Ada yang Berbeda di Bali, Ada Kabupaten Tak Punya Pantai tetapi Panorama Kabut Tebal dan Danau Tenangkan Hati

- Jumat, 25 November 2022 | 06:51 WIB
Ada yang berbeda di Bali, ada kabupaten yang tak punya pantai tetapi panorama kabut tebal dan danau bisa tenangkan hati. (Foto: Pixabay)
Ada yang berbeda di Bali, ada kabupaten yang tak punya pantai tetapi panorama kabut tebal dan danau bisa tenangkan hati. (Foto: Pixabay)

KLIKLABUANBAJO.ID| Ada kabupaten di Pulau Bali yang tidak punya pantai atau laut namun kita dapat menikmati panorama kabut tebal dan danau dengan airnya sangat bening yang bisa menenangkan hati.

Kabupaten ini merupakan daerah pegunungan berhawa sejuk dan memiliki ketinggian sehingga pemandangan kabut tebal bagaikan salju bisa dinikmati di sini.

Pada ketinggian 1.200 sampai 1.900 meter di atas permukaan laut, kita bisa santai sambil menyaksikan pemandangan yang berbeda dan memukau.

Baca Juga: Ramalan Asmara Kesehatan hingga Karir Zodiak Capricorn 25 November 2022 Saatnya Mengambil Keputusan Besar

Sembari menyeruput kopi dan mencicipi gorengan hangat, kita bisa menyaksikan pemandangan tak biasa di depan mata, jajaran kabut menghampar seperti tumpukan kapas putih di udara. Kabut menutupi danau dari pandangan mata, ada juga pemandangan puncak gunung yang selalu memanjakan mata.

Pemandangan kabut bagai salju itu terjadi sekitar 300 hingga 400 meter lebih rendah dari tempat kita duduk. Ini membuat kita seolah-olah sedang berada di sebuah negeri atas awan. Kabut akan perlahan menghilang seiring meningginya sinar mentari. Pemandangan pun berganti, menampilkan keindahan permukaan air danau yang jernih dan tenang, memantulkan cahaya mentari.

Namanya Kintamani, sebuah kecamatan seluas 366,92 km2 yang berada di Bangli, satu-satunya kabupaten yang tidak punya pantai atau laut. Lokasinya sekitar 60 km dari pusat kota Denpasar atau 1,5 jam perjalanan darat.

Baca Juga: Ramalan Asmara Kesehatan hingga Karir Zodiak Scorpio Jumat 25 November 2022 Dengarkan Nasihat Orang Tua

Kintamani didiami hampir 100 ribu jiwa dengan mata pencarian sebagai petani, jasa pariwisata, dan pegawai negeri sipil (PNS). Tak hanya dikenal dengan satwa endemik berupa anjing kintamani, daerah di utara Pulau Dewata itu juga punya sejarah yang menarik.

Mengutip penjelasan di website Pemerintah Kecamatan Kintamani, nama daerah itu sudah ada dalam Wrhaspati Tattwa. Ini adalah sebuah lontar tua berbahasa Sansekerta dan Jawa kuno terdiri dari 75 pasal atau sloka.

Baca Juga: Ramalan Asmara Kesehatan hingga Karir Zodiak Libra Jumat 25 November 2022 Dianjurkan untuk Bertindak Cerdas

Kintamani berasal dari kata Cintamani, dalam sloka 65 disebut sebagai Asta Guna atau tempat yang dikehendaki. Lain lagi pendapat mendiang tokoh budaya dan sastra kuno setempat, I Nyoman Singgin Wikarman. Ia memperkirakan, Kintamani atau Cintamani dalam kitab Weda diartikan sebagai sesuatu yang dapat memberi kebahagiaan lahir dan batin.

Tak salah kiranya menggambarkan Kintamani sedemikian rupa, sebagai tempat yang susah dilupakan. Sebagai daerah di ketinggian, kabut tebal acap menyelimuti sebagian Kintamani sejak pagi hingga siang hari, utamanya pada Agustus hingga Maret. Kabut sangat tebal dapat terbentuk saat puncak musim hujan November hingga Februari.

Baca Juga: Menuju Puncak Pulau Padar Taman Nasional Komodo Labuan Bajo NTT, Disarankan Pagi atau Sore Hari

Kalau ingin merasakan sensasi menikmati kabut tadi, datanglah sebelum jam 7.00 Wita. Silakan langsung mencari persinggahan di kedai-kedai makan atau warung kopi modern di sepanjang Jalan Raya Kintamani. Tepatnya di sekitar Penelokan, Desa Kedisan, yang berada pada ketinggian 1.495 meter dari permukaan laut. Pengelola umumnya menyediakan pelataran terbuka yang posisinya ada di belakang bangunan kedai, menghadap ke Gunung Batur dan Danau Batur.

Halaman:

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X