Danau Cantik ini Dipeluk Pepohonan Hutan Hujan Tropis, Airnya Bercahaya di Malam Hari

photo author
- Sabtu, 19 November 2022 | 15:24 WIB
Danau cantik ini dipeluk pepohonan hutan hujan tropis, airnya bercahaya di malam hari. (Foto: WIKICOMMON/ Fransiska)
Danau cantik ini dipeluk pepohonan hutan hujan tropis, airnya bercahaya di malam hari. (Foto: WIKICOMMON/ Fransiska)

Jika tiba di Sungai Penuh saat malam hari, sebaiknya langsung mencari penginapan saja dan melanjutkan perjalanan ke Danau Kaco keesokan hari. Sungai Penuh adalah kota terdekat dengan Lempur, berjarak sekitar 40 km, dapat ditempuh selama 45 menit berkendara.

Baca Juga: Ramalan Asmara Kesehatan hingga Karir Zodiak Leo Sabtu 19 November 2022 Hindari Mengambil Keputusan Besar

Lempur menjadi titik perjalanan terakhir sebelum tiba di Danau Kaco, berjarak tak lebih 20 menit berkendara melewati persawahan dan jalan desa beraspal mulus selebar dua meter. Kita bisa juga memakai jasa ojek dari warga sekitar dan membayar sekitar Rp50.000 sekali jalan. Udara di kawasan ini sungguh sejuk, berkisar 20 derajat Celcius.

Penanda bahwa kita segera tiba di pintu masuk menuju Danau Kaco sangat mudah, yaitu jika jalannya tak lagi beraspal mulus, mulai berbatu, dan makin menanjak. Sebuah pos berbentuk rumah panggung menjadi akhir perjalanan sekaligus awal langkah menuju danau yang setiap tahun dikunjungi oleh lebih dari 7.000 turis, 1.000--1.500 orang di antaranya berasal dari mancanegara. Jika membawa kendaraan sendiri bisa dititipkan di pos. 

Masyarakat Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur merupakan pengelola pos yang berdiri sejak 2021. Tak hanya berfungsi sebagai loket penjualan tiket masuk, di situ pengunjung dapat membeli suvenir Danau Kaco. Setiap pengunjung domestik akan dikenai biaya Rp15.000 dan khusus turis mancanegara diberi tarif Rp150 ribu per orang.

Baca Juga: Ramalan Asmara Kesehatan hingga Karir Zodiak Aries 19 November 2022 Hari Ideal Mengambil Keputusan Penting

Pos hanya berjarak 20 meter dari gerbang masuk Danau Kaco berupa gapura setinggi tujuh meter berwarna biru, hijau, dan merah bermotif flora dan puncak Kerinci. Tepat di seberangnya, berdiri Tugu Benteng untuk memperingati perjuangan rakyat Kerinci dipimpin Depati Parbo melawan penjajah Belanda di Manjunto, pada 1903.

Tugu setinggi 10 meter dan di puncaknya terdapat replika senjata mirip keris ini sempat rusak akibat gempa yang melanda pantai barat Sumatra, Agustus 2009.  Lawatan ke danau unik ini sebaiknya dilakukan saat pagi, karena untuk sampai hingga ke lokasi danau dari titik gerbang tadi, kita harus berjalan kaki sejauh 8 km.

Danaunya ada di ketinggian 1.289 mdpl seperti dikutip dari website Pemerintah Provinsi Jambi. Disarankan juga untuk membawa perbekalan dan persediaan air minum yang cukup serta fisik harus dalam kondisi sangat sehat. Pakailah sepatu khusus untuk aktivitas luar ruang (outdoor activity), bawa juga peta digital yang terhubung satelit. Pakaian pun harus menutupi seluruh anggota badan agar tidak digigiti serangga atau lintah.

Baca Juga: Telaga Nirwana Kotalai Oeseli Rote Ndao NTT, Surga Tersembunyi di Selatan Indonesia

Sejauh 300 meter pertama perjalanan menanjak usai melewati gerbang, jalan setapak beralas beton selebar dua meter langsung menyambut kita. Setelahnya hanya ditemui jalan tanah berbatu yang akan licin jika musim hujan tiba. Aneka pepohonan rimbun seperti pinus kerinci (Pinaceae), kayu manis (Cinnamomum), bambu (Bambusoideae), tanaman kantung semar (Nephentes), dan suara khas burung turut menemani perjalanan.

Kita juga bakal disambut suara air terjun Seluang Besisik yang airnya sangat deras menghujam bumi. Kendati berada di tengah belantara hutan, Danau Kaco punya keistimewaan yang tak dimiliki danau-danau sejenis di Jambi. Seperti namanya, permukaan air danau sangat bening bak kaca. Kita pun dapat melihat secara jelas dasar danau.

Warna air danau adalah sian (cyan), yaitu biru kehijau-hijauan, mirip permukaan air di laut. Penjelasan soal danau yang dikelilingi pepohonan lebat ini bisa kita dapati dari papan informasi yang dibuat oleh Balai Besar TNKS di dekat gerbang.

Menurut cerita seorang pemandu lokal Bernama Jet, jika malam tiba dan sinar rembulan menyentuh permukaan danau, maka airnya seperti bercahaya dan membuat lingkungan di sekitarnya menjadi terang di malam hari. Air danau bersumber dari beberapa mata air di seputarnya dan aliran kecil Sungai Jernih.

Baca Juga: Indahnya Kawasan Wisata Teluk Mulut Seribu Pulau Rote NTT

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X