Fery Adu: Kenaikan Harga Tiket ke Komodo dan Padar Diduga Politik Bisnis

photo author
- Jumat, 22 Juli 2022 | 14:43 WIB
Florianus Surion Adu
Florianus Surion Adu

KLIKLABUANBAJO.ID|Salah satu aktivis di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT, Florianus Surion Adu yang akrab disapa Fery Adu, menegaskan bahwa rencana kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), diduga merupakan bagian dari politik bisnis.

"Kebijakan menaikan harga tiket di kawasan Pulau Komodo dan Padar itu diduga merupakan politik bisnis dengan keterlibatan atau peran penuh Pemprov (Pemerintah Provinsi, Red) melalui PT Flobamora, lalu Pemerintah Daerah Manggarai Barat cukup duduk manis" kata Fery.

Menurutnya, kebijakan pembatasan jumlah wisatawan masuk dalam zona tertentu dalam kawasan TNK harus dibedakan dengan  harga tiket masuk kawasan Pulau Komodo dan Padar.

Baca Juga: Labuan  Bajo Trending Topik Twitter, Bahas Kunjungan Presiden dan Kenaikan Harga Tiket ke TNK

Dia menyampaikan, kebijakan mengatur kuota atau jumlah pengunjung di zona-zona tertentu dalam kawasan konservasi TNK itu demi menjaga kesimbangan antara aktivitas dan kondisi ketersediaan atau keberlangsungan ekositem.

Aktivitas yang dimaksud kata dia antara lain, aktivitas kunjungan ekstratif, aktivitas non ekstratif, penelitian ekstratif, dan Penelitian non ekstratif.

"Pemulihan genetik terhadap beberapa spesies itu butuh waktu dalam keseimbangan antara aktivitas manusia dan lingkungan," kata Fery.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Naik Kapal Pinisi ke Pulau Rinca

Sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT Dr Zeth Sony Libing, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menghargai suara-suara penolakan terkait kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar.

"Pemerintah menghargai suara-suara penolakan. Masukan-masukan dari teman-teman pelaku pariwisata tentu dipertimbangkan. Tentu visi besar pemerintah menjaga kelestarian Komodo dan ekosistem," kata Kadis Parekraf NTT saat ditemui di Jayakarta Hotel Labuan Bajo, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi : Bandara Komodo Dibangun dengan Konsep Tradisional dan Sentuhan Modern

Sementara itu seperti yang pernah diberitakan media ini, Bupati Mabar Edistasius Endi menyampaikan harapannya ke Pemprov NTT agar mempertimbangkan soal waktu pemberlakukan kenaikan harga tiket itu.

Bupati Mabar menyampaikannya di hadapan Kadis Parekraf NTT Dr Zeth Sony Libing, saat sosialisasi di Kantor Bupati Mabar, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: SPAM Wae Mese II Labuan Bajo yang Akan Diresmikan Jokowi Mampu Suplai Air 100 Liter Per Detik

"Mohon mempertimbangkan soal waktu terkait dengan kebijakan, baik pembatasan yang berimplikasi ke naiknya tiket ke kedua pulau, Komodo dan Padar. Kami semua berharap ini harus dipertimbangkan secara baik dan matang sehingga apa yang diharapkan bersama bisa tercapai," kata Bupati Edistasius. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X