Rencana penutupan Taman Nasional Komodo (TNK) pada pertengahan tahun 2025 mendatang, mendapat berbagai tanggapan, salah satunya dari Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Martinus Mitar.
KLIKLABUANBAJO.ID | Ketua DPRD Mabar Martinus Mitar mengingatkan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) bahwa wisata bahari di Labuan Bajo sangat diminati oleh para wisatawan, termasuk di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Ketua DPRD Mabar yang akrab disapa Marten menegaskan bahwa TNK sudah sejak lama menjadi obyek wisata andalan di Labuan Bajo Manggarai Barat, khususnya berkaitan dengan keberadaan komodo.
Baca Juga: Miris, 7,4 Persen Perokok di Indonesia Berusia 10 sampai 18 Tahun
Menurutnya, rencana penutupan TNK akan berpengaruh terhadap popularitas komodo.
"Labuan Bajo sudah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas, termasuk wisata baharinya dan tentu juga sangat berkaitan dengan TNK. Kalau TNK ditutup maka popularitas komodo juga ikut terpengaruh di mata dunia karena yang terkenal di dunia adalah TNK terutama keberadaan komodo," kata Marten, Selasa (23/7/2024).
Disampaikannya, rencana penutupan TNK merupakan sebuah tantangan besar bagi destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
"Sudah lama TNK menjadi obyek wisata, bukan baru kemarin. Jika sekarang ada rencana penutupan TNK, ini menjadi tantangan besar bagi destinasi super prioritas Labuan Bajo," kata Marten.
Dia menyarankan agar penutupan TNK tidak dilakukan tetapi yang perlu diatur adalah ritme jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan TNK.
"Yang perlu diatur adalah ritme kunjungan wisatawan ke TNK tetapi jangan ditutup, itu beresiko," kata Marten.
Baca Juga: Investor yang Memiliki Lahan di Golo Mori Labuan Bajo, Jangan Biarkan Lahannya Terlantar
Dia meminta agar rencana penutupan TNK harus ditinjau kembali.
Berbagai investasi berupa pembangunan sudah banyak dilakukan pemerintah di Labuan Bajo untuk menunjang destinasi super prioritas Labuan Bajo. Tetapi bila arus kunjungan wisatawan menjadi lemah akibat penutupan TNK maka terkesan semuanya mubazir.