Petang terus melangkah menjemput senja, Minggu (20/7/2025) di selatan Labuan Bajo. Tak ada tanda sunset hadir secara sempurna, kecuali awan yang menutup birunya cakrawala. Namun petang itu legenda Golo Mori yang dinamakan The Legend of Golo Mori Hill, tampil menemani petang hingga senja tiba menutup hari secara perlahan.
The Legend of Golo Mori adalah karya seni tari yang ditampilkan untuk menambah daya tarik kawasan The Golo Mori sebagai destinasi marine-based mice tourism, sekaligus untuk mendorong kolaborasi dengan komunitas lokal dan membuka peluang pertumbuhan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Jumlah Penumpang Kapal Pelni dari Labuan Bajo Naik Signifikan
Dibuka dengan gerakan menampi beras melalui tari yang manjakan mata, penonton terdiam menyaksikannya dengan saksama.
Tarian Rangkuk Alu dan gerakan tari caci juga dipentaskan dalam satu kesatuan The Legend of Golo Mori, semua mata penonton tertuju pada gerakan dinamis dan sangat menghibur.
Baca Juga: Kabar Baik dari Ruang Sidang DPRD Mabar
Pemuda dan pemudi Golo Mori dan pelajar Labuan Bajo itu, menjiwai setiap gerakan yang mereka tampilkan, diiringi musik khas tradisional Manggarai yang dipoles dengan apik sehingga terkesan modern tanpa menghilangkan keasliannya.
Sejumlah gerakan lain ditampilkan bervariasi, bernapaskan budaya dan tradisi Manggarai di Manggarai Barat dan menyampaikan sejumlah pesan lewat setiap gerakan, terutama pesan histori Golo Mori.
Baca Juga: Provinsi NTT Masih di Bawah Angka Standar Nasional Kepemilikan KTP Warga
Para penari itu berasal dari Sanggar Tate Kind Art yang dilatih oleh Angelina Ayuni Praise, S.Sn.
"Dalam cerita yang berkembang di masyarakat Manggarai, Rangkuk Alu juga adalah salah satu tarian pergaulan yang biasanya mempertemukan jodoh, di mana perempuan dan laki-laki menari, bermain sambil berpegangan tangan agar tidak terjatuh dan terjepit kayu," kata Angelina dalam teks narasinya.
Tak terasa waktu hampir satu jam, spontan para penonton memberi tepuk tangan sebagai apresiasi atas karya seni tari yang tampil memukau, melengkapi indahnya panorama barisan bukit menjulang, gugusan pulau-pulau dan pantai Golo Mori yang jauh dari kebisingan.
Baca Juga: Gubernur NTT Mengecek Kepemilikan KTP dan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Mabar
General Manager The Golo Mori Aji Munarwiyanto, kepada wartawan menyampaikan bahwa pementasan tarian akan rutin dilakukan tetapi tetap akan menyesuaikan dengan kegiatan atau permintaan.
Artikel Terkait
PLN UP3 FBB di Labuan Bajo Kolaborasi Penggunaan Energi Terbarukan dan Pertumbuhan Kapasitas Listrik
Servatinus Hadirkan Buku Ketiga Berjudul, Apa Kabar Labuan Bajo?
PT Dharma Lautan Utama Cabang Labuan Bajo Siap Beri Pelayanan Terbaik untuk Arus Mudik Lebaran 2025
Ruas Jalan Nasional di Labuan Bajo Direndam Banjir Sudah Berulang Kali
Tren Pasaran Bambu di Flores Berpeluang Meningkat
Tidak Hanya Jumlah Kunjungan, Kualitas Turis ke Labuan Bajo juga jadi Perhatian
Gua Golo Lada Desa Sepang di Mabar Berpotensi Menjadi Obyek Wisata Rohani
Sudamala Resorts Jalin Mitra dengan Keuskupan Ruteng Kembangkan Sudamala Tented
Bupati Hery Nabit: Bandara Ruteng Paling Unik di Indonesia
Wamen Irene Umar Tekankan Pentingnya Sektor Penerbit dan Buku dalam Ekonomi Kreatif
BPOLBF Dukung Festival Golo Koe untuk Kemajuan Wisata Inklusif di Labuan Bajo
Puskesmas Tana Mori Sudah Berubah Nama Menjadi Puskesmas Golo Mori
Pesan Kadis Pariwisata Manggarai Barat Agar Masyarakat Jadikan Rumah Adat sebagai Pusat Atraksi Budaya
Sarpras di Kawasan Marina Labuan Bajo Minim Perhatian
Perumdam Mabar dan BNI Ende Jalin Kerja Sama, Bayar Air dari Rumah saja Lewat BNI
Perumda Bidadari Tangani Area Parkir Kampung Ujung Labuan Bajo