Paguyuban Manggarai Timur (Matim) di Labuan Bajo yang diwakili oleh keluarga Congkar dan Elar, mempersembahkan Tarian Danding untuk menyampaikan apresiasi atas karya-karya SVD yang selalu setia hingga saat ini di Matim, daerah penghasil kopi.
Danding menjadi salah satu mata acara yang dipentaskan dalam rangkaian perayaan 150 tahun SVD hadir di muka bumi dan turut dirayakan oleh komunitas SVD di Labuan Bajo bersama semua umat dan sejumlah pihak dengan beragam warna kemeriahan.
Baca Juga: Terang Obor Mengawali Pembukaan Perayaan 150 Tahun SVD di Labuan Bajo
Tarian Danding, salah satu acara yang dihadirkan pada Jumat (22/8/2025) malam di Lapangan SMAK Santo Ignatius Loyola Labuan Bajo.
Bait-bait lagu khas daerah Matim dinyanyikan dalam nada sahut-menyahut antara peserta ibu-ibu dan bapak-bapak dalam tarian itu, memancarkan sejumlah makna yang bisa dipahami bila didalami.
Sejumlah lagu danding orisinal didendangkan oleh semua peserta yang mengenakan pakaian daerah Matim, termasuk sarung tenun dan selempang khas atau biasa disebut lendang leros.
Baca Juga: Tenaga Honorer di Mabar yang Lulus P3K 1.496 Orang, Ada Peluang bagi yang Belum Lulus
Danding Matim ditutupi oleh tarian yang tetap dalam gerakan danding namun diiringi musik khas danding yang telah dipoles sedikit lebih modern.
Aplaus dari ratusan penonton mengiringi peserta danding saat meninggalkan ruang pentas dan kembali bergeser ke tempat yang telah disiapkan untuk memberi kesempatan yang sama kepada peserta lain yang hendak pentas di tempat yang sama.
Baca Juga: Bus-Bus Pariwisata Menunggu BBM, Antrean Kendaraan 1 Km di Labuan Bajo
"Malam ini kami mementaskan danding sebagai bentuk apresiasi kami atas karya-karya SVD di Manggarai Timur, khususnya di Paroki Lengko Ajang, Paroki Elar, dan Paroki Mombok serta karya SVD di tempat lainnya," kata salah satu peserta danding, John Lidin.
Semua acara pada Jumat itu diawali dengan misa dipimpin langsung oleh Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus. Hadir para pastor, biarawan, biarawati, pelajar, umat, memadati lapangan tempat acara.
Baca Juga: Bule Asal 6 Negara Beli Sari Toga di Labuan Bajo Diproduksi Seorang Guru SMK