Ada yang Berbeda di Bali, Ada Kabupaten Tak Punya Pantai tetapi Panorama Kabut Tebal dan Danau Tenangkan Hati

photo author
- Jumat, 25 November 2022 | 06:51 WIB
Ada yang berbeda di Bali, ada kabupaten yang tak punya pantai tetapi panorama kabut tebal dan danau bisa tenangkan hati. (Foto: Pixabay)
Ada yang berbeda di Bali, ada kabupaten yang tak punya pantai tetapi panorama kabut tebal dan danau bisa tenangkan hati. (Foto: Pixabay)

Keistimewaan peristiwa alam khas di Kintamani itu menginspirasi pekerja seni Kurnaen Suhardiman menuangkannya menjadi sebuah film drama berjudul "Kabut di Kintamani". Film yang produksi pada 1972 itu dibintang WD Mochtar, Marlia Hardi, dan Alam Surawidjaja.

Baca Juga: Fenomena Langka, Danau Asin di NTB ini Melebihi Air Laut tetapi Indah dan Menarik Perhatian Para Peneliti

Kintamani tak hanya dikenal sebagai daerah berselimut kabut. Bukan pula soal pesona danaunya yang terluas di Bali dan sumber air lahan pertanian di utara Pulau Dewata. Ataupun pesona gunung berkaldera seukuran 10 kmx13 km, salah satu terbesar di dunia. Kintamani juga punya Pura Ulun Danu Batur, tempat persembahyangan terpenting dan pemelihara harmoni dan stabilitas seluruh pulau.

Pura dibangun pertama kali abad ke-17 dan mewakili arah utara pulau. Keberadaan pura didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Danu, dewi lokal Danau Batur. Saat Gunung Batur meletus pada 1926, pura yang berada di barat daya gunung nyaris luluh lantak. Kemudian direlokasi ke lokasi sekarang ini yang posisinya lebih tinggi dan acap disinggahi kabut. Hanya tersisa meru atau menara persembahyangan bertingkat 11. Meru ini menjadi saksi bisu kebesaran pura dan tetap dipertahankan sampai hari ini.

Baca Juga: Mengenal Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan

Pura Ulun Danu Batur terdiri dari sembilan pura yang berbeda, yakni Pura Penataran Agung Batur, Pura Jati Penataran, Pura Tirta Bungkah, dan Pura Taman Sari. Kemudian ada Pura Tirta Mas Mampeh, Pura Sampian Wangi, Pura Gunarali, Pura Padang Sila, dan Pura Tuluk Biyu.

Kintamani dan Batur juga menyimpan kisah pelestarian budaya dari era Bali kuno yang dikenal sebagai Bali Aga. Adanya di Terunyan, satu dari 48 desa di Kintamani dan untuk mencapainya kita harus menyeberangi Danau Batur. Lalu apa budaya Bali Aga itu? Yaitu pemakaman warga yang wafat di sekitar Terunyan ini dan jasad mereka tidak dikubur. Melainkan diletakkan begitu saja pada sebuah pohon dan uniknya, tiap mayat yang ditinggalkan di sini tidak mengeluarkan bau.

Baca Juga: Keindahan Panorama Alam Pulau Padar, Salah Satu Ikon Pariwisata Taman Nasional Komodo Labuan Bajo NTT

Lokasi wisata penting lainnya adalah Museum Geopark Kintamani yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Penelokan. Di atas lahan seluas satu hektare, berdiri beberapa bangunan dan tepat menghadap ke Gunung Batur dan Danau Batur. Bangunan utama sekilas didesain seperti limas dan mirip bentuk gunung api.

Saat selesai dibangun dan diresmikan pada 10 Mei 2007, namanya masih Museum Gunung Api Batur. Lalu namanya berubah menjadi Museum Geopark Batur pada 2014. Ini seiring ditetapkannya kawasan geologi seluas 370,5 km2 tersebut oleh Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai Taman Bumi (Geopark) Global, 20 September 2012.

Baca Juga: Ombak Terbaik di Dunia ada di NTB, Berikut ini Nama Lokasinya yang Menjadi Surga para Peselancar

Perubahan nama diikuti pengembangan gedung yang kini berlantai dua dengan pembagian tiga jenis ruangan yaitu ruang geologi, keanekaragaman hayati, dan kebudayaan. Di lantai pertama ada lobi utama dan ruang geologi. Saat melewati pintu masuk utama, mata kita akan tertuju kepada miniatur diorama Gunung Batur berbentuk segi enam berdimensi 2,5 meter x 2 meter.

Bangunan museum juga difungsikan sebagai pos pengamatan Gunung Batur untuk mengamati aktvitas vulkanik modern. Museum turut berfungsi menjelaskan kepada masyarakat aktivitas dan keberadaan 127 gunung berapi aktif di tanah air.

Baca Juga: Di NTB Ada Air Terjun Populer dan Tertinggi di Indonesia, Spot Wisata Istimewa yang Sejuk dan Alami

Kalau singgah berwisata di Pulau Bali, atur waktumu agar turut mengunjungi Kintamani dan merasakan sensasi keunikan yang dimiliki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X