KLIKLABUANBAJO.ID| Ada tiga pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT yang kini nasibnya tak pasti.
Ketidakpastian itu berpengaruh langsung pada nihilnya kontribusi dari tiga pos itu kepada PAD Mabar.
Wakil Ketua DPRD Mabar Darius Angkur, menyampaikan bahwa saat penetapan target PAD Mabar tahun 2022, DPRD bersama pemerintah berasumsi bahwa ketiga pos itu bisa memberi kontribusi kepada peningkatan PAD namun ternyata hingga Bulan Agustus 2022 ini nasibnya tidak pasti.
Baca Juga: Kembang Emas di Waterfront City Labuan Bajo jadi Pusat Perhatian
"Saat menetapkan PAD, asumsinya akan secepatnya Pemerintah Pusat menyerahkan ketiganya itu ke Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat ternyata sampai saat ini belum," kata Darius kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).
DPRD bersama pemerintah kata dia, dalam rapat Hari Rabu tersebut membicarakan agar sama-sama menghadap Pemerintah Pusat (Pempus) untuk menanyakan kepastian siapa sebenarnya yang mengelola ketiga aset tersebut.
"Kami sudah dorong pemerintah kabupaten untuk terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat agar status pengelolaan ketiga aset itu segera ada kejelasan," kata Darius.
Baca Juga: Dari Cabai Pria ini Beli Harley Davidson, Ini Tips Sukses Menjadi Petani Darinya
Ketiga aset sumber PAD itu kata dia yakni Gua Batu Cermin (GBC), Puncak Waringin (PW), dan Waterfront City (WFC).
Darius menegaskan perlu duduk bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD juga dengan Pemerintah Pusat terkait kepastian pengelolaan ketiga aset itu karena hingga saat ini belum ada pengelolanya.
"Bersama pemerintah kabupaten, kami sudah bicarakan untuk bertemu dengan teman-teman di DPR RI khususnya komisi yang berkaitan dengan itu. Selain itu juga bertemu Kementerian Pariwisata dan KLHK berkaitan dengan potensi di Mabar," kata Darius.
Baca Juga: Festival Golo Koe, Vikjen Keuskupan Ruteng Kunjungi Pondok Pesantren Nurul Fatah Mburak
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Mabar Pius Baut, menyampaikan bahwa PAD yang ditangani oleh dinas itu kini masih sedikit dari target yang ditetapkan.
Target PAD dari dinas itu pada tahun 2022 ini sebesar Rp 28 miliar. Namun hingga awal Agustus ini baru mendapat Rp 5,5 miliar.
"Jumlah itu memang masih sedikit. Tahun ini 85 persen wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo adalah wisatawan nusantara. Tentu berpengaruh terhadap PAD," kata Pius, Minggu (14/8/2022).
Artikel Terkait
Untuk Wisatawan yang Hendak ke Labuan Bajo, Perhatikan 5 Hal ini
Labuan Bajo Tempat Terbaik di Indonesia untuk Menikmati Sunset
Air di Sungai Besar ini Mengalir Lancar lalu Hilang di Satu Tempat
Astaga, Tiga Orang Manusia Berubah jadi Batu
Informasi Terbaru Testing Calon ASN dan PPPK di Mabar NTT
Profesor Asal Singapura Dalami Budaya Manggarai Setelah Keliling NTT
Makna Selek dalam Tradisi Budaya Manggarai Flores Nusa Tenggara Timur
Jadwal 4 Kapal PT Pelni Selama Bulan Agustus 2022 dari Labuan Bajo
Ini Daftar 6 Event Utama Festival Golo Koe Labuan Bajo
Berikut Beberapa Pentas Seni di Festival Golo Koe Labuan Bajo
Uskup dan Ratusan Imam Konselebran Pimpin Misa di WFC Labuan Bajo
Berikut Rincian Tenaga PPPK 2022 di Mabar yang Usul ke Pempus