KLIKLABUANBAJO.ID| Polemik kebijakan tentang naiknya harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar di Labuan Bajo masih berlanjut.
Kenaikan harga tiket ke Komodo dan Padar, berakibat pada mogoknya jasa layanan pariwisata oleh asosiasi-asosiasi dan individu di sektor pariwisata mulai tanggal 1 sampai 31 Agustus 2022 sebagai bentuk penolakan kebijakan itu.
Baca Juga: Hari Pertama Harga Tiket Naik ke Komodo, ini yang Berbeda di Labuan Bajo dari Biasanya
Terbaru di Hari Senin (1/8/2022), beberapa pelaku pariwisata ditangkap aparat, tepat di hari pertama mogok dan di hari pertama berlakunya kenaikan harga tiket ke Komodo dan Padar.
"Iya tadi ada beberapa orang teman kami yang ditangkap," kata salah satu pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Jefri, Senin siang.
Baca Juga: Andre Garu Ingatkan, Polemik Harga Tiket di Labuan Bajo Bisa Merugikan Pariwisata Indonesia
Di group media sosial beredar video dan foto suasana hari itu, bahkan ada foto salah seorang yang mengenakan baju bertuliskan AWSTAR terluka dan berdarah.
Sementara itu di terminal Bandara Komodo pagi Senin itu sepi penumpang. Siang hari saat ada salah satu pesawat tiba, memang ada sejumlah penumpang turun.
Aktivitas penerbangan berjalan seperti biasa namun suasana di luar terminal sepi, berbeda dengan hari-hari sebelumnya pasca pendemi yang biasanya cukup ramai.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin itu ada hotel yang sudah menutup bookingan tamu.
"Kami sudah tutup bookingan online untuk Bulan Agustus sejak kemarin, sambil melihat perkembangan situasi. Tetapi untuk saat ini tamu hotel penuh. Hanya saja bookingan online sudah tutup," kata General Manager (GM) Purisari, Sigid, Senin siang.
Baca Juga: Di Tengah Hiruk Pikuk Kenaikan Harga Tiket ke Komodo, Harga Beras Petani Turun Drastis
Informasi yang diperoleh media ini, ada beberapa tempat usaha juga yang meliburkan sementara karyawannya sambil melihat perkembangan suasana di Labuan Bajo.
Sebelumnya Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi, meminta semua tempat usaha tetap dibuka dan beraktivitas seperti biasa.