Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati posisi kedua sebagai provinsi dengan jumlah angka stunting terbanyak di Indonesia, setelah Papua Barat.
KLIKLABUANBAJO.ID | Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting di Labuan Bajo, Selasa (30/7/2024).
Dalam sosialisasi itu, Usman Kansong selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, menyampaikan bahwa NTT menempati posisi kedua paling banyak anak yang stunting.
Baca Juga: Perumda Bidadari Mabar Berbenah, Siap Branding Batu Cermin dan Urus Tempat Parkir Kampung Ujung
"Kalau kita lihat angka statistik, secara presentasi NTT berada di nomor dua provinsi yang paling banyak anak stunting, nomor satu Papua Barat," kata Usman.
Disampaikannya, NTT dan Papua Barat harus menjadi prioritas dalam upaya pencegahan. Selain itu Jawab Barat juga diprioritaskan karena walaupun angka stuntingnya di angka rata-rata tetapi jumlah penduduknya besar.
Baca Juga: APAC DNS Forum 2024: Bangun Masa Depan Internet dengan Kolaborasi
"Mudah-mudahan dengan prioritas, bisa 18 persen pada tahun 2025. Saya apresiasi begitu banyak program yang dilakukan Pemkab Mabar sehingga angka prevalensinya menurun. Walaupun datanya berbeda tetapi kita lihat mana yang lebih akurat. Tadi kita dengar dari Pak Sekda 11 persen," kata Usman.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mabar, Fransiskus Sales Sodo, menyampaikan bahwa upaya pencegahan stunting menjadi salah satu program prioritas yang dilakukan setiap tahun di daerah itu.
Baca Juga: BBM di Labuan Bajo dan Penantian di Ruas Jalan hingga Malam Menyambut Pagi
"Stunting di Mabar menjadi salah satu program prioritas yang selalu diperhatikan setiap tahun," kata Hans, sapaan akrab Sekda.
Disampaikannya, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran cukup banyak untuk menekan stunting.
Dari hasil pengukur, penimbangan tiga tahun terakhir secara elektronik kata Sekda, prentasi stunting di Manggarai Barat mengalami kecenderungan menurun.
Baca Juga: Pemerintah Desa Gorontalo Dampingi Kelompok Budidaya Sayur Hidroponik
Pada Agustus di 2022 presentasi stunting 15,9 persen, pada BulanJuni 2024 sekarang ini 11,8 persen.