bisnis-dan-investasi

NTT jadi Sentra Industri Bambu Nasional, Berikut ini Penjelasannya

Selasa, 21 Februari 2023 | 07:34 WIB
MGR Siprianus Hormat, Uskup Keuskupan Ruteng memberkati Bambu yang akan ditanam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Nanga Nae, Labuan Bajo, NTT, Selasa (9/8/2022). (Foto: Feliks Janggu)

KLIKLABUNBAJO.ID | Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sentra industri bambu di tingkat nasional.

NTT menjadi sentra industri bambu olahan tingkat nasional karena memiliki potensi yang bisa diandalkan.

Produk bambu NTT dan olahannya per hari sebesar 20 ton. Potensi lahan ditanami bambu mencapai 40.000 hektar di 22 kabupaten/kota, hal ini menjadi salah satu alasan yang membuat NTT sebagai sentra industri bambu olahan tingkat nasional.

Baca Juga: Longsoran Jalan Tani Ganggu Arus Transportasi Wisata Menuju Cunca Wulang

Lewat Keputusan Gubernur nomor 404/KEP/HK/2018 tentang HHBK Unggulan, provinsi dengan 1.192 pulau itu telah menjadikan bambu sebagai produk terbesar kedua dari sektor HHBK.

Pemerintah setempat menggandeng Yayasan Bambu Lestari dan lembaga nirlaba Inggris, Forest Programme 4, memberdayakan bambu untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Baca Juga: Konten Perjudian Susup di 683 Situs Pemerintahan dan Lembaga Pendidikan

Mereka mendirikan Kampus Desa Bambu Agroforestri di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, pertengahan Mei 2021. Ini merupakan pusat pembibitan dan pengembangan aneka produk olahan bambu terintegrasi pertama di Indonesia dan mempersiapkan Ngada sebagai sentra bambu nasional dengan luas lahan mencapai 10.000 ha.

Dilansir dari Indonesia.go.id, Direktur Program Yayasan Bambu Lestari, Muayat Ali Muhsi menyebutkan, saat ini produksi bambu dan produk olahannya dari NTT telah mencapai 20 ton per hari.

Baca Juga: Pemerintah Bangun Nursery Kopi di Sentra Kopi Indonesia Termasuk NTT, Berikut Informasi Kopi Indonesia

Saat ini produk olahan bambu mulai diserap oleh swasta, salah satunya adalah IKEA, jaringan toko perlengkapan rumah tangga global asal Swedia. IKEA telah membuka beberapa jaringannya di Indonesia.

Bambu telah berkontribusi penting pada perekonomian masyarakat perdesaan di Tiongkok hingga 28,4 persen. Di samping itu, hingga 2025 nanti, potensi permintaan bambu dan produk olahannya secara global mencapai USD93 miliar atau sekitar Rp1.339,2 triliun dengan kurs Rp14.400 per dolar.

Tiongkok merupakan penguasa pasar produk bambu hingga sebesar 60 persen. Indonesia masih memiliki peluang untuk mengembangkan bambu sebagai produk unggulan pengganti kayu di masa mendatang. Semoga dengan luasnya potensi lahan untuk ditanami bambu di seluruh Nusantara akan menjadi motor bagi peningkatan ekonomi berkelanjutan berbasis ramah lingkungan.

Baca Juga: Ada Komodo Merah Bulan Juni 2023 Mendatang, Kecepatannya 350 Km per Jam

Anggota keluarga rumput-rumputan ini merupakan spesies tanaman paling cepat pertumbuhannya. Karena ia mempunyai sistem rhizoma dependen unik. Dalam sehari tanaman bernama lain buluh itu mampu tumbuh hingga sepanjang 60 sentimeter atau lebih, bergantung tingkat kesuburan tanah dan iklim di mana tanaman ini tumbuh. 

Halaman:

Tags

Terkini