Gerakan Peduli Konservasi Penyu Meluas, Pokmaswas Tekaka Indah Tetaskan 63 Ekor Tukik

KLIKLABUANBAJO.ID -- Gerakan pemuda peduli terhadap konservasi Penyu di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, NTT meluas.

Setelah Pokmaswas Bangko Bersatu, di Kampung Bangko. Giliran Pokmaswas Tekaka Indah di Kampung Nanga Tangga mengabarkan telah menetas 63 Ekor Tukik di penangkaran sederhana yang dibuat.

"Sudah ada tiga Pokmaswas dibentuk di Desa Nanga Bere yakni Bangko Bersatu, Pokmaswas Tekaka Indah dan Pokmas Wae Raja di Kampung Wae Raja," kata Ketua Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Penyu Nanga Bere Fadil Mubaraq Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: 7 Alasan Pemprov NTT Naikan Harga Tiket ke Komodo dan Padar

Fadil mengatakan penetasan perdana Tukik di Pokmaswas Tekaka Indah menjadi salah satu hal baru bagi masyarakat di sana, terutama bagi tim Pokmaswas Tekaka Indah.

"Antusias beberapa masyarakat terlihat dalam video yang mereka share ke kami," kata Fadil.

Fadil mengungkapkan 63 Ekor Tukik itu termasuk pada spesies Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), satu-satunya Penyu yang memiliki enam (6) pasang sisik lateral.

Baca Juga: Pokmaswas Bangko Bersatu dan Pemuda Peduli Konservasi Nanga Bere Selamatkan Ribuan Ekor Tukik

Fasil menjelaskan spesies ini menurut Badan Konservasi dunia (IUCN) tergolong dalam daftar spesies yang sangat terancam punah.

Sementara penyu Hijau , penyu Lekang, dan penyu tempayan digolongkan sebagai terancam punah.

"Sejak tiga (3) bulan terakhir kelompok pelestari Penyu dikampung Nanga Tangga mulai aktif melakukan kegiatan monitoring dan edukasi," kata Fadil.

Baca Juga: Penyu Salah Satu Biota Laut Dilindungi yang Terancam Punah

Keterlibatan Pokmaswas Tekaka Indah dalam memonitoring telur Penyu di pesisir pantai menguatkan gerakan konservasi di Nanga Bere.

"Telur yang ditemukan dipindahkan ke penangkaran semi alami yang berada di samping rumah warga. Beberapa sarang (6 sarang) telah diamankan dilokasi tersebut," kata Fadil.