Danau Laut Tinggal, Tempat Unik di Punggung Pegunungan Bukit Barisan

photo author
- Senin, 28 Agustus 2023 | 08:47 WIB
Danau Laut Tinggal, tempat unik di punggung Pegunungan Bukit Barisan. (Foto: tangkapan layar video YouTube Maskumis)
Danau Laut Tinggal, tempat unik di punggung Pegunungan Bukit Barisan. (Foto: tangkapan layar video YouTube Maskumis)

Baca Juga: Kisah Cinta Gadis Belanda dengan Pria Mabar NTT Bermula saat Diving di Labuan Bajo

Uniknya, di tempat ini kita banyak menemukan mata air panas alami. Warna airnya ada yang jernih, sedikit keruh karena mengandung belerang dan saat bertemu di sebuah kolam warnanya dapat berubah menjadi sangat keruh. Sosopan juga menjadi titik terakhir perhentian sebelum ke Danau Laut Tinggal. Masih dibutuhkan perjalanan sekitar 6--7 jam lagi dengan rute makin menanjak.

Terkadang, kita harus berpegangan pada akar atau batang pohon dan jalurnya pun kerap tertutup semak dan pepohonan sehingga dibutuhkan golok untuk menyingkirkannya. Mata kita juga harus jeli melihat tempat tangan berpegang karena banyaknya batang dan akar berduri termasuk rotan. Usai menaklukkan rute menanjak, jalan setapak mulai menurun dan ini menjadi pertanda kita tak lama lagi sampai ke lokasi.

Baca Juga: Gadis Belanda Jatuh Cinta dengan Pria Manggarai Barat Kini Rintis Usaha Produk Ramah Lingkungan

Lelah dua jam menjinakkan rute menuruni lereng curam, perjuangan kita akan terbayarkan karena kaki dapat menjejak di tepian Danau Laut Tinggal yang luasnya sekitar 3 km2. Air di tepian danau jernih dan makin ke tengah warnanya menjadi hijau toska. Suasana alam sekitarnya masih sangat asri diwarnai hijaunya pepohonan tinggi.

Termasuk pandan hutan (Pandanus tectorius) yang pohonnya dapat mencapai tinggi 10--15 meter dan daunnya menjulur sepanjang 1--3 meter. Menurut LAJ Thomson dalam The Traditional Tree Initiative, akar tunjang pandan hutan menjulur keluar dari tanah mirip pohon bakau tetapi bisa mencapai ketinggian 5 meter.

Baca Juga: Utara Ende yang Memukau, Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Disuguhi Pesona Alam Manjakan Mata

Batang pohonnya sangat besar, berdiameter minimal 80 sentimeter. Kadang, akar udara turut menjulur dari batangnya. Pohon ini dikenal pula dengan nama pandan duri, pandan semak, atau pandan pantai dan mudah ditemui di pesisir atau belantara hutan dekat danau. Masyarakat memanfaatkan daunnya untuk dianyam sebagai tikar, peralatan makan, dan lainnya. Pelepah besarnya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar.

Dua ilmuwan Jerman, Renate Rabenstein dan Herwig Zahorska, pernah menjelajah dan meneliti vegetasi dan kandungan air Danau Laut Tinggal dan merupakan rangkaian penelitian yang mereka lakukan terhadap sekitar 292 danau di kawasan Asia Tenggara di awal tahun 2000. Ada sebanyak 18 dari sekitar 139 danau di tanah air mereka teliti, termasuk delapan danau di Sumatra, salah satunya Danau Laut Tinggal.

Baca Juga: Nuansa Budaya dalam Acara Penyambutan AMMTC ke-17 di Labuan Bajo

Keduanya dibantu oleh 10 pemandu dari warga sekitar dan mereka tinggal di tepian danau selama beberapa hari untuk menyibak potensi danau tersembunyi tersebut. Dalam tayangan video yang diunggah ke platform Youtube, Rabenstein dan Zahorska menunjukkan aktivitas penelitian mereka, seperti mengambil sampel daun, dan tanah.

Rabenstein yang dibantu dua pemandu juga menuju tengah danau yang berdiameter 1 km memakai perahu karet dan mengambil sampel air untuk diteliti. Sulfur yang terkandung sangat tinggi dan airnya tak layak dikonsumsi tubuh manusia. Derajat keasamannya mencapai Ph 2.

Baca Juga: Sabtu yang Memukau di Labuan Bajo Menjelang AMMTC ke-17

"Ini adalah danau kawah hasil letusan purba dan nyaris tak terjamah tangan manusia, kami menyebutnya danau hantu dan berada dalam hutan primer. Tidak ada kehidupan biota di dalam danau yang kedalamannya kami ukur sekitar 62 meter dari bagian tengah danau. Bentuk danau hampir bulat dan sekitar 300 meter di bawah bibir kawah Melintang. Lokasinya kira-kira di ketinggian 1.590 mdpl. Ada air masuk danau meski debitnya kecil," tulis Rabenstein dalam laporannya yang dimuat di jurnal penelitian Senckenberg Research Institute, 9 Desember 2004.

Pernyataan Rabenstein sejalan dengan keterangan kanal Geoheritage di website Kementerian Energi Sumber Daya Mineral bahwa bentang alam Danau Laut Tinggal merupakan sisa kaldera Gunung Malintang era Kuarter. Bebatuan di sekitar danau berupa andesit dan breksi hasil erupsi purba gunung tersebut. Perbukitan sisi selatan danau sampai ketinggian 1.940 mdpl berupa breksi vulkanik dengan kemiringan curam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X