Baca Juga: Kisah Cinta Gadis Belanda dengan Pria Mabar NTT Bermula saat Diving di Labuan Bajo
Uniknya, di tempat ini kita banyak menemukan mata air panas alami. Warna airnya ada yang jernih, sedikit keruh karena mengandung belerang dan saat bertemu di sebuah kolam warnanya dapat berubah menjadi sangat keruh. Sosopan juga menjadi titik terakhir perhentian sebelum ke Danau Laut Tinggal. Masih dibutuhkan perjalanan sekitar 6--7 jam lagi dengan rute makin menanjak.
Terkadang, kita harus berpegangan pada akar atau batang pohon dan jalurnya pun kerap tertutup semak dan pepohonan sehingga dibutuhkan golok untuk menyingkirkannya. Mata kita juga harus jeli melihat tempat tangan berpegang karena banyaknya batang dan akar berduri termasuk rotan. Usai menaklukkan rute menanjak, jalan setapak mulai menurun dan ini menjadi pertanda kita tak lama lagi sampai ke lokasi.
Baca Juga: Gadis Belanda Jatuh Cinta dengan Pria Manggarai Barat Kini Rintis Usaha Produk Ramah Lingkungan
Lelah dua jam menjinakkan rute menuruni lereng curam, perjuangan kita akan terbayarkan karena kaki dapat menjejak di tepian Danau Laut Tinggal yang luasnya sekitar 3 km2. Air di tepian danau jernih dan makin ke tengah warnanya menjadi hijau toska. Suasana alam sekitarnya masih sangat asri diwarnai hijaunya pepohonan tinggi.
Termasuk pandan hutan (Pandanus tectorius) yang pohonnya dapat mencapai tinggi 10--15 meter dan daunnya menjulur sepanjang 1--3 meter. Menurut LAJ Thomson dalam The Traditional Tree Initiative, akar tunjang pandan hutan menjulur keluar dari tanah mirip pohon bakau tetapi bisa mencapai ketinggian 5 meter.
Baca Juga: Utara Ende yang Memukau, Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Disuguhi Pesona Alam Manjakan Mata
Batang pohonnya sangat besar, berdiameter minimal 80 sentimeter. Kadang, akar udara turut menjulur dari batangnya. Pohon ini dikenal pula dengan nama pandan duri, pandan semak, atau pandan pantai dan mudah ditemui di pesisir atau belantara hutan dekat danau. Masyarakat memanfaatkan daunnya untuk dianyam sebagai tikar, peralatan makan, dan lainnya. Pelepah besarnya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Dua ilmuwan Jerman, Renate Rabenstein dan Herwig Zahorska, pernah menjelajah dan meneliti vegetasi dan kandungan air Danau Laut Tinggal dan merupakan rangkaian penelitian yang mereka lakukan terhadap sekitar 292 danau di kawasan Asia Tenggara di awal tahun 2000. Ada sebanyak 18 dari sekitar 139 danau di tanah air mereka teliti, termasuk delapan danau di Sumatra, salah satunya Danau Laut Tinggal.
Baca Juga: Nuansa Budaya dalam Acara Penyambutan AMMTC ke-17 di Labuan Bajo
Keduanya dibantu oleh 10 pemandu dari warga sekitar dan mereka tinggal di tepian danau selama beberapa hari untuk menyibak potensi danau tersembunyi tersebut. Dalam tayangan video yang diunggah ke platform Youtube, Rabenstein dan Zahorska menunjukkan aktivitas penelitian mereka, seperti mengambil sampel daun, dan tanah.
Rabenstein yang dibantu dua pemandu juga menuju tengah danau yang berdiameter 1 km memakai perahu karet dan mengambil sampel air untuk diteliti. Sulfur yang terkandung sangat tinggi dan airnya tak layak dikonsumsi tubuh manusia. Derajat keasamannya mencapai Ph 2.
Baca Juga: Sabtu yang Memukau di Labuan Bajo Menjelang AMMTC ke-17
"Ini adalah danau kawah hasil letusan purba dan nyaris tak terjamah tangan manusia, kami menyebutnya danau hantu dan berada dalam hutan primer. Tidak ada kehidupan biota di dalam danau yang kedalamannya kami ukur sekitar 62 meter dari bagian tengah danau. Bentuk danau hampir bulat dan sekitar 300 meter di bawah bibir kawah Melintang. Lokasinya kira-kira di ketinggian 1.590 mdpl. Ada air masuk danau meski debitnya kecil," tulis Rabenstein dalam laporannya yang dimuat di jurnal penelitian Senckenberg Research Institute, 9 Desember 2004.
Pernyataan Rabenstein sejalan dengan keterangan kanal Geoheritage di website Kementerian Energi Sumber Daya Mineral bahwa bentang alam Danau Laut Tinggal merupakan sisa kaldera Gunung Malintang era Kuarter. Bebatuan di sekitar danau berupa andesit dan breksi hasil erupsi purba gunung tersebut. Perbukitan sisi selatan danau sampai ketinggian 1.940 mdpl berupa breksi vulkanik dengan kemiringan curam.
Artikel Terkait
Ada Pusat Sei di Labuan Bajo Menyiapkan Sejumlah Jenis Menu Terbaik
Kuliner Labuan Bajo, dari Nasi Goreng Sei Sampai Mi Goreng Sei Ada di Tempat ini
Cunca Lawar, Kolam Pemandian Umum Berkasiat Penyembuhan di Labuan Bajo NTT
Ini Rekomendasi Tempat Meeting di Labuan Bajo untuk Anda
Cunca Plias di Sano Nggoang, Spot Wisata Air Terjun Baru dan Sangat Populer di Labuan Bajo NTT
Berlibur di Labuan Bajo Jangan Lupa Beriwisata ke 5 Tempat Berikut ini
Liang Rodak, Potensi Wisata Desa Cunca Wulang yang Belum Dimaksimalkan
Inovasi Pelaku Usaha Kuliner di Labuan Bajo Merespon Permintaan Pasar
Wisata Eksotis Batu Balok di Kaki Gunung Mbeliling, Indah Mempesona
Menu Sei Tuna Ada di Labuan Bajo
4 Hal ini Perlu Dihindari Turis Saat Berwisata ke Air Terjun Cunca Wulang
Jelajah Keliling Flores Lewat Laut dengan Mendayung Kayak Selama 2 Bulan Menempuh Jarak 1.051 Km
Top, Ada Satu Peserta Perempuan dalam Ekspedisi Kayak Mengelilingi Pulau Flores Lewat Laut Selama 2 Bulan
Desa Wisata Kuin Utara di Banjarmasin Kalimantan Selatan jadi Desa Wisata Terbaik ADWI 2023
Ada Komodo Melintas di Pinggir Jalan Arah Golo Mori Labuan Bajo
Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Seremoni Adat Sembelih Ayam Jantan Merah Sebelum Keberangkatan Tim Flores Sea Kayak Expedition
458 Wisatawan Mancanegara Wisata Kayak di Labuan Bajo Terbanyak dari Inggris
Tim Flores Sea Kayak Expedition Siapkan Perayaan HUT RI ke-78 di Pantai Utara Wilayah Nagekeo NTT
Hari yang Tak Biasa di Mata Petualang tentang Hari Pertama Jelajah Flores
Kemunculan Komodo di Ruas Jalan Golo Mori Labuan Bajo Mangarai Barat, Berikut ini Penjelasan BBKSDA NTT
Perlu Menambah Frekuensi Penerbangan ke Sulawesi Utara
Pulau Bawean, Sekeping Nirwana di Laut Jawa
Puncak Waringin Labuan Bajo Dikelola Disparekrafbud Manggarai Barat
Desa Kakaskasen Dua di Tomohon Sulawesi Utara, Keindahan Gunung dan Udara Sejuk serta Kekhasan Kuliner
Drastis, 90.617 Orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Pengembangan Ekonomi Kreatif akan Berkontribusi Besar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Arus Lalu Lintas Kargo di Labuan Bajo Signifikan
Sebanyak 2.499 Pesawat Datang di Labuan Bajo
Bulan Juli 2023 Sebanyak 48.046 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo
42.571 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo Bulan Juni 2023
Ayo Nikmati Pesona Wisata Alam Gua Rangko di Kota Super Premium Labuan Bajo NTT
Penjelajah Flores Sea Kayak Expedition Besok Tiba di Riung, Lusa di Mbay Sekaligus Recovery
Desa Wisata Tebara di Sumba Barat NTT Terdapat Peninggalan Budaya Megalitikum, Membawa Indonesia ke Dunia
Nikmatnya Kuliner di Pulau Sumba Dapat Pujian dari Menteri