KLIKLABUANBAJO.ID | Sistem pangan berbasis budaya menjadi topik yang dibahas dalam semiloka yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Semiloka dengan tema transformasi sistem pangan yang berbasis budaya, berkeadilan dan berkelanjutan itu berlangsung mulai tanggal 13 sampai 15 Agustus 2023 di Hotel Laprima.
Baca Juga: Nikmatnya Kuliner di Pulau Sumba Dapat Pujian dari Menteri
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVI NTT Kementerian Pendididikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi I Made Dharma Suteja, menyampaikan bahwa semiloka ini juga sebagai salah satu upaya dalam menggali potensi kuliner tradisional di NTT, khususnya di Manggarai Raya.
Disampaikanya, dunia kuliner tradisional di setiap kabupaten dan kota dalam wilayah NTT perlu digali dan dihidupkan lagi agar bisa menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Baca Juga: Rute Prosesi Patung Maria Assumpta Nusantara Malam Ini Labuan Bajo NTT
"Kuliner ini perlu digali dan dihidupkan. Bagaimana mengelola makanan tradisional. Sei sudah menjadi warisan tak benda Indonesia," kata Made di Hotel Laprima Labuan Bajo, Minggu (13/8/2023) malam.
Dalam pembukaan semiloka pada Minggu malam itu, dia menjelaskan bahwa selain kuliner seperti Sei, ada sejumlah WBTB Indonesia yang berasal dari NTT yang berkaitan dengan budaya, alat musik tradisional, tarian khas, dan beberapa lainnya.
Kepada wartawan dia menjelaskan bahwa NTT memiliki ciri pangan yang khas, antara lain jagung, umbi-umbian serta pangan yang memiliki kaitan budaya yang sering disajikan dalam upacara-upacara adat atau sehari-hari.
Dia mengakui beberapa warisan budaya tak benda Indonesia asal NTT belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga sosialisasi dalam bentuk semiloka merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan.
Baca Juga: Kuliner Tradisional NTT Perlu Digali dan Dihidupkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Aloysius Lahi, mengatakan saat ini banyak pangan lokal di Mabar khususnya dan Manggarai Raya umumnya yang mulai hilang.
"Dulu di zaman orang tua kita masih buat, sekarang banyak yang tidak ada lagi. Ini tantangan bagi kita," kata Aloysius.
Baca Juga: Penjelajah Flores Sea Kayak Expedition Besok Tiba di Riung, Lusa di Mbay Sekaligus Recovery
Artikel Terkait
Berlibur di Labuan Bajo Jangan Lupa Beriwisata ke 5 Tempat Berikut ini
Liang Rodak, Potensi Wisata Desa Cunca Wulang yang Belum Dimaksimalkan
Kuliner di Labuan Bajo Semakin Bervariasi
Inovasi Pelaku Usaha Kuliner di Labuan Bajo Merespon Permintaan Pasar
Wisata Eksotis Batu Balok di Kaki Gunung Mbeliling, Indah Mempesona
Menu Sei Tuna Ada di Labuan Bajo
4 Hal ini Perlu Dihindari Turis Saat Berwisata ke Air Terjun Cunca Wulang
Barista Jurusan Paling Diminati Peserta Pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja Pemkab Mabar
Setelah Ikut Pelatihan di UPTD BLK Mabar, Banyak Peserta Terserap ke Dunia Kerja
Balai Latihan Kerja Manggarai Barat Semakin Diminati, Berikut ini Beberapa Jurusan yang Disiapkan
Dari 8 Ribu UMKM di Mabar Pemkab Fokus Ultra Mikro, Anggota DPRD Beri Catatan Kritis
Pemkab Mabar Lelang Puncak Pramuka ke Pihak Ketiga, Anggota DPRD Ingatkan Status Kepemilikan Tanah
Home Industri di Mabar NTT, Anggota DPRD Ali Sehidun: Perlu Dampingan Pemerintah Atasi Kesulitan Pasar
Upaya Memasarkan Potensi Wisata di Sekitar IKN, Pariwisata Menjanjikan Berbasis Konservasi
Festival Stand Up Comedy Terbesar di Indonesia di Tennis Indoor Menampilkan Komika Terkemuka di Negeri ini
Inilah Kondisi Jembatan Penyeberangan di Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang Labuan Bajo NTT
Animo Warga di NTT Gunakan Kapal Feri Masih Tinggi
Jelajah Keliling Flores Lewat Laut dengan Mendayung Kayak Selama 2 Bulan Menempuh Jarak 1.051 Km
Flores Sea Kayak Expedition Berangkat dari Labuan Bajo Kembali ke Labuan Bajo
Dorong Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kota Banjarmasin
Desa Wisata Kuin Utara di Banjarmasin Kalimantan Selatan jadi Desa Wisata Terbaik ADWI 2023
Ada Komodo Melintas di Pinggir Jalan Arah Golo Mori Labuan Bajo
Pertumbuhan UMKM di Manggarai Barat NTT Signifikan
Expo Indonesia en Mexico 2023 Hadirkan Pameran TTI Target 10.000 Pengunjung
Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Seremoni Adat Sembelih Ayam Jantan Merah Sebelum Keberangkatan Tim Flores Sea Kayak Expedition
458 Wisatawan Mancanegara Wisata Kayak di Labuan Bajo Terbanyak dari Inggris
Cara ABK KM Ranaka Kupang Hibur Penumpang di Atas Kapal
Tim Flores Sea Kayak Expedition Siapkan Perayaan HUT RI ke-78 di Pantai Utara Wilayah Nagekeo NTT
Hari yang Tak Biasa di Mata Petualang tentang Hari Pertama Jelajah Flores
Kemunculan Komodo di Ruas Jalan Golo Mori Labuan Bajo Mangarai Barat, Berikut ini Penjelasan BBKSDA NTT
Prestasi Baru Musisi Indonesia yang Membanggakan di Kancah Internasional, Menparekraf Beri Apresiasi
Perlu Menambah Frekuensi Penerbangan ke Sulawesi Utara
Kegiatan Raimuna Nasional Xll Ditargetkan Hadir Lebih Dari 25 Ribu Peserta, Menparekraf Sampaikan Dukungan
Pulau Bawean, Sekeping Nirwana di Laut Jawa
Puncak Waringin Labuan Bajo Dikelola Disparekrafbud Manggarai Barat
Desa Kakaskasen Dua di Tomohon Sulawesi Utara, Keindahan Gunung dan Udara Sejuk serta Kekhasan Kuliner
Drastis, 90.617 Orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Yayasan Indonesia Melihat Nusantara Gelar Pemeriksaan Refraksi Mata dan Santunan 500 Kaca Mata di Mabar NTT
Pengembangan Ekonomi Kreatif akan Berkontribusi Besar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Arus Lalu Lintas Kargo di Labuan Bajo Signifikan
Sebanyak 2.499 Pesawat Datang di Labuan Bajo
Simposium Suramadenusra XII Berlangsung di Labuan Bajo, Pembukaan Sudah Diselenggarakan di Meruorah