KLIKLABUANBAJO.ID | Tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) Flores Sea Kayak Expedition, sudah selesai petualangannya di laut mengeliling Pulau Flores yang dimulai 7 Agustus 2023 hingga 5 Oktober 2023 atau sekitar 2 bulan, menempuh perjalanan 1.057 kilometer.
Sebelum finish di Labuan Bajo, mereka melewati salah satu selat yang terkenal dengan arus deras di dekat Labuan Bajo yakni Selat Molo.
Derasnya pusaran arus di selat itu sering menjadi topik pembicaraan di Labuan Bajo, selama ini tidak semua orang berani melintas di tempat itu.
Baca Juga: Unik, Pantai Flores NTT Terasa Dingin
Ternyata tim DJN punya cerita tersendiri saat melintas di selat yang berada di antara Pulau Flores dengan Pulau Rinca salah satu pulau tempat hidupnya Komodo.
Ada 2 orang tim DJN yang masuk dalam pusaran di Selat Molo saat mendayung kayaknya masing-masing, membuat perahu atau kayak milik mereka berputar 360 derajat.
Kejadian itu tidak diketahui oleh semua peserta dayung karena sebagian besar sudah melewati selat tersebut.
Baca Juga: Ikan Panggang dan Kuah Asam di 366 Lounge Labuan Bajo, Menikmatinya Bisa Sambil Karaoke
Hari itu, Senin (2/10/2023). Tidak hanya peserta utama yang berjumlah 6 orang pedayung yang terlibat dalam penjelajahan jelang finish tetapi ada tambahan peserta pencinta dayung kayak yang ikut sehingga jumlah peserta bertambah.
Ketua Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Yoppy Rikson Saragih menuturkan, ada dua selat yang arusnya deras, yaitu Selat Molo dan Selat Gonzalo.
Selat Molo kata dia terasa berat karena sempit.
Baca Juga: Pencarian Wisatawan China yang Hilang di Labuan Bajo Ditutup
"Lebarnya itu hanya sekitar 300 meter dan di tengah-tengahnya ada batu-batu sehingga ada penyempitan. Itu arusnya kencang sekali. Kalau kondisi sedang puncak pasang, itu banyak sekali pusaran air dan arus yang sudah tidak layak untuk pakai kayak. Pusaran air itu dikhawatirkan bisa menyedot perahu walaupun tidak sampai dibawa terlalu jauh ke dalam air tetapi bisa membuat terbalik," kata Kang Yoppy, begitu dia biasa disapa.
Disampaikannya, arus yang kencang kalau manuvernya salah maka miring sedikit bisa-bisa kayak seperti maen perosotan, ekor kayak terseret.
Itu yang membuat kayak bisa terbalik kata Kang Yoppy. Disampaikannya, kalau terbalik sebenarnya hal biasa, bisa diatasi. Tetapi bila arusnya kencang dan terbalik serta tidak sempat rolling atau membalikan kembali perahu tanpa harus keluar dari kayak, maka bisa terlepas dari kayak dan kayak bisa terbawa arus.
Artikel Terkait
Pencinta Touring Motor Puji Keindahan Pulau Sumba yang Manjakan Mata
Kicauan Burung di Wae Rebo Manggarai yang Mengesankan bagi Petualang DJN
Tentang Sambal Gula Merah Manggarai di Labuan Bajo
Petualang DJN Lewati Selat Molo, Kini Sudah di Pantai Wingkol Dekat Labuan Bajo
Berangkat dari Labuan Bajo ke Ende Bisa Menggunakan Kapal, ini Jadwalnya di Oktober 2023
Jadwal Kapal Menuju Maumere dari Labuan Bajo Oktober 2023 Menggunakan Dharma Rucitra VII
Perkembangan Lelang Puncak Bukit Pramuka Labuan Bajo ke Pihak Ketiga
Tinggi Kedatangan Wisatawan China di Labuan Bajo Minggu ini, Sudamala Resorts Sudah 40 Kamar
Wisatawan China Hilang di Pantai Long Pink Beach Labuan Bajo
Pantai Wingkol dan Pulau Saloka Labuan Bajo Disinggahi Tim DJN Sebelum Mengakhiri Jelajah Keliling Flores
Sinergitas Tim SAR Gabungan dalam Mencari Wisatawan yang Hilang di Labuan Bajo, Masyarakat Antusias Membantu
Bangga, Hari ini Ada Catatan Gemilang dari Pulau Flores NTT
Persawahan Lembor Masih Belum Digarap, Harga Beras Terus Naik