"Sudah periksa di laboratorium, kualitas berasnya terjamin. Ini kebanggaan produk lokal. Kekuatan ekonominya sustanable, tidak hanya hari ini tetapi berkelanjutan dan mempunyai dampak," kata Charles.
Baca Juga: Desa Wisata Penglipuran Terpilih di Antara 260 Kandidat dan Lebih dari 60 Negara yang Terdaftar
Cara kerjanya kata dia berkolaborasi untuk kesejahteraan petani lokal.
"Bekerja sama dengan penggiling padi. Hasil pertanian menyokong pariwisata," kata Charles.
Sementara itu pengurus Kadin Indonesia, Taher, memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan.
"Kadin Indonesia memberikan penghargaan terhadap program yang langsung berdampak, salah satunya Kadin Manggarai Barat dan NTT. Kami sudah memperoleh buktinya. Ada kolaborasi yang inklusif dengan stakeholder. Kata kuncinya ekosistem," kata Taher.
Untuk diketahui, program yang dijalankan itu mendapat pendampingan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mabar.***
Baca Juga: 3 Desa Wisata di Indonesia Menjadi Desa dengan Potensi Besar di Dunia
Baca Juga: Desa Wisata Penglipuran di Bali Raih Penghargaan dari Organisasi Pariwisata Dunia UNWTO
Artikel Terkait
4 Desa Wisata di NTB Dapat Bantuan Dana Dukungan Pengembangan Usaha Parekraf
Ada yang Baru di Bali untuk Wisatawan Mancanegara
Mengenal Lebih Dalam tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Ada di Indonesia, PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara
Sedang Dibuka Pendaftaran Beasiswa S1 Bagi yang Ingin Kuliah di Luar Negeri
Mulai Tahun ini Ada yang Istimewa di 24 Oktober bagi Pegiat Ekraf di Indonesia
Daftar 20 Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Indonesia, Apakah Ada Golo Mori Labuan Bajo?
465.204 Wisatawan Tiongkok Kunjung Indonesia Januari hingga Agustus 2023
4 Negara Penyumbang Wisman Terbesar ke Indonesia Agustus 2023
85.198 Wisman Tiongkok Kunjung Indonesia Agustus 2023
Kesulitan Air Bersih di Matim NTT, Warga Nunur Kota Komba Cari Air Mulai Jam 02 Dini Hari