Pondok Baca Widang Siar Hadir di Paka Golo Ndele NTT, Bagi yang Peduli Literasi Jangan Lupa Bantuan Buku

KLIKLABUNBAJO.ID | Gerakan Literasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini semakin menyebar ke sejumlah desa, salah satunya di Desa Golo Ndele, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).

Namanya Pondok Baca Widang Siar, hadir atas inisiatif pihak sekolah
SD Inpres Rokat Parang bersama pengurus inti komite yang sepakat dalam rapat bersama tanggal 23 Februari 2023.

Baca Juga: Perumda Bidadari Sukses jadi EO HUT Mabar ke-20 Berkolaborasi dengan Dinas terkait

Pondok Baca tersebut kini masih membutuhkan buku-buku dan perlengkapan pendukung lainnya, bagi yang peduli atau berbaik hati jangan lupa memberikan bantuannya.

Kepala Sekolah SD Inpres Rokat Parang Efrinus Natarut,S.Pd.SD, menyampaikan bahwa pihaknya menyadari minat baca dari anak-anak sekolah masih kurang sehingga berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan minat baca, salah satunya dengan menghadirkan Pondok Baca.

Baca Juga: V BTS, Park Seo-Jun, Choi Woo-Shik dan Cast Jinny’s Kitchen Lainnya Sapa Penggemar Indonesia Lewat KVIBES.ID

"Kami menyadari minat baca anak- anak di sekolah kami masih kurang, demikian juga dengan kemampuan baca tulis, dan berhitung. Maka sekolah berisiatif untuk membuat tempat khusus tempat bagi anak-anak untuk mereka bisa membaca," kata Efrinus.

Selain bertujuan untuk menumbuhkan minat baca anak, Pondok Baca itu juga diharapkan bisa menjadi tempat pengembangan kreasi anak.

Baca Juga: Kuda Istimewa dari NTT, Populasinya Terus Bertahan

Pondok Baca di lingkungan sekolah itu terletak di samping kanan pintu masuk sekolah SD Inpres Rokat Parang.

"Semua bahan bangunannya murni menggunakan bahan lokal yang ada di sekitar sekolah. Semua bahan di siapkan oleh guru bersama anak-anak. Bahan dasarnya bambu, alang-alang, rotan, paku, pemukul. Dikerjakan selama dua hari pada Hari Jumat 24 Februari sampai Sabtu 25 Februari 2023," kata Efri.

Baca Juga: Ini yang Membuat Bambu NTT Sangat Diperhitungkan di Tingkat Nasional

Dia berharap agar siswa-siswi, para guru, orang tua murid serta masyarakat umum terus bekerja sama dalam memanfaatkan Pondok Baca yang sudah ada.

"Semoga saja ada pihak-pihak yang
memberikan sumbangan, baik buku, leptop maupun komputer. Sehingga Pondok Baca ini tidak hanya tempat untuk baca tetapi dapat dijadikan tempat anak melatih keterampilan menggunakan TIK dan pengembangan kreasi," kata Efri. 

Dijelaskannya juga bahwa Pondok Baca itu dibangun dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Sebagai bentuk implementasinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). ***