Disampaikannya, Kokor Gola merupakan pekerjaan warisan yang telah berlangsung sejak lama.
"Nenek moyang orang Manggarai bukanlah pedagang ulung. Mereka pekerja keras yang berusaha mengolah alam demi memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga yang diwariskan pun adalah etos kerja keras dengan pengetahuan mengolah alam di masa lalu, jika dihubungkan dengan perkembangan zaman hari ini," kata Dolfo.
Dia menambahkan, produk akhir dari Kokor Gola berupa sebongkah gula merah berbentuk balok yang enak dan kaya manfaat. Gula tersebut dikenal dengan nama Gola Malang.
Baca Juga: Harga Porang Anjlok! Pria ini Garap Tanaman Berikut dengan Harga Jual Rp 1,5 Juta Per Kg
Proses atau tahapan demi tahapan untuk menghasilkan gula tradisional itu, sangat layak untuk disaksikan langsung oleh wisatawan karena unik dan sangat menarik. ***
Baca Juga: Uskup Ruteng Pimpin Misa Penutupan pada Malam Puncak Festival Golo Koe Labuan Bajo
Baca Juga: Sambutan Lengkap Uskup Ruteng dalam Penutupan Festival Golo Koe Labuan Bajo
Baca Juga: Terkini, Ini Artis-Artis yang Berlibur di Labuan Bajo
Artikel Terkait
Lima Hal yang Harus Anda Lakukan Supaya Dihargai Orang Lain
Kembang Emas di Waterfront City Labuan Bajo jadi Pusat Perhatian
Humor, Anak Muda
Humor, Lonceng Sekolah
Humor, Misteri Sepatu Acara Nikah Sang Ibu Muda
Mahasiswa KKN Unika Santo Paulus Ruteng Bantu Umat Warsawe Buat Jembatan Kayu Menuju Gereja
Mau Tahu Cara Buat Kerupuk Ubi Talas? Berikut Tahapannya
Dari Cabai Pria ini Beli Harley Davidson, Ini Tips Sukses Menjadi Petani Darinya
Berikut 3 Pos PAD Manggarai Barat yang Kini Nasibnya Tak Pasti
Begini Ternyata Jumlah PAD Sektor Pariwisata Disparbud Mabar di Labuan Bajo
Pemkab dan DPRD Mabar Bertemu Pempus, Bicarakan 3 Aset di Labuan Bajo