Turnamen voli Bupati Cup II 2025 Manggarai Barat (Mabar) tidak berjalan mulus, polemik terkait asal-usul pemain mulai dipertanyakan, apakah benar-benar sesuai aturan dan kesepakatan technical meeting atau tidak.
KLIKLABUANBAJO.ID | Laga lanjutan yang berlangsung pada Rabu (24/9/2025) di Lapangan Kantor Bupati Mabar sempat berpolemik, salah satunya terkait KTP pemain.
Polemik pada malam itu turut ditanggapi oleh sejumlah official dari berbagai tim.
Salah satu official, Bonafasius Yosdan, menyampaikan bahwa panitia seharusnya memperhatikan dengan baik penerapan kuota pemain yang berasal dari luar daerah agar sesuai dengan kesepakatan dalam technical meeting.
Baca Juga: Turnamen Voli Bupati Cup Mabar 2025 Laga para Pemain Luar
Selain itu dia mengkritisi tidak adanya mekanisme verifikasi dokumen pemain yang jelas, seperti KTP pemain.
"Tidak ada aturan yang mengatur validasi KTP secara detail. Semua album pemain hanya berisi fotokopi, tanpa ada instrumen untuk memastikan keabsahan dokumen tersebut,” ujar Yosdan.
Baca Juga: Kopi Juria dan Yellow Caturra Pilihan Favorit Pembeli di Galeri Kreatif GBC Labuan Bajo
Disampaikannya, saat technical meeting ada usulan agar panitia menghadirkan wasit profesional dari level proliga, mengingat banyak pemain yang berlaga berasal dari kompetisi nasional, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON).
Di Rabu malam itu juga pertandingan tidak berjalan lancar karena terjadi keributan diduga karena ada keputusan wasit yang kontroversi.
Baca Juga: Korban Jiwa di Event Tour de EnTeTe, Polisi Periksa 5 Orang di Labuan Bajo
Verifikasi Sifatnya Administratif
Sekretaris Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Chelus Pahun, menyampaikan bahwa panitia tidak punya kapasitas untuk melakukan verifikasi KTP.
"Panitia tidak punya kapasitas untuk verifikasi KTP, panitia sifatnya administratif. Yuridis formal yang diatur, bukan urusan material dari pembuktian KTP itu karena panitia tidak punya kapasitas," kata Chelus.
Artikel Terkait
Servatinus Hadirkan Buku Ketiga Berjudul, Apa Kabar Labuan Bajo?
Ruas Jalan Nasional di Labuan Bajo Direndam Banjir Sudah Berulang Kali
Tren Pasaran Bambu di Flores Berpeluang Meningkat
Tidak Hanya Jumlah Kunjungan, Kualitas Turis ke Labuan Bajo juga jadi Perhatian
Pembangunan Sudamala Tented Resort Ruteng Mulai Akhir Tahun 2025 di Lahan Keuskupan
Bupati Hery Nabit: Bandara Ruteng Paling Unik di Indonesia
Sarpras di Kawasan Marina Labuan Bajo Minim Perhatian
Provinsi NTT Masih di Bawah Angka Standar Nasional Kepemilikan KTP Warga
Pasokan BBM ke Labuan Bajo Tersendat, Sektor Pariwisata Terkena Dampak
Rokok dan Minuman Dimusnahkan di Labuan Bajo Bernilai Total Rp946.705.940
Dari Australia Pesawat Militer Angkatan Laut Amerika Transit di Labuan Bajo
Pasar Terapung di Labuan Bajo Miliki 5 Keunikan
Dunia Usaha Dipersilahkan Menyewa Ruang Komersil di Obyek Wisata Gua Batu Cermin
BUMDes Cunca Wulang Bersatu Launching Penanaman Perdana Bibit Ubi Jalar Ungu
Suara Penolakan Pembangunan Vila di Padar Mulai Terdengar, Mantan Aktivis HMI: Harus Kaji Ulang
Fosil Kerang Laut di GBC Menempel di Batu Bagian Luar Gua
Bule Asal 6 Negara Beli Sari Toga di Labuan Bajo Diproduksi Seorang Guru SMK
Bus-Bus Pariwisata Menunggu BBM, Antrean Kendaraan 1 Km di Labuan Bajo
Pembangunan Vila di Padar, Ketua PMBB: itu Bisa Merusak Ekosistem
Tarian Danding, Persembahan dari Manggarai Timur untuk Karya-Karya SVD
Tempat Meeting Harga Terjangkau di Kawasan Wisata Labuan Bajo
Dua Desa di Labuan Bajo Layak jadi Kelurahan, Ali Sehidun: Konsekuensinya Aset