Oleh: Dolfonsius Suhardi.
Ada banyak hal menarik di Manggarai Barat yang bisa dieksplor. Tidak hanya binatang purba Varanus Komodoensis yang terkenal itu. Juga tidak hanya Pink Beach atau Pulau Padar serta aneka biota laut dengan terumbu karang yang menawan.
Kehidupan masyarakatnya juga layak untuk diselami. Itu bisa dimulai misalnya, dengan menonton atraksi Caci, tarian tradisional kaya makna yang menampilkan ketangkasan laki-laki. Saat ini cukup banyak sanggar budaya yang menjadikan Caci sebagai paket show wisata.
Baca Juga: Mau Tahu Cara Buat Kerupuk Ubi Talas? Berikut Tahapannya
Namun, jika ingin merasakan pengalaman yang agak berbeda, cobalah mengeksplor kegiatan kokor gola. Mungkin belum santer layaknya Caci, namun bila saja anda mencoba, di sana akan terdapat gambaran tentang bagaimana orang Manggarai Barat merawat tradisi dan menyulam ekonomi keluarga lewat cara berteman baik dengan alam.
----------------------------------
Apa itu Kokor Gola?
Kokor gola merupakan sebutan lazim yang dipakai untuk menjelaskan aktivitas orang-orang (di Manggarai Barat) yang mengolah air dari Pohon Enau menjadi gula tradisional. Secara harafiah kokor artinya memasak dan gola artinya gula. Sederhananya, kokor gola berarti memasak gula.
Kokor gola mula-mula diawali dengan mememarkan tongkol Enau, kemudian disadap airnya lalu dimasak dan diolah menjadi gula.
Baca Juga: Kisah Sukses Tanam Jambu Kristal pada Lahan 80 Ha. Selain Petik Hasil juga Jadi Tempat Agrowisata
Boleh dibilang, kokor gola adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan. Dengan kata lain, tidak semua orang bisa melakukannya. Meminjam istilah manajemen modern, mereka yang bergelut diusaha ini benar-benar profesional.
Mereka tahu dari yang terkecil hingga yang terbesar. Mungkin hanya urusan pemasaran dengan beberapa aspek pendukung didalamnya saja yang mereka belum paham. Maklum, kokor gola merupakan pekerjaan warisan yang telah berlangsung sejak lama. Nenek moyang orang Manggarai bukanlah pedagang ulung. Mereka pekerja keras yang berusaha mengolah alam demi memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek. Sehingga yang diwariskan pun hanyalah etos kerja keras dengan sedikit pengetahuan mengolah alam yang sudah kuno, jika dihubungkan dengan perkembangan zaman hari ini.
Tidaklah mengherankan jika branding produk akhir dari kokor gola yakni berupa sebongkah gula merah berbentuk balok yang enak dan kaya manfaat itu tidak begitu tenar. Gula tersebut dikenal dengan nama Gola Malang.
Baca Juga: Pemkab dan DPRD Mabar Bertemu Pempus, Bicarakan 3 Aset di Labuan Bajo
Sejak dulu, kokor gola umumnya hanya dilakukan oleh warga di wilayah Kolang yang berada di Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat dan juga wilayah Pacar di Kecamatan Pacar, Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hampir pasti, belum ada warga di wilayah lain di seluruh Manggarai yang menekuninya. Karena alasan ini, Gola Malang juga disebut Gola Kolang.