Soalnya bukan antara bisa dan tidak bisa tetapi mau atau tidak mau saja," kata Melki.

Gubernur NTT memuji inisiatif yang dilakukan oleh Sudamala Resort.

Baca Juga: Sudamala Resorts Luncurkan PLTS Terintegrasi dan Restorasi Terumbu Karang

"Sudama Resort ini membuat kita belajar bahwa sesuatu yang harus kita berbuat maju itu dan tanpa meninggalkan tradisi ternyata itu bisa dan itu lebih langgeng sebenarnya. Sekali lagi saya suka karena saya kenal Pak Ben cukup lama, tahun 2005 sampai sekarang. Saya tahu betul bagaimana Pak Ben punya cerita perjalanan dari ini dari itu dan sekarang makin kayak begini," kata Gubernur Melki.

Disampaikannya, kearifan lokal harus tetap dijaga termasuk dalam menjalankan bisnis.

"Kita bisa belajar dari pengalaman Pak Ben ini merumuskan model bisnis yang baik dan benar. Jadi kemajuan itu tetap adalah hal yang tidak bisa kita hindari tetapi dia berbasis kepada kearifan lokal, kepada kelestarian alam, yang mau tidak mau Flores ini itulah kuncinya," kata Melki.

Dia juga menyinggung tentang geothermal dan membandingkannya dengan PLTS.

"Contoh paling konkret geothermal itu. Karena dia bergerak terlalu cepat tanpa mendiskusikan dengan upaya pelestarian lingkungan dan juga dengan kalangan macam-macam termasuk gereja, hari ini dia tertahan. Dengan PLTS ini menurut saya berbeda ceritanya. Karena dia relatif lebih aman," kata Melki.

Geothermal kata dia ada banyak cerita.

Baca Juga: Pemkab Siapkan Penyerahan 3 Aset ke Perumda Bidadari, Penilaian oleh KPKNL

"Kalau geothermal itu ada banyak cerita masih harus perdebatan lagi," kata Melki.

Dia juga sudah menyampaikan ke Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, tentang PLTS di Pulau Seraya itu.

"Saya cerita pada dia, Pak Bahlil, Pak Ketum. Di Sudamala, di pulau, ada satu di darat, satu di pulau, itu ada hotel yang dibangun tetapi nanti itu berbasiskan energinya pakai surya. Saya kemarin mungkin saya salah informasi atau saya salah dengar atau saya salah memahami, saya bilang 1 megawatt dan dia suka," kata Melki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X