Sistem Pangan Berbasis Budaya Bahas dalam Semiloka di Labuan Bajo

photo author
- Senin, 14 Agustus 2023 | 13:24 WIB
Sistem pangan berbasis budaya bahas dalam semiloka di Labuan Bajo. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)
Sistem pangan berbasis budaya bahas dalam semiloka di Labuan Bajo. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

KLIKLABUANBAJO.ID | Sistem pangan berbasis budaya menjadi topik yang dibahas dalam semiloka yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Semiloka dengan tema transformasi sistem pangan yang berbasis budaya, berkeadilan dan berkelanjutan itu berlangsung mulai tanggal 13 sampai 15 Agustus 2023 di Hotel Laprima.

Baca Juga: Nikmatnya Kuliner di Pulau Sumba Dapat Pujian dari Menteri

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVI NTT Kementerian Pendididikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi I Made Dharma Suteja, menyampaikan bahwa semiloka ini juga sebagai salah satu upaya dalam menggali potensi kuliner tradisional di NTT, khususnya di Manggarai Raya.

Disampaikanya, dunia kuliner tradisional di setiap kabupaten dan kota dalam wilayah NTT perlu digali dan dihidupkan lagi agar bisa menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Baca Juga: Rute Prosesi Patung Maria Assumpta Nusantara Malam Ini Labuan Bajo NTT

"Kuliner ini perlu digali dan dihidupkan. Bagaimana mengelola makanan tradisional. Sei sudah menjadi warisan tak benda Indonesia," kata Made di Hotel Laprima Labuan Bajo, Minggu (13/8/2023) malam.

Dalam pembukaan semiloka pada Minggu malam itu, dia menjelaskan bahwa selain kuliner seperti Sei, ada sejumlah WBTB Indonesia yang berasal dari NTT yang berkaitan dengan budaya, alat musik tradisional, tarian khas, dan beberapa lainnya.

Baca Juga: Desa Wisata Tebara di Sumba Barat NTT Terdapat Peninggalan Budaya Megalitikum, Membawa Indonesia ke Dunia

Kepada wartawan dia menjelaskan bahwa NTT memiliki ciri pangan yang khas, antara lain jagung, umbi-umbian serta pangan yang memiliki kaitan budaya yang sering disajikan dalam upacara-upacara adat atau sehari-hari.

Dia mengakui beberapa warisan budaya tak benda Indonesia asal NTT belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga sosialisasi dalam bentuk semiloka merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan.

Baca Juga: Kuliner Tradisional NTT Perlu Digali dan Dihidupkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Aloysius Lahi, mengatakan saat ini banyak pangan lokal di Mabar khususnya dan Manggarai Raya umumnya yang mulai hilang.

"Dulu di zaman orang tua kita masih buat, sekarang banyak yang tidak ada lagi. Ini tantangan bagi kita," kata Aloysius.

Baca Juga: Penjelajah Flores Sea Kayak Expedition Besok Tiba di Riung, Lusa di Mbay Sekaligus Recovery

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X