Imbas dari kebijakan penertiban kendaraan terkait parkir di Labuan Bajo, salah satu pengusaha yang bergerak di sektor industri pariwisata di destinasi super premium itu membongkar salah satu kamar hotelnya.
KLIKLABUANBAJO.ID | Kamar hotel yang merupakan salah satu sumber pendapatannya itu dibongkar demi menjadikan ruang parkir kendaraan.
Selama ini kamar itu menjadi salah satu bagian dari pelayanan bagi para wisatawan yang inap demi menikmati keindahan Labuan Bajo.
Baca Juga: Pasokan BBM ke Labuan Bajo Tersendat, Sektor Pariwisata Terkena Dampak
Pengusaha itu bernama Matheus Saniang Naga Siagian, selama dua pekan berlakunya kebijakan penertiban kendaraan di Jalan Soekarno Hatta bagian bawah itu, dia mengalami kerugian besar akibat pelanggan tidak leluasa datang inap di hotelnya atau mengunjungi restorannya.
Kebijakan pemerintah itu menuai polemik, banyak yang mendukung namun banyak juga yang menolak. Nada-nada pro kontra kerap mewarnai dunia media sosial di Labuan Bajo dan media massa.
Matt, sapaannya, telah mengalami kerugian yang signifikan namun enggan mengeluh berkepanjangan dan memutuskan untuk membongkar salah satu kamar hotelnya demi menemui solusi.
Baca Juga: Program Pariwisata Naik Kelas Menyentuh Wisata Kuliner
"Saya membongkar salah satu kamar hotel dan menyulapnya menjadi area parkir mobil seluas 70 meter persegi di bagian belakang hotel," kata Matt, Senin (28/7/2025).
Dia menambahkan, sebelumnya, ia telah memiliki parkiran sepeda motor seluas 50 meter persegi di depan Green Cherry Restaurant.
Dalam waktu dekat, lahan depan NY Crab Seafood Restaurant juga akan diubah menjadi parkir tambahan seluas 40 meter persegi. Dengan demikian, total lahan parkir yang disiapkannya secara mandiri seluas 150 meter persegi.
Baca Juga: Anggota DPRD Mabar Dorong Pemda Percayakan Perumda Bidadari Kelola Kuliner Kampung Ujung
“Saya tidak ingin hanya mengeluh, saya ingin menjadi bagian dari solusi. Kota ini milik kita semua,” ujarnya dengan semangat.
Matt juga mempertanyakan ketegasan pemerintah dalam menerapkan aturan yang adil.
Ia menyampaikan pengalaman pribadinya saat mengurus IMB, ia diminta membongkar bagian depan lantai tiga bangunan hotelnya dan mundur 5,5 meter dari jalan agar izin bisa keluar.