KLIKLABUANBAJO.ID | Ada yang berbeda dan unik dengan cuaca di wilayah pantai utara maupun selatan Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bulan Agustus hingga awal Oktober 2023.
Bila pada umumnya wilayah pantai terasa panas, pantai utara dan selatan Flores malah terasa dingin pada Agustus hingga awal Oktober 2023.
Hal ini dirasakan seperti surprise oleh tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) Flores Sea Kayak Expedition dari Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau Wanadri, saat mendayung keliling Pulau Flores, 7 Agustus sampai 5 Oktober 2023.
Kesan tentang surprise itu diceritakan oleh
Ketua Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Yoppy Rikson Saragih yang akrab disapa Kang Yoppy, Minggu (8/10/2023) setelah selesai dayung keliling Flores.
"Banyak yang surprise, salah satunya yaitu pantai itu kan dareah yang panas. Di sini kami di pantai utara terutama hingga selatan sampai kamp 38 itu selalu udaranya dingin, mungkin karena musim. Kedua, anginnya juga kencang, sehingga peralatan yang saya bawa, saya bawa sarung sambung ada dua lembar supaya bisa tutup kaki sampai kepala, kemudian saya bawa jaket hujan, tenyata ngga cukup, kedinginan. Jadi seperti di gunung. Siangnya panas sekali, sorenya dingin dan anginnya kencang. Pagi juga dingin sekali. Bangun pagi kami masih pakai sarung semua" tutur Kang Yoppy.
Di pantai selatan Flores kata dia, banyak tempat yang tidak bisa diakses dibandingkan pantai utara Flores.
Baca Juga: Detik-Detik Menegangkan saat Pedayung DJN Hadapi Gelombang Tinggi di Tanjung Kepong Dei Flores Timur
Hal itu menjadi penyebab tim darat DJN tidak bisa masuk di semua kamp di selatan Flores.
"Lebih banyak yang ngga bisa diakses itu di selatan. Lebih banyak selatan daripada utara. Utara yang ngga bisa diakses Tanjung Kepong Dei. Di selatan ada tiga atau empat yang ngga bisa diakses," kata Kang Yoppy.
Untuk diketahui, tim DJN Flores Sea Kayak Expedition terdiri dari 10 peserta, yakni 9 orang dari Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau Wanadri dan 1 orang lokal yang dilibatkan dalam ekspedisi yang cukup menantang ini.
Baca Juga: Ikan Panggang dan Kuah Asam di 366 Lounge Labuan Bajo, Menikmatinya Bisa Sambil Karaoke
Dari 9 orang Wanadri itu, ada 6 orang yang terlibat langsung dalam ekspedisi di laut dengan mendayung kayak atau perahu kecil bertenaga manusia selama hampir 2 bulan mengelilingi Pulau Flores, dalam ekspedisi ini mereka disebut sebagai tim segara.
Sedangkan 3 orangnya melewati jalur darat untuk menyuplai logistik dan menjalankan tugas-tugas lainnya demi memperlancar jelajah keliling Pulau Flores sebagai bagian dari dayung jelajah nusantara, mereka disebut tim nusa.
Mereka sudah menyelesaikan penjelajahannya dengan sukses, mengelilingi Pulau Flores, star dari Labuan Bajo dan finish di titik yang sama yaitu di Pantai Hotel Luwansa Labuan Bajo.***
Artikel Terkait
Berangkat dari Labuan Bajo ke Ende Bisa Menggunakan Kapal, ini Jadwalnya di Oktober 2023
Jadwal Kapal Menuju Maumere dari Labuan Bajo Oktober 2023 Menggunakan Dharma Rucitra VII
Perkembangan Lelang Puncak Bukit Pramuka Labuan Bajo ke Pihak Ketiga
Wisatawan China Hilang di Pantai Long Pink Beach Labuan Bajo
Pantai Wingkol dan Pulau Saloka Labuan Bajo Disinggahi Tim DJN Sebelum Mengakhiri Jelajah Keliling Flores
Sinergitas Tim SAR Gabungan dalam Mencari Wisatawan yang Hilang di Labuan Bajo, Masyarakat Antusias Membantu
Bangga, Hari ini Ada Catatan Gemilang dari Pulau Flores NTT
Persawahan Lembor Masih Belum Digarap, Harga Beras Terus Naik
Finish Setelah 58 Hari Jelajah Laut Keliling Flores, Tim DJN Disambut Hangat dalam Nuansa Budaya
Pendapatan dari Retribusi Pengunjung Puncak Waringin Labuan Bajo Setiap Hari Setelah Dikelola Disparekrafbud
Public Figure Liburan di Labuan Bajo Akhir Tahun