Mengenal Hutan Buatan Terbaik di NTT yang Dulunya Lahan Gersang Tetapi Kini Muncul Mata Air dan Kolam

photo author
- Rabu, 9 November 2022 | 08:37 WIB
Mengenal hutan buatan terbaik di NTT yang dulunya lahan gersang tetapi kini muncul mata air dan kolam.
Mengenal hutan buatan terbaik di NTT yang dulunya lahan gersang tetapi kini muncul mata air dan kolam.

KLIKLABUANBAJO.ID| Hutan Solohana merupakan hasil dari kerja keras, kerja sama, dan sama-sama bekerja yang terletak di salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu hutan buatan terbaik.

Hutan buatan ini kini telah mengubah wajah lokasi yang dulunya gersang dan panas, menjadi sejuk karena banyaknya pohon yang tinggi, terletak di salah satu tempat di Pulau Flores NTT.

Baca Juga: Bila Ingin Mendaki ke Puncak Gunung Terbaik di Flores NTT, ini Jalur Tepat yang Bisa Dilalui

Tak hanya sekedar hutan, tempat ini juga sekarang sudah muncul mata air dan kolam, ada Bunga Teratai tumbuh di permukaan kolam.

Kolam ini juga pernah ada belut yang sengaja dipelihara.

Hutan Solohana berada di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni di wilayah bagian belakang Gua Batu Cermin, tepat di pinggir ruas jalan arah SMIP atau SMKN 1 Labuan Bajo.

Baca Juga: Ramalan Asmara Kesehatan hingga Karir Zodiak Gemini Rabu 9 November 2022 Hari Ini Mendukung Semua Hal

Luas hutan buatan ini 10 hektar, seorang pencinta lingkungan yang merintis pekerjaan hutan buatan itu bersama orang-orang di sekitarnya.

Penanaman pohon di lokasi itu dimulai tahun 2000 silam. Hari demi hari dilakukan, bersamaan dengan perawatan yang intens setiap waktu agar pohon-pohon tersebut bisa tumbuh subur.

Baca Juga: Kolam di Atas Awan, Pesona Alam di NTT yang Menakjubkan

"Lahan itu dulu sangat gersang dan banyak sekali batu. Istilah saya, lahan itu dulu bukan tanah berbatu tetapi batu bertanah," kata pria pencinta lingkungan di Flores NTT ini.

Tekad yang kuat untuk menghidupkan pohon-pohon di lahan gersang itu didasari pada keprihatinan terhadap lingkungan hidup.

"Berangkat dari keprihatinan karena saat itu banyak terjadi penggundulan hutan di beberapa tempat secara berjemaah, sementara di sisi lain tidak ada usaha untuk melakukan reboisasi," kata Pater Marsel Agot, SVD.

Baca Juga: Ritual Potong Kambing dan Ayam di Danau Semparong Sikka, Beri Makan Kepada Penunggu Telaga

Pater Marsel pada Selasa 8 November 2022 ditemui di kediamannya di Prundi Labuan Bajo, dia ditanyai tentang usaha dan kerja kerasnya bersama keluarga besar Prundi dalam hal penghijauan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X