Pendapatan dari Retribusi Pengunjung Puncak Waringin Labuan Bajo Setiap Hari Setelah Dikelola Disparekrafbud

photo author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 07:40 WIB
Puncak Waringin Labuan Bajo. Pendapatan dari retribusi pengunjung Puncak Waringin Labuan Bajo setiap hari setelah dikelola Disparekrafbud Mabar. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)
Puncak Waringin Labuan Bajo. Pendapatan dari retribusi pengunjung Puncak Waringin Labuan Bajo setiap hari setelah dikelola Disparekrafbud Mabar. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

KLIKLABUANBAJO.ID | Puncak Waringin Labuan Bajo kini menjadi salah satu sumber pendapatan daerah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) yakni dari retribusi pengunjung.

Jumlah pendapatan dari retribusi pengunjung di spot Puncak Waringin yang saat ini dikelola oleh Disparekrafbud Mabar setiap harinya berbeda-beda tergantung jumlah pengunjung yang datang.

Jumlah pengunjung paling banyak terjadi pada Hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.

Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian Wisatawan China yang Hilang di Labuan Bajo, Fokus Penyisiran di Laut

"Ramainya pengunjung biasanya pada Hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Pada hari-hari itu jumlah pendapatan per hari rata-rata di atas satu juta," kata Kepala Disparekrafbud Mabar Pius Baut, Kamis (5/10/2023).

Sedangkan di hari-hari yang lain kata dia, jumlah pendapatan antara Rp500.000, hingga Rp1.000.000.

"Pengunjung paling banyak di sore hari dan umumnya untuk menikmati sunset. Pengunjung terbanyak wisatawan nusantara. Kalau pagi malah sepi pengunjung" kata Pius.

Baca Juga: Finish Setelah 58 Hari Jelajah Laut Keliling Flores, Tim DJN Disambut Hangat dalam Nuansa Budaya

Sebelumnya diberitakan, pengelolaan Puncak Waringin akan sama dengan Batu Cermin, antara lain untuk harga karcis masuk bagi wisatawan nusantara sebesar Rp20.000, sedangkan wisatawan mancanegara Rp50.000.

Salah satu anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Ali Sehidun, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar perlu menginformasikan ke pihak terkait, terutama UMKM dan pegiat pariwisata tentang pengelolaan Puncak Waringin Labuan Bajo.

Disampaikannya, pengelolaan Puncak Waringin harus memberi dampak positif bagi perekonomian warga, salah satunya melalui keterlibatan UMKM untuk memasarkan produknya di tempat itu.

Baca Juga: Persawahan Lembor Masih Belum Digarap, Harga Beras Terus Naik

"Diharapkan agar pemerintah mengundang stakeholders, UMKM, asosiasi yang bergelut di pariwisata dan asosiasi lainnya. Hal ini penting dilakukan agar khalayak, terutama tamu-tamu atau wisatawan mengetahui produk apa saja yang nantinya jual di sana, misalnya souvenir sehingga wisatawan yang ingin membeli souvenir akan berkunjung ke Puncak Waringin," kata Ali.***

Baca Juga: Sinergitas Tim SAR Gabungan dalam Mencari Wisatawan yang Hilang di Labuan Bajo, Masyarakat Antusias Membantu

Baca Juga: Pantai Wingkol dan Pulau Saloka Labuan Bajo Disinggahi Tim DJN Sebelum Mengakhiri Jelajah Keliling Flores

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X