Turnamen voli Bupati Cup II 2025 dinilai sebagai laga bagi para pemain dari luar kabupaten Manggarai Barat (Mabar), bahkan tak sedikit yang berasal dari luar NTT.
KLIKLABUANBAJO.ID | Dominasi para pemain luar dinilai menghilangkan makna dari salah satu tujuan laga itu yang seharusnya untuk mencari bibit pemain lokal atau ajang yang sebaiknya menjadi momen pengembangan kemampuan para pemain asli Manggarai Barat.
Namun terselip narasi bahwa berseliwerannya pemain luar dalam laga Bupati Cup itu agar pemain lokal bisa belajar dari mereka melalui skill dan kemampuan yang dimiliki oleh para pemain dari luar.
Baca Juga: Kopi Juria dan Yellow Caturra Pilihan Favorit Pembeli di Galeri Kreatif GBC Labuan Bajo
Di sisi lain, pemain lokal Mabar semestinya perlu diberi ruang dan kesempatan yang banyak dan seluas-luasnya untuk menampilkan dan menunjukan kemampuan mereka yang telah mereka peroleh lewat latihan-latihan dan belajar dari waktu ke waktu.
Jangan menampik, pemain lokal Manggarai Barat selama ini juga telah banyak belajar. Namun kini mereka seperti "diasingkan" di tanahnya sendiri dalam ajang yang seharusnya memprioritaskan kehadiran mereka.
Baca Juga: Korban Jiwa di Event Tour de EnTeTe, Polisi Periksa 5 Orang di Labuan Bajo
Memang tak semua karena ada beberapa tim yang memberi tempat prioritas bagi pemain lokal dalam timnya walaupun akhirnya mereka dikalahkan tim lain yang memiliki modal banyak untuk mendatangkan dan menyewa pemain luar.
Proficiat dan salut bagi tim-tim yang memprioritaskan pemain asli Mabar walaupun mereka kalah tetapi sebenarnya merekalah pemenang yang sesungguhnya.
Baca Juga: Mai Hang Food Festival di Labuan Bajo Digelar 18 Oktober 2025
Demikian pandangan dan penilaian yang disampaikan oleh Falentinus Fensi, mantan aktivis PMKRI Makassar yang kini berdomisili di Mabar.
Dia menilai, sangat susah untuk menjamin bahwa latar belakang para pemain bisa dilihat dari KTP yang turut diminta oleh panitia tanpa ferivikasi lanjutan karena di era digital saat ini semua bisa diedit dan dibuat seperti yang asli walaupun diduga tidak.
Dia menyarankan agar penyelenggara perlu segera melakukan evaluasi agar persoalan tidak melebar, terutama berkaitan dengan pertandingan final nantinya.
Ditambahkannya, keributan-keributan di lapangan karena beberapa penyebab harus dilihat sebagai persoalan yang harus segera diselesaikan dan diantisipasi agar pertandingan final berjalan fair dan menjunjung tinggi sportivitas.
Artikel Terkait
Servatinus Hadirkan Buku Ketiga Berjudul, Apa Kabar Labuan Bajo?
Ruas Jalan Nasional di Labuan Bajo Direndam Banjir Sudah Berulang Kali
Tren Pasaran Bambu di Flores Berpeluang Meningkat
Tidak Hanya Jumlah Kunjungan, Kualitas Turis ke Labuan Bajo juga jadi Perhatian
Pembangunan Sudamala Tented Resort Ruteng Mulai Akhir Tahun 2025 di Lahan Keuskupan
Bupati Hery Nabit: Bandara Ruteng Paling Unik di Indonesia
Sarpras di Kawasan Marina Labuan Bajo Minim Perhatian
169 Koperasi Merah Putih di Mabar Sudah Berbadan Hukum, Siap Ikut Pelatihan Pengurus dan Pengawas
Pasokan BBM ke Labuan Bajo Tersendat, Sektor Pariwisata Terkena Dampak
Rokok dan Minuman Dimusnahkan di Labuan Bajo Bernilai Total Rp946.705.940
Dari Australia Pesawat Militer Angkatan Laut Amerika Transit di Labuan Bajo
Pasar Terapung di Labuan Bajo Miliki 5 Keunikan
Dunia Usaha Dipersilahkan Menyewa Ruang Komersil di Obyek Wisata Gua Batu Cermin
BUMDes Cunca Wulang Bersatu Launching Penanaman Perdana Bibit Ubi Jalar Ungu
Suara Penolakan Pembangunan Vila di Padar Mulai Terdengar, Mantan Aktivis HMI: Harus Kaji Ulang
GBC Semakin Diminati Wisatawan, Berdampak Positif bagi UMKM
GBC Labuan Bajo Punya Amfiteater Mini untuk Pertunjukan Seni
1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo
Fosil Kerang Laut di GBC Menempel di Batu Bagian Luar Gua
Momen Haru HUT RI, Lagu Indonesia Raya dan Tanah Airku Dinyanyikan Umat di Gereja
Bule Asal 6 Negara Beli Sari Toga di Labuan Bajo Diproduksi Seorang Guru SMK
Bus-Bus Pariwisata Menunggu BBM, Antrean Kendaraan 1 Km di Labuan Bajo
Pemberian MBG Mulai Intens untuk Ibu Hamil dan Balita Non Paud di Labuan Bajo
Pembangunan Vila di Padar, Ketua PMBB: itu Bisa Merusak Ekosistem
Tempat Meeting Harga Terjangkau di Kawasan Wisata Labuan Bajo
Dua Desa di Labuan Bajo Layak jadi Kelurahan, Ali Sehidun: Konsekuensinya Aset
KPU Mabar Dapat Masukan Pemekaran Dapil, Bawaslu: Tidak Berpengaruh terhadap Pengawasan