KLIKLABUANBAJO -- Selek memiliki tempat penting dalam budaya Manggarai, budaya yang dihidupi masyarakat tiga kabupaten yakni Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.
Selek berdasarkan makna kata, berarti mengenakan pakaian atau aksesoris untuk menghadiri acara tertentu. Acara itu dianggap resmi dan memiliki nilai penting bagi seseorang.
Sebut misalnya ketika seseorang hendak ikut bermain Caci, maka harus diawali Selek. Ia mengenakan pakaian caci dan segala aksesorisnya lainnya.
Baca Juga: Profesor Asal Singapura Dalami Budaya Manggarai Setelah Keliling NTT
Pada momentum pernikahan, ketika hendak pertunangan atau pernikahan, kedua mempelai menyiapkan diri dengan Selek. Mengenakan pakaian resmi untuk memeriahkan pernikahan itu.
Pakaian untuk pernikahan tentu saja khusus, sehingga saat mengenakannya harus dengan acara Selek.
Momentum lain seperti ketika seseorang hendak pamitan untuk perang tanding, ia harus didahului dengan Selek.
Dalam konteks biasa, seseorang yang hendak mengikuti pesta, atau pergi beribadah juga disebut Selek.
Baca Juga: Wisatawan Asal Ruteng Ini Kagum, Burung Masih Berkeliaran di Pekarangan Rumah Warga Cunca Wulang
Ketika seseorang pergi ke kebun, ia juga perlu Selek, yakni mengikatkan parang bersarung pada pinggangnya.
Ketiadaan parang pada pinggang sebagai tanda belum menyiapkan diri ke kebun. Selek sebagai isyarat kesiapan diri bagi seseorang untuk sebuah acara.
Dalam perkembangan, seorang yang ingin maju di arena persaingan politik lokal, misalnya sebagai calon kepala desa, juga diawali Selek.
Apa pun perhelatan politik, dalam berbagai tingkatannya biasanya didahului Selek sebagai pernyataan diri seseorang siap bertarung dalam perebutan kekuasan itu.
Artikel Terkait
Wisatawan Asal Ruteng Ini Kagum, Burung Masih Berkeliaran di Pekarangan Rumah Warga Cunca Wulang
Profesor Asal Singapura Dalami Budaya Manggarai Setelah Keliling NTT