KLIKLABUANBAJO.ID -- Tradisi Caca Selek merupakan warisan budaya Manggarai Flores, NTT. Merupakan tradisi paling etis penyambutan tamu dalam budaya Manggarai.
Setiap tamu resmi yang datang dengan tujuan tertentu dan juga resmi, maka tuan rumah akan menerimanya dengan tradisi Caca Selek.
Caca Selek sendiri dimaknai sebagai melepaskan pakaian resmi dan menggantikannya dengan pakaian biasa.
Baca Juga: Makna Selek dalam Tradisi Budaya Manggarai Flores Nusa Tenggara Timur
Dan itu secara budaya Manggarai harus dinyatakan secara resmi dengan upacara yang dinamakan Caca Selek.
Jika yang datang itu sepasang pengantin misalnya, maka dengan acara Caca Selek, keduanya dipersilahkan mengganti mengenakan pakaian biasa.
Rombongan keluarga yang datang, misalnya keluarga pemberi istri (anak rona), juga dilakukan acara Caca Selek. Hal ini ditandai dengan pemberian sirih pinang.
Baca Juga: Profesor Asal Singapura Dalami Budaya Manggarai Setelah Keliling NTT
Satu paket acara dengan Caca Selek yakni tuak reis, sapaan selamat datang kepada tetamu yang datang.
Tuak putih dalam tradisi Manggarai simbol kegembiraan dan kelapangan hati tuan rumah dalam menyambut tamu yang datang.
Kegembiraan dan kelapangan hati itu dimeteraikan dengan seekor ayam berbulu putih, sebagai manuk kapu.
Baca Juga: Sudahkah Kau Mencintaiku, Sebuah Puisi
Manuk berarti ayam, kapu artinya pangku. Dalam tradisi Manggarai, penyambutan tamu di dalam rumah wajib diperlakukan seperti anak kecil.
Meletakkannya di pangkuan paha. Namun hal itu secara simbolis dengan manuk kapu.
Artikel Terkait
Wisatawan Asal Ruteng Ini Kagum, Burung Masih Berkeliaran di Pekarangan Rumah Warga Cunca Wulang
Profesor Asal Singapura Dalami Budaya Manggarai Setelah Keliling NTT
Makna Selek dalam Tradisi Budaya Manggarai Flores Nusa Tenggara Timur