pariwisata

BPOLBF Gelar Acara Komunikasi Antar Komunitas di Ruteng

Jumat, 31 Mei 2024 | 18:45 WIB
BPOLBF menggelar acara Komunikasi Antar Komunitas di Ruteng, Manggarai, NTT.

Disampaikannya, ruang kreativitas harus dimanfaatkan dengan baik untuk menyatukan visi bersama membangun kreativitas seni berbasis budaya di Manggarai.

Baca Juga: Kemenparekraf dan Basarnas Susun Protokol Keselamatan dan Keamanan di DPSP

Romo Inosensius Sutam dari sudut pandang budaya menjelaskan tentang perspektif kebudayaan Manggarai. Romo Ino menyampaikan bahwa seluruh komunitas seni yang ada di Manggarai harus bisa membuka jalan sembari terus berjalan ke depan, tidak menunda, serta harus bisa lebih dalam, lebih tinggi, lebih jauh, dan lebih kuat dalam berkomunikasi dan berkomunitas.

"Kita harus bisa membuka jalan sambil berjalan, tidak menunda, harus bisa lebih dalam, lebih tinggi, lebih jauh, lebih kuat dalam berkomunikasi dan berkomunitas. Komunitas merupakan tubuh yang prima dalam pembangunan tanah Manggarai dan bersama dengan itu komunikasi antar komunitas ini akan membawa kita menuju pariwisata yang berkelanjutan di Tanah Manggarai," kata Romo Ino.

Baca Juga: Kolaborasi Pergelaran Teras Ekraf dan PENTAS Labuan Bajo Meningkatkan Pertumbuhan Pariwisata dan Ekraf

Dia juga mendorong agar peluang pariwisata Labuan Bajo bisa ditangkap untuk pertumbuhan ekonomi. Selain itu sinergi lintas komunitas diperlukan demi keberlanjutan pariwisata.

Mewakili para peserta, Stefanus Gaur dari Komunitas Musik Gema Nusa Ruteng menyampaikan keresahannya tentang komunitas seni di Ruteng yang belum memiliki wadah untuk menyalurkan bakat mereka.

Baca Juga: Pelajar SMKN 3 Komodo Antusias Ikut Edukasi Penanganan Sampah di Labuan Bajo

"Komunitas seni di Ruteng belum memiliki wadah untuk menyalurkan bakat kami. Banyak sanggar tari yang tampil hanya di Gereja atau resepsi pernikahan tetapi untuk event dari skala yang kecil sampai skala besar pun sedikit sulit apalagi wadah yang dapat menyalurkan bakat kami. Kami membutuhkan tempat di Ruteng seperti Parapuar di Labuan Bajo. Jadi jika KONTRAS diselenggarakan di Ruteng, akan baik sekali bagi kami," kata Stefanus.

Menanggapi keresahan tersebut, Yoserizal, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BPOLBF menyampaikan, ke depannya BPOLBF berupaya menciptakan ruang bagi para seniman lokal yang ada di Manggarai melalui Program KONTRAS.

"Wadah untuk penyaluran bakat ini patut dilaksanakan. Ini juga salah satu dari rencana kami ke depan, namun tetap harus melalui komunikasi dan koordinasi ke Pemda terkait dan stakeholder lainnya," kata Yoserizal.

Baca Juga: 36 Orang Pengawas Pemilu Kecamatan di Mabar Dilantik, Ketua Bawaslu Minta Segera Bangun Koordinasi

"Kami mengajak teman-teman berdiskusi di sini hari ini agar kami bisa menghimpun saran dan masukan serta kendala-kendala yang ada khususnya bagi teman-teman ekraf di sini," kata Yoserizal.

Harapan dari berbagai Komunitas Seni di Ruteng adalah agar BPOLBF bisa mengajak musisi maupun sanggar asal Ruteng, Manggarai untuk bisa tampil pada event-event yang digelar baik di Manggarai sendiri maupun di Labuan Bajo.

Mereka juga berharap agar kegiatan KONTRAS dengan sesi pertunjukan seni bisa segera dilaksanakan di Ruteng, sehingga komunitas-komunitas yang ada di Ruteng memiliki wadah untuk menyalurkan bakat mereka.***

Halaman:

Tags

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB