Ada yang Menyedihkan tentang Keberadaan Hewan Endemik Elang Flores

photo author
- Minggu, 18 Desember 2022 | 16:40 WIB
Salah satu pemandangan di Flores NTT yakni di Labuan Bajo. Ada yang menyedihkan tentang keberadaan hewan endemik Elang Flores.  (KLIKLABUANBAJO.ID)
Salah satu pemandangan di Flores NTT yakni di Labuan Bajo. Ada yang menyedihkan tentang keberadaan hewan endemik Elang Flores. (KLIKLABUANBAJO.ID)

KLIKLABUANBAJO.ID| Ada yang menyedihkan tentang keberadaan hewan endemik Burung Elang Flores saat ini.

Untuk diketahui, Flores merupakan salah satu gugusan pulau yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan pesona keanekaragaman flora dan fauna.

Baca Juga: Ata One, Cerpen Karangan Fransiskus Erick Saputra Pantur

Wilayah dengan luas sekitar 14.000 kilometer persegi ini terkenal dengan wisata budaya dan alam, salah satunya adalah hewan endemik Elang Flores.

Indonesia sendiri merupakan rumah bagi berbagai jenis burung salah satunya dari jenis pemangsa (raptor). Dan terdapat 71 jenis burung raptor di Indonesia. Dari 71 jenis burung raptor tersebut, 10 diantaranya adalah spesies endemik dan 2 diantaranya masuk dalam kategori terancam punah (endangered). Yang itu adalah Elang Flores.

Baca Juga: Ini Tanggapan Pemkab Mabar terhadap 7 Poin Masukan dari IHGMA NTT tentang Pariwisata Super Premium

Elang Flores merupakan jenis elang yang hanya ada di Indonesia. Hewan dengan nama latin Nisaetus floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter. Penyebaran populasinya sebetulnya tidak hanya ada di Flores, tetapi meliputi Pulau Lombok, Sumbawa, Pulau Satonda, Rinca dan Flores.

Habitatnya mudah dijumpai di kawasan hutan daratan rendah yang memiliki ketinggian hingga 1.000 mdpl. Ini tentu saja berhubungan dengan cara berburunya yang menerkam dengan jarak yang tidak terlalu tinggi. Diantaranya ada di kawasan Hutan Mbeliling dan Taman Nasional Kelimutu.

Baca Juga: Top, Bambu Asal Ngada NTT Didorong untuk Menjadi Bahan Baku Konstruksi di Seluruh Indonesia

Burung Elang Flores secara fisik tidak terlalu jauh berbeda dengan Elang Brontok dengan bulu putih di kepala sampai leher dan warna cokelat dengan garis putih di ujung sayapnya. Salah satu keindahan burung ini biasanya karena memperlihatkan mahkota di atas kepalanya saat bertengger di ranting pohon.

Hal yang menyedihkan yaitu keberadaan Elang Flores semakin hari semakin mengkhawatirkan populasinya.

Baca Juga: Merawat Emas Hijau, Animo Petani Manggarai Barat NTT Masih Lesu

Hewan endemik Indonesia ini kini populasinya terancam akibat ulah perburuan yang tinggi. Data Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkannya sebagai jenis Kritis (Critically Endangered/CR) populasinya saat ini diperkirakan antara 100 hingga 240 individu dewasa.

Sementara itu, dari data Pemerintah Daerah Kabupaten Ende yang disampaikan Bupati pada April 2019 lalu, populasi Elang Flores di kawasan Taman Nasional Kelimutu, Flores, NTT semakin terancam dan tersisa hanya tinggal 10 ekor.

Baca Juga: Langkah Antisipasi Pariwisata Labuan Bajo Menghadapi Resesi Ekonomi 2023, Ada 2 Strategi Utama

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X