Fenomena Langka, Danau Asin di NTB ini Melebihi Air Laut tetapi Indah dan Menarik Perhatian Para Peneliti

photo author
- Kamis, 24 November 2022 | 21:29 WIB
Ada danau asin di NTB melebihi air laut, fenomena langka tetapi indah dan menarik perhatian para peneliti. (Foto ilustrasi: Pixabay)
Ada danau asin di NTB melebihi air laut, fenomena langka tetapi indah dan menarik perhatian para peneliti. (Foto ilustrasi: Pixabay)

Mereka lalu mencoba merekonstruksi sejarah pembentukan danau dan ekosistemnya. Kempe dan Kazmierczak berpendapat, asin Satonda muncul bersamaan dengan terbentuknya kawah akibat letusan gunung purba Satonda lebih dari 10.000 tahun lalu.

Baca Juga: Di NTB Ada Air Terjun Populer dan Tertinggi di Indonesia, Spot Wisata Istimewa yang Sejuk dan Alami

Aslinya, danau itu berisi air tawar yang dibuktikan dari deposit gambut di bawah endapan menyerupai mineral laut di pinggir danau. Danau itu lalu dibanjiri dengan air laut yang merembes melalui celah dinding kawah yang runtuh.

Pada waktu itu, permukaan air laut 1 meter-1,5 meter lebih tinggi dibandingkan saat ini. Namun, ketinggian laut secara perlahan menyusut. Penapisan air laut melalui dinding kawah pun melambat. Sekarang, ketinggian air danau relatif stabil, yang menandai tidak ada lagi hubungan dengan air laut.

Perubahan lingkungan air Danau Satonda memengaruhi juga spesies yang hidup di dalamnya. Kejenuhan dan alkalinitas air naik ke tingkat yang menyebabkan pemusnahan hampir semua jenis moluska, kecuali spesies gastropoda (keong/siput) tertentu, seperti Cerithium corallium.

Jenis ini diduga menjadi subspesies endemik Satonda. Selain itu juga ditemui beberapa jenis ganggang.

Baca Juga: Segarnya Jeruk Manis NTB, Air Terjun Pegunungan Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok Timur NTB

Kazmierczak juga mengambil sampel mirip karang yang disebut stromatolit atau sembulan mikrobial, yaitu struktur terumbu yang tersusun oleh mikroba bakteri dan ganggang.

Material stromalit berlimpah pada kurun prekambrium, atau sekitar 3,4 miliar tahun lalu. Struktur stromatolit dalam perkembangannya tidak pernah ditemukan lagi. Kehadiran stromatolit di Satonda menjadi sangat menarik karena menunjukkan danau ini memiliki lingkungan yang menyerupai lautan purba, prakambrium.

Stromatolit di dunia modern hanya ditemukan di air dengan kadar salinitas sangat tinggi. Satonda bagi para ilmuwan menjadi model lingkungan kontemporer yang mencerminkan kondisi lautan pada zaman purba.

Baca Juga: Bermuara ke Laut Flores, ini Sungai Terpendek di Dunia yang ada di Indonesia

Letusan Tambora telah menghancurkan hutan di Satonda. Tiadanya pepohonan menyebabkan berkurangnya penguapan, air hujan pun banyak yang terkumpul di kawah. Itu menyebabkan lapisan air bagian atas menjadi lebih tawar. Pada saat yang sama, sebagian air yang lebih tua dan lebih asin tertekan ke bawah atau keluar danau melalui pori-pori bebatuan vulkanik yang terbuka.

Dengan tingkat keasinan yang tinggi ini menyebabkan hanya sedikit keragaman vegetasi yang tumbuh di sekitarnya. Salah satunya adalah Kalibuda, pohon endemik Satonda. ***

Baca Juga: Oetune NTT, Pantai Wisata Padang Pasir Terluas di Indonesia

Baca Juga: Inilah Rekomendasi Emas Digital yang Terjamin Aman

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X