KLIKLABUANBAJO.ID| Ada Kucing Emas (Catopuma temminckii) dan Kambing Hutan dalam kawasan ini, terdapat juga Tapir (Tapirus indicus), dan Rusa Sambar (Cervus unicolor).
Selain Kucing Emas dan Kambing Hutan, kawasan ini memendam keanekaragaman hayati seperti Bunga Padma (Rafflesia arnoldi), Kantung Semar (Nephentes sp), dan Meranti Merah (Shorea sp).
Tidak hanya Kucing Emas dan Kambing Hutan serta keanekaragaman hayati, Burung Tohtor Carpococcyx radiceud yang menghilang seabad telah ditemukan kembali muncul di sini. 9 dari 10 jenis Burung Rangkong juga ditemukan di sini.
Kawasan ini juga merupakan tempat pengungsian satwa liar dari wilayah sekitar yang kehilangan habitat.
Selain itu, memendam keindahan gunung dengan kaldera yang besar. Relik alam tropik juga dihiasi gua alam dan gua buatan zaman Jepang yang bernilai sejarah.
Baca Juga: Gadis Desa yang Salah Langkah
Dilansir dari ksdae.menlhk.go.id, disampaikan bahwa di belantara Batang Gadis hidup Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatraensis).
Selain itu, Taman Nasional (TN) Batang Gadis memendam keindahan Gunung Sorik Marapi.
Adat-istiadat dan budaya masyarakat desa yang tinggal di sekitar kawasan juga memikat untuk menambah pengetahuan tradisi Sumatera.
Baca Juga: Dibuka Rekrutmen CPNS dan PPPK Tahun 2023, Cek Informasi Berikut ini
Pengunjung yang mendatangi Desa Sibanggor bisa melihat rumah tradisional beratap ijuk dan mengamati kehidupan sehari-hari.
Salah satu kearifan tradisional masyarakat setempat ini dibuktikan dengan lubuk larangan atau naborgo-borgo atau harangan rarangan atau hutan larangan, merupakan beberapa contoh kearifan lokal yang hingga kini masih lestari.
Oleh karenanya TN Batang Gadis merupakan simbol pengakuan nilai-nilai kearifan lokal dalam mengelola hutan.
Baca Juga: Isteri Chat Mesra dengan Lelaki Lain, Suami Pukul Pakai Linggis
Artikel Terkait
Ada Lokasi Baru untuk Investasi di Wilayah Destinasi Super Premium Labuan Bajo
7 Poin Masukan dari IHGMA NTT untuk Pemkab Mabar terkait Pariwisata Super Premium
Hati Yang Rapuh, Puisi Fareliana Hardianti
Langkah Antisipasi Pariwisata Labuan Bajo Menghadapi Resesi Ekonomi 2023, Ada 2 Strategi Utama
Top, Bambu Asal Ngada NTT Didorong untuk Menjadi Bahan Baku Konstruksi di Seluruh Indonesia
Merawat Emas Hijau, Animo Petani Manggarai Barat NTT Masih Lesu
Ini Tanggapan Pemkab Mabar terhadap 7 Poin Masukan dari IHGMA NTT tentang Pariwisata Super Premium
Ata One, Cerpen Karangan Fransiskus Erick Saputra Pantur
Ada yang Menyedihkan tentang Keberadaan Hewan Endemik Elang Flores
Situs Liang Bua, Jejak Hunian Manusia Purba di Flores NTT
Tiga Hal Unik yang Membuat Kampung Wae Rebo Diminati Para Wisatawan Asing
Leluhur Orang Wae Rebo Ternyata Berasal dari Minangkabau Sumatra
Tersohor di NTT, Mulut Seribu Destinasi Memikat Hati yang Sayang untuk Dilewatkan
Pembangunan Wisata Literasi di Labuan Bajo Hampir Rampung
Komunitas Masyarakat Suku Karo Labuan Bajo Nobatkan Marga Sembiring Meliala untuk Wabup Mabar NTT
Luncurkan IMDI 2022, Menkominfo: Indonesia Terapkan Toolkit Hasil KTT G20
Wajah Baru Pelayanan Publik di NTT Hasil Pengukuran Ombudsman
Prestasi Baru Sektor Kesehatan Manggarai Barat NTT Melalui BPKD
Menari dan Menyanyi, Masyarakat Cunca Wulang Labuan Bajo NTT Sambut Kades yang Baru
Bukan Labuan Bajo, ini Destinasi Terbaik Dunia yang ada di NTT dan Hanya Ada 3 di Asia