KLIKLABUANBAJO.ID | Warga Kampung Buas, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, butuh pembangunan jembatan di Kali Wae Lombur untuk memperlancar akses keluar masuk kampung itu.
Setiap kali musim hujan, akses keluar masuk Kampung Buas terisolasi karena air kali kerap meluap atau banjir di saat tingginya intensitas hujan.
Baca Juga: HPI NTT Tertarik dengan Keindahan Wisata di Kabupaten Alor
Kendaraan hanya bisa masuk dan keluar kampung ini di musim kemerau.
Selama ini warga hanya bisa membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu dan kayu. Mereka juga menyusun pelepah sehingga sepeda motor bisa melintas di atas jembatan darurat tersebut.
Baca Juga: Pengembangan KEK Likupang Sulawesi Utara dalam Konsep Kawasan Pariwisata Regeneratif
Maksi, salah seorang warga Kampung Buas, mengatakan, jembatan darurat itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat di setiap tahun. Jembatan itu bertahan paling lama setahun.
“Paling lama setahun. Kayu dan bambunya keropos sehingga harus diganti setiap tahun,” tutur Maksi kepada wartawan di lokasi, senin (11/9/2023/).
Baca Juga: 3.252 Orang Transit di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Ia mengatakan, akses dari dan menuju kampung Buas itu hanya satu. Sehingga warga pun kompak membangun jembatan darurat. Jembatan darurat itu hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki. Sementra kendaraan roda empat tetap melewati kali.
“Kalau musim kemarau, masih ada mobil yang berani ke kampung kami. Kalau sudah hujan, tidak bisa lagi, siapa yang berani. Jadi, saat hujan akses ke Kampung Buas ini lumpuh total,” katanya.
Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, untuk segera membangun jembatan permanen di kali Wae Lombur. Sebab, jembatan permanen itu menjadi kebutuhan penting dan mendesak bagi warga kampung Buas.
Baca Juga: Ketua HPI NTT Viktor Pance: HPI Perjuangkan Perda Pramuwisata dan Lisensi Pramuwisata
“Kita minta pemerintah Manggarai Barat untuk bangun jembatan permanen di kali ini. Kalau tidak bisa jembatan yang besar, minimal bangun gorong-gorong atau crossway. Kalau sudah bangun itu baru kami bisa rasakan yang namanya merdeka. Untuk sementara kami ini sengsara betul. Padahal dekat saja dengan jalan negara,” ujar dia.
Artikel Terkait
Perempuan Pelaku Ekonomi Kreatif di Tegaljadi Tabanan Bali Dibekali Kemampuan Fotografi dan Medsos
Prestasi Perempuan Indonesia, Penggerak Utama UMKM dan Tertinggi Bekerja di Pariwisata
Ajakan Kepada Generasi Milenial dan Gen-z untuk Terapkan Prinsip 4AS dalam Berwirausaha
Apresiasi Kepada Pengurus Besar Muaythai Indonesia
Danau Laut Tinggal, Tempat Unik di Punggung Pegunungan Bukit Barisan
Pesisir Selatan Jawa Timur, Pesona Pantai Dikelilingi Bukit Karang di Kabupaten Pacitan
Daftar 14 Desa Wisata Peserta ADWI 2023 Peraih Rekor MURI
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ketua Kontingen Para Games Indonesia di Ajang ASIAN Para Games di Tiongkok
Nama-nama Desa Wisata di Indonesia Peraih Penghargaan ADWI 2023
Pameran 'KAWS: Holiday Indonesia' Menghadirkan Patung KAWS Sepanjang 45 meter dan Tinggi 15 Meter
Bubur Lobster dan Kepiting, Kuliner yang Perlu Dinikmati di Labuan Bajo
Kades Mbuit Apresiasi atas Bantuan Air Bersih yang Diterima dan Kini Mulai Dimanfaatkan
Target Peningkatan Jumlah Tenaga Kerja Ekraf Sebesar 24,7 Juta Orang di 2024
Target Peningkatan Nilai Ekspor Produk Ekraf Sebesar 27,53 Miliar Dolar AS
Target Peningkatan Nilai Tambah Ekraf Sebesar Rp1.347 Triliun di 2024
Kemenparekraf Menargetkan Peningkatan Kontribusi Produk Domestik Bruto Sebesar 4,5 Persen di 2024
Target Peningkatan Jumlah Tenaga Kerja Pariwisata 22,08 juta orang di 2024
Tiba di Larantuka Tim Ekspedisi DJN Flores Sea Kayak Ekspedition Kunjungi Sejumlah Obyek Wisata
Dayung Keliling Flores, Tim DJN Kini Melintas di Etape Kedua
Menikmati Pesona Pantai Utara Labuan Bajo Sambil Ngopi di Jordan Ono Niha
Ada Ikon Baru di Labuan Bajo, Kaliwatu Residence Hadir dengan Konsep Baru
BPOLBF Terus Mensupport Kehadiran Investor di Labuan Bajo
Wabup Mabar Sampaikan Prinsip Pembangunan Pariwisata Labuan Bajo
Ikan Bakar Menemani Nikmatnya Alam Utara Labuan Bajo
Di Watudiran Sikka Tim DJN Flores Sea Kayak Ekspedition Hadapi Ombak Tinggi dan Angin Kencang