KLIKLABUANBAJO.ID | Namanya Danau Laut Tinggal dan secara administratif menjadi bagian dari Desa Situak Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat.
Pengunjung lebih memilih pintu masuk terdekat menuju lokasi danau dari Desa Sitobu, Nagari Rabi Jonggor, Kecamatan Gunung Tuleh yang berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara.
Kalau dari sini, jaraknya sekitar 20 kilometer ke Danau Laut Tinggal yang berada di atas ketinggian Gunung Malintang (1.980 mdpl). Oleh masyarakat sekitar dikenal sebagai Gunung Bendera karena sekilas siluetnya seperti bendera berkibar. Kawasan tersebut berada di punggung Pegunungan Bukit Barisan dan masuk ke dalam hutan lindung desa.
Baca Juga: Senggigi Sunset Jazz 2023 Sukses Digelar dan Memberi Dampak Baik Bagi Ekonomi Masyarakat
Danau Laut Tinggal dapat dicapai dari Kota Bukittinggi selama tiga jam berkendara menuju Kota Simpang Empat, diteruskan ke Desa Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh menyusuri daerah yang terdapat perkebunan kelapa sawit. Waktu tempuhnya dari Simpang Empat ke Paraman Ampalu sekitar satu jam. Setelahnya, kita kembali melanjutkan ke arah Rabi Jonggor.
Dilansir dari Indonesia.go.id, biasanya di Nagari Rabi Jonggor ini pengunjung mulai menyiapkan aneka perbekalan untuk menuju Desa Sitobu sebagai titik awal ke Danau Laut Tinggal. Tidak ada angkutan umum yang melayani rute sejak dari Bukittinggi hingga titik awal ke danau, sehingga sebaiknya para pengunjung membawa kendaraan sendiri atau menyewa.
Mayoritas penduduk Desa Sitobu berasal dari suku Mandailing. Ketika tiba, kita wajib melapor kepada perangkat desa setempat sebelum menuju danau karena belum ada pengelola khusus untuk kawasan Danau Laut Tinggal ini. Perlu persiapan tersendiri sebelum menuju danau di ketinggian desa lantaran rutenya yang sangat menantang, mirip seperti mendaki gunung.
Baca Juga: Keren, Ada Kampung ASEAN Pengunjung Bisa Jalan Keliling dan Dapat Banyak Hal Menarik
Meski jaraknya 20 km dari Desa Sitobu, namun perlu waktu hampir dua hari untuk mencapai Danau Laut Tinggal. Total lama perjalanan sejak berangkat hingga turun kembali ke desa terdekat umumnya memakan waktu 4-5 hari. Sehingga dibutuhkan kondisi tubuh prima dan setidaknya pernah memiliki pengalaman menjelajah hutan atau mendaki gunung.
Karena itu, wisata seperti ini lebih cocok bagi wisatawan minat khusus penyuka kegiatan di alam terbuka (adventuring), seperti, pendaki gunung dan penjelajah rimba. Tapi bukan berarti masyarakat awam tak bisa mengikuti pelesiran ke Danau Laut Tinggal. Mereka bisa tetap berlibur asalkan didampingi penunjuk jalan yang umumnya berasal dari warga desa dan sudah mengenal sangat baik rutenya. Perjalanan sebaiknya dilakukan berombongan berjumlah 8--10 orang.
Ada sejumlah aturan yang mesti ditaati oleh pengunjung Danau Laut Tinggal. Mereka wajib membawa tas ransel besar berisi logistik perbekalan, pakaian secukupnya, jas hujan, jaket hangat, obat-obatan, senter, golok, dan alat komunikasi semacam handy talkie.
Baca Juga: Kopi Flores jadi Bahan Baku Produk untuk Kulit yang Ramah Lingkungan
Jangan lupa pula membawa tenda berkemah, peralatan masak, tongkat mendaki (pole) dan tak kalah penting adalah membawa kantong sampah agar kelestarian lingkungan sekitar tetap terjaga. Empat jam pertama perjalanan, kita banyak ditemani kicau suara aneka burung dan teriakan khas owa siamang.
Hutan lindung Desa Sitobu banyak dihuni flora langka seperti aneka jenis anggrek hutan, kantong semar (Nepenthes gymnamphora), keluarga paku-pakuan, dan talas raksasa setinggi hampir 2 meter. Selepas berjalan empat jam, kita bersua Desa Simpang Lolo yang berpenghuni satu kepala keluarga saja karena puluhan lainnya terpaksa pindah setelah desa mereka tersapu banjir bandang.
Setelah beristirahat sejenak, perjalanan diteruskan ke daerah bernama Sosopan, jaraknya sekitar 6 km ke depan dan menyusuri tepian sungai kecil, Batang Kanaikan yang beraliran sangat jernih dan banyak terdapat batuan besar seukuran mobil. Saat di Sosopan ini, kita bisa kembali beristirahat atau bermalam karena terdapat pondokan yang ditinggalkan penghuninya.
Artikel Terkait
Ada Pusat Sei di Labuan Bajo Menyiapkan Sejumlah Jenis Menu Terbaik
Kuliner Labuan Bajo, dari Nasi Goreng Sei Sampai Mi Goreng Sei Ada di Tempat ini
Cunca Lawar, Kolam Pemandian Umum Berkasiat Penyembuhan di Labuan Bajo NTT
Ini Rekomendasi Tempat Meeting di Labuan Bajo untuk Anda
Cunca Plias di Sano Nggoang, Spot Wisata Air Terjun Baru dan Sangat Populer di Labuan Bajo NTT
Berlibur di Labuan Bajo Jangan Lupa Beriwisata ke 5 Tempat Berikut ini
Liang Rodak, Potensi Wisata Desa Cunca Wulang yang Belum Dimaksimalkan
Inovasi Pelaku Usaha Kuliner di Labuan Bajo Merespon Permintaan Pasar
Wisata Eksotis Batu Balok di Kaki Gunung Mbeliling, Indah Mempesona
Menu Sei Tuna Ada di Labuan Bajo
4 Hal ini Perlu Dihindari Turis Saat Berwisata ke Air Terjun Cunca Wulang
Jelajah Keliling Flores Lewat Laut dengan Mendayung Kayak Selama 2 Bulan Menempuh Jarak 1.051 Km
Top, Ada Satu Peserta Perempuan dalam Ekspedisi Kayak Mengelilingi Pulau Flores Lewat Laut Selama 2 Bulan
Desa Wisata Kuin Utara di Banjarmasin Kalimantan Selatan jadi Desa Wisata Terbaik ADWI 2023
Ada Komodo Melintas di Pinggir Jalan Arah Golo Mori Labuan Bajo
Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Seremoni Adat Sembelih Ayam Jantan Merah Sebelum Keberangkatan Tim Flores Sea Kayak Expedition
458 Wisatawan Mancanegara Wisata Kayak di Labuan Bajo Terbanyak dari Inggris
Tim Flores Sea Kayak Expedition Siapkan Perayaan HUT RI ke-78 di Pantai Utara Wilayah Nagekeo NTT
Hari yang Tak Biasa di Mata Petualang tentang Hari Pertama Jelajah Flores
Kemunculan Komodo di Ruas Jalan Golo Mori Labuan Bajo Mangarai Barat, Berikut ini Penjelasan BBKSDA NTT
Perlu Menambah Frekuensi Penerbangan ke Sulawesi Utara
Pulau Bawean, Sekeping Nirwana di Laut Jawa
Puncak Waringin Labuan Bajo Dikelola Disparekrafbud Manggarai Barat
Desa Kakaskasen Dua di Tomohon Sulawesi Utara, Keindahan Gunung dan Udara Sejuk serta Kekhasan Kuliner
Drastis, 90.617 Orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Pengembangan Ekonomi Kreatif akan Berkontribusi Besar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Arus Lalu Lintas Kargo di Labuan Bajo Signifikan
Sebanyak 2.499 Pesawat Datang di Labuan Bajo
Bulan Juli 2023 Sebanyak 48.046 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo
42.571 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo Bulan Juni 2023
Ayo Nikmati Pesona Wisata Alam Gua Rangko di Kota Super Premium Labuan Bajo NTT
Penjelajah Flores Sea Kayak Expedition Besok Tiba di Riung, Lusa di Mbay Sekaligus Recovery
Desa Wisata Tebara di Sumba Barat NTT Terdapat Peninggalan Budaya Megalitikum, Membawa Indonesia ke Dunia
Nikmatnya Kuliner di Pulau Sumba Dapat Pujian dari Menteri