KLIKLABUANBAJO.ID|Salah satu aktivis di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT, Florianus Surion Adu yang akrab disapa Fery Adu, menegaskan bahwa rencana kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), diduga merupakan bagian dari politik bisnis.
"Kebijakan menaikan harga tiket di kawasan Pulau Komodo dan Padar itu diduga merupakan politik bisnis dengan keterlibatan atau peran penuh Pemprov (Pemerintah Provinsi, Red) melalui PT Flobamora, lalu Pemerintah Daerah Manggarai Barat cukup duduk manis" kata Fery.
Menurutnya, kebijakan pembatasan jumlah wisatawan masuk dalam zona tertentu dalam kawasan TNK harus dibedakan dengan harga tiket masuk kawasan Pulau Komodo dan Padar.
Baca Juga: Labuan Bajo Trending Topik Twitter, Bahas Kunjungan Presiden dan Kenaikan Harga Tiket ke TNK
Dia menyampaikan, kebijakan mengatur kuota atau jumlah pengunjung di zona-zona tertentu dalam kawasan konservasi TNK itu demi menjaga kesimbangan antara aktivitas dan kondisi ketersediaan atau keberlangsungan ekositem.
Aktivitas yang dimaksud kata dia antara lain, aktivitas kunjungan ekstratif, aktivitas non ekstratif, penelitian ekstratif, dan Penelitian non ekstratif.
"Pemulihan genetik terhadap beberapa spesies itu butuh waktu dalam keseimbangan antara aktivitas manusia dan lingkungan," kata Fery.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Naik Kapal Pinisi ke Pulau Rinca
Sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT Dr Zeth Sony Libing, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menghargai suara-suara penolakan terkait kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar.
"Pemerintah menghargai suara-suara penolakan. Masukan-masukan dari teman-teman pelaku pariwisata tentu dipertimbangkan. Tentu visi besar pemerintah menjaga kelestarian Komodo dan ekosistem," kata Kadis Parekraf NTT saat ditemui di Jayakarta Hotel Labuan Bajo, Jumat (15/7/2022).
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi : Bandara Komodo Dibangun dengan Konsep Tradisional dan Sentuhan Modern
Sementara itu seperti yang pernah diberitakan media ini, Bupati Mabar Edistasius Endi menyampaikan harapannya ke Pemprov NTT agar mempertimbangkan soal waktu pemberlakukan kenaikan harga tiket itu.
Bupati Mabar menyampaikannya di hadapan Kadis Parekraf NTT Dr Zeth Sony Libing, saat sosialisasi di Kantor Bupati Mabar, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga: SPAM Wae Mese II Labuan Bajo yang Akan Diresmikan Jokowi Mampu Suplai Air 100 Liter Per Detik
"Mohon mempertimbangkan soal waktu terkait dengan kebijakan, baik pembatasan yang berimplikasi ke naiknya tiket ke kedua pulau, Komodo dan Padar. Kami semua berharap ini harus dipertimbangkan secara baik dan matang sehingga apa yang diharapkan bersama bisa tercapai," kata Bupati Edistasius. ***
Artikel Terkait
20 Delegasi Negara G20 Ikut Pertemuan Ketiga DEWG di Labuan Bajo
Presiden RDTL dengan Gubernur NTT Gelar Pertemuan di Labuan Bajo
Kegiatan G20, Telkomsel Hadirkan Kenyamanan Konektivitas Digital
Berikut Beberapa Infrastruktur yang Diresmikan Presiden di Labuan Bajo
Pesta Rakyat di Labuan Bajo, WFC Diresmikan
Ayu Aulia Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan