Sebaliknya telah melakukan berbagai pelanggaran dengan melakukan pengusiran terhadap warga Komodo.
Demi alasan konservasi, masyarakat Komodo dipaksa beralih profesi dari petani menjadi nelayan.
Lagi-lagi demi alasan konservasi, pemerintah membuat nelayan Komodo tidak nyaman sehingga berakhir profesi menjadi pelaku wisata.
Tetapi baru saja masyarakat menikmati profesi pelaku wisata, pemerintah kembali merampas hak mereka dengan menghadirkan kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat.
Karena itu, Walhi NTT meminta pemerintah membatalkan kebijakan menaikan harga tiket menuju Taman Nasional Komodo dan mengembalikan hak masyarakat lokal.
Baca Juga : Polemik Harga Tiket di Labuan Bajo Masih Berlanjut, Ada yang Ditangkap Aparat
Artikel Terkait
Terjadi Lagi, Wisatawan Meninggal di Padar Taman Nasional Komodo
Perumda Bidadari Kerja Sama dengan Bandara Komodo Pasarkan Produk UMKM
7 Alasan Pemprov NTT Naikan Harga Tiket ke Komodo dan Padar
Rencana Naik Harga Tiket ke Komodo dan Padar, Ini Pandangan Gahawisri
Tolak Naik Harga Tiket ke Komodo, ini Tanggapan Kadis Parekraf NTT
Dokter Spesialis Komodo Jadi Motivasi Pemprov NTT Naikan Harga Tiket
Ini Harapan Bupati Mabar terkait Kebijakan bagi Wisatawan Tujuan Komodo dan Padar
Pemuda NTT di Jakarta Konsolidasi Gerakan Tolak Kenaikan Harga Tiket ke Komodo dan Padar
Menhub Budi Karya Sumadi : Bandara Komodo Dibangun dengan Konsep Tradisional dan Sentuhan Modern
Fery Adu: Kenaikan Harga Tiket ke Komodo dan Padar Diduga Politik Bisnis
Tiket ke TNK Naik, Jokowi : Komodo di Rinca dan Padar Bentuk dan Wajahnya Sama
Kopi Manggarai dan Toraja Bertemu di Komodo Coffee Labuan Bajo
Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Labuan Bajo Rp 3,7 Juta, Keuskupan Ruteng Nilai Saatnya Belum Tepat
Demonstrasi Tolak Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta di Labuan Bajo Kepung Hotel Local Collection
Taman Nasional Komodo bersama Pemda NTT Luncurkan Sistem Wildlife Komodo dalam Aplikasi INISA
Di Tengah Hiruk Pikuk Kenaikan Harga Tiket ke Komodo, Harga Beras Petani Turun Drastis