KLIKLABUANBAJO.ID | Ada satu menu kuliner yang ternyata dicari-cari wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo untuk menikmatinya.
Namun ternyata masih agak sulit menemukan menu tersebut di Labuan Bajo karena yang menyediakannya masih terbatas.
Hal tersebut yang mendorong salah satu pelaku usaha kuliner di Labuan Bajo untuk mulai memproduksi dan menyiapkan menu tersebut.
Baca Juga: Ada Kabar Baik Dunia Sepak Bola Wanita Tanah Air, Datang dari Claudia Alexandra Scheunemann
Salah satu pelaku usaha kuliner di Labuan Bajo Nurhayati Alwi, menyampaikan bahwa jenis kuliner yang sedang diburu wisatawan adalah Sei Sapi.
"Hanya saja selama ini produksi Sei Sapi belum ada di Labuan Bajo, kalaupun ada mungkin tidak banyak sementara permintaan tinggi," kata Nurhayati.
Akibat tingginya permintaan Sei Sapi, dirinya kini mulai memproduksi itu.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Claudia Alexandra Scheunemann, Gadis Kelahiran Tangerang yang Kini Terkenal di Dunia Bola
"Banyak wisatawan datang ke tempat kami menanyakan Sei Sapi. Sekarang kami sudah mulai buat pengasapan Sei Sapi. Kami sudah berproduksi, ada Sei Sapi kemasan yang bisa dibawa pulang dan bisa langsung dimakan ada juga yang bisa diolah lagi tetapi semuanya sudah kami kemas dengan baik," kata Nur.
Sei Sapi kemasan yang disiapkannya itu harganya Rp125.000, per 250 gram yang bisa langsung dimakan. Sedangkan jenis lain yang bisa diolah lagi harganya Rp90.000, per 250 gram.
Baca Juga: Mengenal Rumah Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Ada di Bengkulu
Bagi wisatawan yang berminat bisa langsung memesan di Pondok Flores yang terletak di depan Polres Mabar.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat (Mabar) Pius Baut, menjelaskan, pihaknya terus memberi pelatihan-pelatihan berkaitan dengan usaha kuliner di daerah itu.
Baca Juga: Indonesia Produsen Nikel Terbesar di Dunia, ini Daftar Urutan Negara Pemilik Cadangan Nikel Terbesar
"Kami juga mengadakan pelatihan-pelatihan, tidak hanya bagi pemandu wisata yang berkaitan dengan desa-desa wisata tetapi juga pelatihan berkaitan dengan kuliner," kata Pius.
Dia membenarkan bahwa tren pariwisata sekarang adalah healing. Menurutnya pilihan berwisata ke desa-desa wisata sangat tepat untuk healing.
Baca Juga: Mengenal Sei dari Daerah Asalnya NTT, Berikut Resep dan Daftar Bahan serta Cara Olahnya
Diberitakan sebelumnya, daya tarik wisatawan di Labuan Bajo kini mulai melirik destinasi di kampung-kampung atau pedesaan, ingin melihat langsung dan merasakan suasana di kampung termasuk kegiatan petani di kebun atau di sawah serta kehidupan sosial di sana.
Wisata ke kampung-kampung di Kabupaten Manggarai Barat juga berkaitan dengan keinginan wisatawan untuk hiking. Sedangkan untuk trekking sudah biasa dilakukan di berbagai spot atau obyek wisata di Labuan Bajo.
Baca Juga: Antisipasi Hadapi El Nino 2023 ini, Berikut Daftar Daerahnya
Salah satu wisatawan Jerina mengatakan, tren terbaru ini berhubungan dengan keinginan untuk healing.
"Tidak lagi hanya sekedar untuk traveling terutama bagi wisatawan yang sudah lebih dari sekali berkunjung ke Labuan Bajo, termasuk saya sendiri. Saya dan beberapa teman tergabung dalam komunitas dan kami sudah sering ke Labuan Bajo. Kami berencana untuk berwisata ke kampung-kampung, merasakan suasana di sana," kata Jerina.
Baca Juga: Ironi Proyek Pariwisata Waterfront Labuan Bajo, Tanaman Mati Tak Terurus dan Tembok Dicoret-coret
Menurutnya healing dengan cara diving atau trekking itu sudah biasa di Labuan Bajo.
"Kami ingin hiking ke kampung-kampung, melewati sawah, Kebun, bukit dan itu memberi ketenangan sendiri. Sekarang kami sedang mencari tau ke kampung apa saja kami berwisata," tuturnya.
Hal lain yang sedang diburu wisatawan adalah kuliner lokal. Ada beberapa jenis kuliner lokal yang selama ini menurut wisatawan hanya mengenal namanya tetapi wujudnya belum ditemukan.
Baca Juga: Babak Baru Produk Sari Toga Komodo Labuan Bajo
Ada juga jenis kuliner yang sudah pernah mereka nikmati tetapi kini agak sudah mendapatkannya di Labuan Bajo.
Fred, salah satu wisatawan pencinta kuliner lokal menyampaikan hal ini.
"Saya dan keluarga biasanya memilih beberapa destinasi wisata di Indonesia untuk dikunjungi. Saat ini kami ke Labuan Bajo. Beberapa jenis kuliner lokal sudah kami rasakan dan nikmat sekali. Ada beberapa juga yang hanya kami dengar namanya. Kami ingin merasakan itu," katanya.
Baca Juga: Ini Dia Desa Wisata Kelas Dunia di Indonesia, Alamnya Manjakan Mata Setiap Pengunjung
Menurutnya, dari informasi yang dia peroleh ada beberapa kuliner lokal yang sangat nikmat tetapi beluk banyak disediakan.
"Kami dengar ada jenis makanan yang diolah dari umbi-umbian, kami mendengar cerita itu dan ingin merasakannya. Ada juga yang namanya sayur Saung Ndusuk, ada juga nasi bambu khas. Kami ingin merasakan itu," kata Fred.***
Baca Juga: Ada Sumur Raksasa yang Langka di Donggala Sulawesi Tengah, Berikut Isinya
Baca Juga: Keren Festival Danau Sentani, Ada Tarian di Atas Perahu oleh 250 Orang
Baca Juga: Lumba-lumba di Perairan Air Tawar ada di Sungai Mahakam Kalimantan Timur, Berikut ini Keunikannya
Baca Juga: Daftar 3 Keunikan di Geopark Maros-Pangkep, Ada 500 Gua yang Pernah Ditinggali Manusia Prasejarah